Translate

Kamis, 10 November 2016

👾~BAHAYA Penyakit Pasca BANJIR~👾
by : BBC Journalist
Jangan sampai banjir diikuti bencana kedua: PENYAKIT
Saat dan setelah banjir melanda, daya tahan tubuh yang menurun dan lingkungan yang kotor membuat penyakit menular mudah sekali menyebar.
Banjir membawa berbagai sampah hingga bangkai binatang yang berisiko menyebarkan penyakit kepada manusia.
Penyakit Pasca-Banjir
Air yang tercemar saat banjir berisiko mendatangkan banyak penyakit, antara lain:
  • Gangguan pencernaan; Saat banjir, banyak sumber air bersih yang tercemar sehingga ketersediaan air bersih menjadi terbatas. Mengonsumsi air yang tercemar mengakibatkan penyakit pencernaan seperti diare, muntaber, disentri, kolera, tifus.
  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA); ISPA dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau mikroba. Batuk dan demam adalah gejala umum yang menyertai ISPA. Gejala-gejala lainnya adalah sesak napas dan nyeri dada yang pada umumnya dirasakan oleh pengidap ISPA berat.
  • Penyakit 'leptospirosis'; Penyakit ini ditularkan oleh bakteri leptospira melalui kotoran atau kencing hewan yang bercampur air banjir. Di Indonesia, bakteri ini umumnya dibawa oleh urin atau tinja tikus yang terbawa banjir, kemudian masuk ke tubuh melalui selaput lendir hidung, mata, atau permukaan kulit yang terluka. Bakteri ini juga dapat masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi urin tikus yang terinfeksi. Leptospirosis termasuk penyakit berbahaya karena bakteri yang sudah menjangkiti darah dapat menyebar dan merusak organ tubuh, khususnya menyebabkan peradangan ginjal dan hati.
  • Infeksi kulit; Infeksi kulit akibat bakteri pseudomonas menginfeksi manusia melalui parasit pada hewan. Gejala penyakit ini adalah kulit gatal-gatal, terasa terbakar, serta timbul bintil seperti jerawat.
  • Hepatitis A; Pengidap penyakit yang menyerang organ hati ini umumnya mengalami gejala mual, muntah, demam, lemas, kulit, dan mata tampak kuning.
Ketika Banjir Tiba

Saat dan setelah banjir melanda, penting untuk mengambil langkah spesifik demi menjaga agar bencana ini tidak mendatangkan penyakit.

Konsumsi makanan dan minuman
  • Hindari menyantap makanan dan minuman apa pun yang mungkin atau sudah terkena air banjir. Ini bukan hanya termasuk sayuran, tapi juga semua bahan dalam kemasan seperti minuman kaleng atau roti bungkus.
  • Tempatkan makanan yang sudah siap santap ke dalam kotak tertutup bersih agar terhindar dari bakteri. Namun sebaiknya hindari terlalu lama menyimpan makanan masak.
  • Sebaiknya hanya konsumsi air minum dalam kemasan atau air bersih yang telah dimasak sampai mendidih. Air keran dan sumur berpotensi terkena kontaminasi, bahkan tidak tepat digunakan untuk memasak atau mencuci tangan.
  • Sebagai alternatif jika tidak ada air bersih, Anda dapat mencuci tangan dengan hand sanitizer, terutama sebelum makan atau mengolah makanan.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/diet-nyaman-ala-mediteranian-by-bbc.html
Obat-obatan dan penyakit
  • Obat-obatan dan peralatan medis seperti jarum suntik yang terkena air banjir dapat berisiko terpapar bakteri dan racun yang dapat menyebabkan hepatitis, peradangan pada saluran pencernaan atau gastroenteritis dan berbagai penyakit lain. Hindari menyentuh obat-obatan ini tanpa sarung tangan, apalagi menggunakannya.
  • Obati dan segera perban luka apa pun pada permukaan kulit agar terhindar dari infeksi.
  • Umumnya kasus demam berdarah dan malaria merebak sebulan setelah banjir berlalu. Menjelang masa-masa ini, penting untuk membasmi jentik nyamuk dengan cara membuang genangan dan kubangan air sesegera mungkin.
  • Saat banjir atau menyusuri area bekas banjir, sebisa mungkin tutup seluruh permukaan kulit agar terhindar dari infeksi dan penyakit seperti leptospirosis. Kenakan sarung tangan karet, baju atau jas hujan lengan panjang, dan sepatu bot karet.
  • Anak-anak sebaiknya tidak bermain dalam kubangan air banjir. Selain berisiko terinfeksi, terdapat risiko yang lebih berbahaya seperti hanyut atau kecelakaan seperti tersengat aliran listrik.
  • Padamkan aliran listrik begitu hujan deras sudah mengakibatkan genangan air yang mencapai halaman rumah.
  • Penyakit kerap menular terutama di tempat pengungsian banjir akibat kepadatan. Dalam situasi ini, sebaiknya dilakukan imunisasi massal untuk mencegah penyakit menular seperti campak dan pengasapan (fogging) untuk mencegah demam berdarah.

Membersihkan rumah
  • Bersihkan seluruh lantai, dinding, perabot rumah dengan cairan disinfektan. Beri perhatian ekstra pada WC dan bak mandi.
  • Sebaiknya buang benda-benda dari bahan tertentu seperti boneka kain yang sudah sulit dibersihkan. Benda-benda ini berpotensi menjadi sarang jamur dan kuman.
  • Selalu gunakan sarung tangan dan alas kaki saat membersihkan rumah. Hindari memasukkan tangan tanpa mengenakan sarung tangan ke dalam area gelap seperti lemari atau saluran air. Area-area ini dapat menjadi tempat persembunyian binatang yang berpotensi menyebarkan penyakit.
    Info produk & pemesanan :
    Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
    0813 2181 0330
    Widi/Yeremia
    0896 5279 5233
👾~Saat mau 'KELUAR' Susahnyaaa...~👾
(Tips Mencegah Konstipasi)
by: BBC Journalist 
Konstipasi adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas,  atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Penderita bisa mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda.
Ada yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa memengaruhi rutinitas sehari-hari.
Gejala utama konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan frekuensi yang lebih jarang dari biasanya (kurang dari tiga kali dalam seminggu). Sementara sejumlah tanda-tanda umum yang menyertai gejala utama meliputi:
  • Harus mengejan saat buang air besar.
  • Proses buang air besar terasa tidak tuntas.
  • Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpal.
  • Ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil.
  • Terasa ada yang mengganjal pada rektum.
  • Sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah.
  • Perut terasa kembung.
  • Mual.
  • Tidak nafsu makan.
Periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala konstipasi disertai kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, muntah, serta pendarahan pada rektum.

Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem pencernaan. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama, kolon atau usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja menjadi keras dan kering.
Penyebab konstipasi adalah :
  • Gaya hidup atau perilaku atau kebiasaan :
    • Sering menunda BAB di saat tmbul keinginan untuk BAB, sehingga tinja semakin lama berada di usus dan semakin mengering dan mengeras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
    • Kurang minum.
    • kurang aktif bergerak atau berolahraga.
    • Efek psikologis seperti cemas, depresi, trauma masa lalu berkaitan dengan aktivitas BAB.
    • Rasa tidak leluasa menggunakan toilet.
  • Pola makan
    • Kurang atau tidak pernah konsumsi serat (sayur,buah,kacang-kacangan,sereal,dll).
    • Konsumsi makanan tinggi lemak atau banyak konsumsi makanan produk susu (kue, dll).
    • Makan tidak teratur seperti diet yang tidak sesuai.
    • Terlalu kurus atau terlalu gemuk.
  • Gangguan pada kolon (usus besar) dan rektum (anus).
  • Penyakit atau kondisi medis lain, misalnya diabetes, prolaps rektum, penyumbatan atau penyempitan usus, kanker usus besar, stroke, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya suplemen kalsium, suplemen zat besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik untuk pengobatan epilepsi, serta antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia dan penyakit kejiwaan lainnya. Jika penyebabnya memang obat, konstipasi biasanya akan reda saat Anda berhenti meminum obat tersebut.
  • Konstipasi pada kehamilan.

Konstipasi Pada Bayi dan Anak-anak

Konstipasi juga sering dialami oleh bayi dan anak-anak dengan gejala yang mirip dengan orang dewasa. Tetapi ada beberapa gejala lain yang mungkin akan dialami oleh anak-anak dan bayi, seperti sering mengeluarkan bercak-bercak di celana karena tinja yang menumpuk di rektum, tinja atau kentut berbau busuk, serta cenderung terlihat lemas, rewel atau murung.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah:
  • Pola makan yang buruk, misalnya bayi yang minum susu terlalu banyak atau anak-anak yang makan dengan porsi berlebihan, kurang minum air putih, atau kurang asupan seratnya.
  • Sering menahan keinginan buang air besar, contohnya karena terlalu asyik bermain.
  • Merasa tertekan saat latihan menggunakan toilet, misalnya karena diajari terlalu dini atau karena orang tua yang terlalu sering menasihati.
  • Perubahan rutinitas, seperti cemas karena hari pertama masuk sekolah.
  • Rasa cemas atau tidak nyaman saat menggunakan toilet, contohnya karena trauma saat latihan.
  • Adanya kelainan, misalnya karena anus dan rektum bayi tidak terbentuk secara sempurna atau adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Segera bawa anak Anda ke dokter jika mengalami konstipasi. Penanganan dengan obat pencahar untuk anak sering dianjurkan oleh dokter.
Konstipasi dan Kehamilan

Konstipasi juga sering dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak hormon progesteron wanita. Peningkatan hormon yang berfungsi sebagai pelemas otot ini membuat otot usus sulit berkontraksi dan mendorong kotoran keluar.

Pencegahan dan Komplikasi Konstipasi

Di samping mengubah pola makan dan gaya hidup, Anda juga bisa mengurangi risiko konstipasi dengan tidak mengabaikan keinginan untuk ke toilet dan mengatur jadwal buang air besar agar bisa dilakukan dengan leluasa dan nyaman.

Konstipasi jarang menyebabkan komplikasi. Namun jika dialami dalam jangka panjang, konstipasi dapat menyebabkan wasir (ambeien), impaksi feses (menumpuknya tinja kering dan keras di rektum), sobeknya kulit pada anus, serta prolaps rektum (sebagian usus yang mencuat keluar dari anus akibat mengejan).

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki aktivitas BAB dan mengurangi terjadinya konstipasi/sembelit, di antaranya :
  • Konsumsi air minimal 2 liter perhari atau 8 gelas per hari, dianjurkan minum air sulingan Bioglass 2+.
  • Konsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, kacang-kacangan, sereal, dll.
  • Kurangi atau hindari konsumsi makanan tinggi lemak.
  • Melakukan aktivitas fisik dan olahraga rutin seperti jalan, jogging, lari, sepeda atau olahraga atau senam.
  • Jangan menunda jika timbul keinginan untuk BAB (mulas).
  • Kondisikan diri Anda senyaman mungkin saat BAB, seperti .posisi duduk, toilet, dll.
  • Hindari konsumsi obat pencahar yang terlalu sering, karena dapat menyebabkan konstipasi juga nantinya. Untuk proses BAB yang lebih lancar dan alami, minumlah Soshin secara rutin.
Jika setelah melakukan upaya di atas belum juga membantu, maka sebaiknya konsultasikan kondisi Anda secara langsung kepada doter, agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang jika dibutuhkan.
Info produk & pemesanan produk:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Rabu, 09 November 2016

👾~AMANDEL yang MERADANG  ~👾
by : BBC Journalist
Tonsilitis adalah radang yang terjadi pada tonsil atau amandel. Kondisi ini sebagian besar dialami oleh anak-anak.
Amandel merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai pencegah infeksi, terutama pada anak-anak. Seiring  dengan perkembangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas amandel sebagai penangkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran amandel sudah tidak dibutuhkan tubuh lagi, kedua kelenjar ini kemudian berangsur-angsur menyusut.
Penyebab tonsilitis sebagian besar adalah virus dan selebihnya disebabkan oleh bakteri.
Gejala tonsilitis biasanya pulih dalam waktu tiga hingga empat hari. Gejala tonsilitis meliputi:
  • Sakit tenggorokan.
  • Kesulitan atau rasa sakit saat menelan.
  • Nyeri telinga.
  • Mual.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Lelah.
  • Sakit perut, terutama pada anak-anak.
  • Demam.
  • Perubahan atau kehilangan suara.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Munculnya bintik-bintik nanah pada amandel.
  • Bau napas.
Pada kasus tonsilitis yang diakibatkan oleh infeksi virus, seperti virus pilek atau flu, biasanya gejalanya akan lebih ringan daripada tonsilitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti bakteri streptococcal.
Kenalilah gejala tonsilitis pada anak-anak, meski mereka tidak dapat menggambarkan rasa sakit yang mereka derita. Anda dapat mencurigai anak Anda terkena tonsilitis jika mereka:
  • Rewel
  • Menolak untuk makan
  • Merasa sakit saat menelan makanan
  • Terus-menerus mengeluarkan air liur
Meski sebagian besar kasus tonsilitis tidak tergolong serius, namun temuilah dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang berlangsung lebih dari empat hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan atau gejala menjadi makin parah yang membuat Anda sama sekali tidak bisa makan atau bahkan kesulitan bernapas.

Diagnosis Radang Amandel

Dalam mendiagnosis tonsilitis, pertama-tama dokter akan memeriksa tenggorokan Anda, sekaligus mengajukan pertanyaan perihal gejala yang Anda rasakan.

Jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya gejala dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, munculnya bintik-bintik nanah di sekitar amandel, demam tapi tidak batuk. Sedangkan jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, biasanya gejala akan lebih ringan dari infeksi bakteri, namun disertai batuk dan pilek.
Tes lebih lanjut  di laboratorium, seperti tes darah, biasanya diperlukan dokter untuk memastikan apakah pasien juga menderita kondisi lain, contohnya demam kelenjar. Tes laboratorium dilakukan pada pasien yang memiliki risiko tinggi, misalnya sistem kekebalan tubuhnya rendah.

Pengobatan dan pencegahan radang amandel

Sebagian besar kasus tonsilitis sembuh dalam waktu satu minggu. Tidak ada obat khusus untuk menangani tonsilitis. Obat biasanya diberikan untuk meringankan gejala, seperti misalnya ibuprofen atau parasetamol sebagai pereda rasa sakit. Jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik bisa digunakan. Selain dengan obat, pemulihan bisa ditunjang dengan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan. Dianjurkan minum air sulingan Bioglass 2+.

Pada kasus tonsilitis yang tergolong parah dan kerap kambuh, biasanya dokter terpaksa akan melakukan operasi pengangkatan amandel untuk mengatasi hal tersebut.
Tonsilitis atau radang amandel dapat dicegah. Pencegahan bisa berupa mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet, menggunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau pilek, dan memakai masker saat berada di tempat umum.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330

Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Selasa, 08 November 2016

👾~MIGRAIN, bukan SAKIT KEPALA BIASA~👾
by: BBC Journalist
Migrain adalah nyeri kepala sedang hingga parah yang terasa berdenyut yang umumnya hanya menyerang satu sisi kepala saja.
Konon, migrain lebih banyak menyerang kaum wanita. Dan, menurut survei WHO pada populasi berusia 18-65 tahun yang melaporkan pernah mengalami sakit kepala, 30% di antaranya mengalami migrain.
Pada sebagian orang, serangan migrain dapat muncul hanya beberapa kali dalam setahun. Akan tetapi, pada penderita lainnya, migrain dapat muncul hingga beberapa kali dalam seminggu. Pada kasus tertentu, nyeri dapat muncul di kedua sisi kepala dan bahkan menyerang leher penderita.

Membedakan MIGRAIN Dengan Sakit Kepala Biasa

Meski tidak ada uji khusus untuk mendiagnosis migrain, migrain dapat dikenali dari gejalanya, seperti mual, muntah dan sangat peka terhadap cahaya atau suara.
Berdasarkan gejalanya, ada beberapa jenis migrain:
  • Migrain tanpa aura: migrain yang terjadi tanpa gejala. Migrain tanpa aura didiagnosis setelah pasien diketahui memiliki sejarah serangan migrain sebanyak lima kali.
  • Migrain dengan aura: gejala yang mengawali migrain disebut aura. Tanda-tanda yang dirasakan sebelum terjadi migrain ini umumnya berupa masalah penglihatan (kilatan cahaya pada mata), kekakuan pada leher dan kesemutan pada anggota tubuh. Migrain dengan aura juga dikenal sebagai migrain klasik. Jenis ini dialami sekitar sepertiga dari pengidap migrain.
  • Aura migrain tanpa sakit kepala: migrain terjadi ketika pengidap merasakan aura atau gejala migrain yang lain, tapi tanpa diiringi sakit kepala.
 Penyebab & Pemicu Migrain

Penyebab migrain masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut diduga berperan menjadi penyebabnya.
  • Konsumsi makanan dan minuman tertentu, misalnya kafein, coklat, keju bumbu penyedap msakan (misal: MSG) dan alkohol.
  • Stress dan kelelahan.
  • Cedera otak atau perubahan zat kimia pada jaringan saraf, otak dan pembuluh darah.
  • Faktor hormonal, terutama pada wanita, yang terjadi saat menstruasi.
  • Faktor keturunan, dialami oleh lebih dari 50% penderita.
  • Kelebihan berat badan, terutama dialami oleh anak-anak.
Migrain dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:
  • Menjalani gaya hidup sehat dengan cukup istirahat dan berolahraga teratur. Penderita dianjurkan untuk tidur di tempat gelap.
  • Mengonsumsi pola makan sehat, serta membatasi konsumsi minuman keras dan kafein.
  • Cukup minum, untuk menjaga peredaran darah ke otak tetap lancar. Dianjurkan minum air sulingan Bioglass 2+ yang lebih mudah diserap tubuh.
  • Menjaga keseimbangan dengan mengenakan Pendant MCI.
  • Pada wanita yang mengidap migrain, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang mengandung hormon estrogen, seperti pil KB.

Waspadai Kondisi Tertentu
Migrain tergolong penyakit biasa, sehingga dianggap tidak membutuhkan penanganan khusus. Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika mengalami serangan migrain lebih dari lima hari dalam sebulan atau jika rasa sakit sudah tidak teratasi oleh obat pusing.

Sakit kepala tertentu juga dapat merujuk kepada penyakit serius lainnya, seperti stroke atau meningitis. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:
  • Sakit kepala sangat parah yang terjadi secara tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya.
  • Lengan dan/atau satu sisi wajah atau seluruh wajah, terasa lemas atau lumpuh.
  • Sakit kepala yang bersamaan dengan demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda dan ruam kulit.
  • Bicara dan gerak bibir yang sulit dimengerti.
Jika Anda mengalami atau melihat seseorang mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke rumah sakit atau hubungi ambulans.
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

 

👾~Keseleo alias 'TIJALIKEU'~👾
by: BBC Journalist

Keseleo (terkilir) atau sprain adalah cedera yang terjadi pada ligamen. Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang dan menyokong sendi.
Sedangkan bilamana kerusakan terjadi pada otot atau tendonnya, maka disebut strain atau cedera regang. Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan otot.

Keseleo (sprain) paling sering terjadi pada pergelangan kaki (ankle). Kondisi ini  merupakan salah satu cedera yang sering dialami para atlet.
Berdasarkan keparahan cedera pada ligamen, tingkat keparahan keseleo dibagi menjadi tiga:
  • Keseleo tingkat 1:. Terjadinya peregangan ringan pada ligamen yang tidak berdampak kepada kestabilan sendi
  • Keseleo tingkat 1: Robeknya sebagian kecil ligamen yang tidak atau sedikit berdampak kepada sendi
  • Keseleo tingkat 1: Keseleo yang parah. Terjadi robekan total pada ligamen dan sendi menjadi tidak stabil.

Penyebab Keseleo

Keseleo umumnya timbul saat adanya peregangan berlebihan atau robekan ligamen karena stress berat yang mendadak pada sendi. Beberapa contoh aktivitas yang dapat menjadi penyebab, antara lain jatuh pada posisi yang tidak wajar, kurangnya pemanasan, atau teknik latihan yang salah saat berolahraga.

Gejala Keseleo

Keseleo menyebabkan terjadinya peradangan atau perdarahan pada ligamen yang secara kasat mata dapat terlihat sebagai memar dan bengkak di sekitar area yang terkena dampaknya. Keseleo biasa ditandai dengan gejala :
  • Rasa nyeri di sekeliling sendi yang mengalami keseleo, memar dan bengkak pada sendi, serta ketidakmampuan sendi menyangga beban. Penderita mungkin akan mengalami kesulitan menggerakkan bagian yang terkena, misalnya lutut, kaki, atau tungkai. Saat cedera terjadi, Anda mungkin mendengar suara berbunyi “pop”, menandakan sendi yang bergeser.
  • Timbul memar yang muncul agak jauh dari sendi keseleo akibat darah yang merembes di sepanjang otot. Tingkat keparahan keseleo bergantung dari seberapa berat kerusakan ligamen yang terjadi.

Diagnosis Keseleo

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan di awal pemeriksaan. Dokter akan bertanya tentang kegiatan yang Anda lakukan sebelum mengalami keseleo, penanganan atau pengobatan apa saja yang sudah diambil, sambil mengecek ketidakstabilan pada sendi. Kondisi sendi dapat menunjukkan tingkat keparahan keseleo yang dialami. Dokter akan memeriksa dengan cara mengamati area yang terinfeksi dan meminta Anda untuk mencoba menggerakkan atau meletakkan beban pada area tersebut.

Beberapa tes penunjang lain bisa dijalani untuk mengecek area yang mengalami keseleo, seperti X-ray, pemeriksaan USG, atau MRI scan. Pindai X-ray akan direkomendasikan pada pasien keseleo yang berusia di atas 55 tahun dan sudah pernah mengalami cedera lutut sehingga memiliki risiko keretakan tulang yang lebih besar.
Pada kasus yang parah atau langka, diagnosis dapat diperoleh bersamaan dengan penanganan melalui prosedur pembedahan. Tindakan operasi dapat membantu mendeteksi ligamen robek yang tidak diketahui saat cedera terjadi.

Pengobatan Keseleo

Pengobatan keseleo bertujuan untuk meredakan peradangan dan pembengkakan. Selain itu bisa untuk mengurangi rasa sakit pada area yang terinfeksi agar sendi dapat segera kembali berfungsi.

Ada beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengobati keseleo, pertama adalah melindungi dan menjauhkan area terinfeksi dari kemungkinan terulangnya keseleo. :
  1. Langkah pertama ini dinamakan Melindungi (Protect). Hindari melakukan aktivitas selama 48-72 jam setelah mengalami keseleo agar pergelangan yang terinfeksi dapat beristirahat dan memperoleh waktu perawatan serta pemulihan yang cukup.
  2. Langkah kedua ini dinamakan Istirahat (Rest). Gunakan sepatu pengaman atau kruk jika Anda terpaksa harus bergerak sepanjang periode waktu pengobatan.
  3. Kompres area yang mengalami keseleo dengan es batu sesegera mungkin untuk mengurangi peradangan, sakit, dan memar selama 10-30 menit dengan jeda 15 menit selama dua jam. Langkah ketiga ini dinamakan Es (Ice). Lakukan dengan cara membungkus es batu menggunakan handuk sebelum diletakkan di area terinfeksi untuk menghindari kerusakan kulit akibat luka bakar es. Anda juga bisa menggunakan makanan beku kemasan jika tidak memiliki es di rumah. Hindari meninggalkan kompresan es pada pergelangan selama Anda tertidur. Anda juga bisa membungkus pergelangan dengan perban kain elastis bertekanan untuk mengurangi pembengkakan pada 48 jam pertama. Langkah keempat ini dinamakan Kompresi (Compression). Pastikan perban tidak terlalu ketat agar tidak menghambat aliran darah dan jangan lupa melepas perban sebelum Anda tidur.
  4. Meletakkan pergelangan pada ketinggian minimum  yang sama dengan tinggi pinggul saat Anda duduk juga dapat membantu mengurangi pembengkakan. Langkah kelima ini dinamakan Elevasi (Elevation). Anda juga dapat meletakkan kaki di atas kursi, bantal, atau lengan sofa.
Jangan abaikan langkah-langkah pertolongan pertama ini jika Anda mengalami keseleo. Secara singkat, pertolongan ini disebut dengan PRICE.
Untuk membantu proses pemulihan berjalan dengan cepat, selain lakukan PRICE, disarankan untuk menghindari terkena HARM pada pergelangan yang mengalami keseleo selama 2-3 hari ke depan. Metode HARM meliputi:
  • Terkena panas (Heat), misalnya mandi air panas atau menggunakan kompresan panas selama periode penyembuhan 2-3 hari. Air panas dapat membuat peradangan dan pendarahan atau memar menjadi lebih buruk akibat aliran darah yang lebih lancar.
  • Mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol (alcohol) secara berlebihan juga dapat menyebabkan pendarahan dan pembengkakan sehingga menghambat proses penyembuhan.
  • Lari (Running) dapat meningkatkan risiko pergelangan yang terinfeksi mengalami keseleo kembali.
  • Pijat (Massage) yang dilakukan selama masa penyembuhan dapat memperparah pembengkakan dan pendarahan.Disarankan untuk melakukan pemijatan setelah tiga hari sejak mengalami keseleo.

Beberapa obat pereda rasa sakit dan obat anti peradangan kemungkinan bisa diberikan untuk meringankan rasa sakit pada kasus keseleo yang parah. Obat anti peradangan nonsteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. Beberapa obat ini dan obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol, dapat dibeli di apotek. Namun ada juga sebagian obat yang memerlukan resep dokter, khususnya jika diperuntukkan bagi penderita yang sedang dalam pengobatan lain. Selalu perhatikan dosis dan instruksi pemakaian berikut efek samping yang mungkin muncul, misalnya mengantuk, gangguan pencernaan, sakit perut, dan pendarahan. Obat antinyeri juga tersedia dalam bentuk topikal yang dapat dioleskan langsung ke kulit pada area yang mengalami keseleo. Diskusikan dengan dokter dan apoteker Anda sebelum memutuskan menggunakan jenis obat yang diinginkan.

Sebagian kasus keseleo juga mungkin diberi anjuran untuk menggunakan gips, melakukan konsultasi dengan seorang fisioterapis, atau menjalani prosedur operasi. Langkah fisioterapi dapat menguatkan otot di sekitar area terinfeksi dan meningkatkan kemampuan otak mengenali posisi dan penyesuaian terhadap pergerakan sendi yang mengalami cedera. Dengan demikian akan melindungi sekaligus mengurangi risiko cedera di lokasi yang sama, sebagaimana jika Anda menggunakan gips. Tindakan operasi pada kasus keseleo yang parah dapat membantu mengembalikan kekuatan otot pergelangan yang mengalami cedera, dan biasanya dilakukan pada atlet profesional. Konsultasikan dengan dokter untuk memutuskan tindakan penanganan yang cocok.
Keseleo umumnya akan pulih dalam waktu beberapa minggu, tergantung dari tingkat keparahan keseleo. Tetap melakukan gerakan ringan dengan perlahan-lahan selama masa pemulihan akan membantu sendi bergerak dengan normal dan menghindari kekakuan pada sendi. Hindari melakukan aktivitas atau olahraga yang berat dan berlebihan, khususnya yang melibatkan area terinfeksi, setidaknya selama tiga minggu hingga satu bulan setelah keseleo. Segera periksakan cedera ke dokter jika gejala memburuk atau tidak ada perkembangan yang signifikan setelah melakukan penanganan, seperti bentuk sendi yang tidak normal atau tidak pada posisinya.

Pencegahan Keseleo

Untuk mencegah keseleo, berikut tips yang dapat diterapkan:
  • Memperbanyak latihan fisik yang terkontrol untuk melatih kekuatan otot di sekitar pergelangan kaki akan mengurangi risiko keseleo atau terulangnya cedera di area yang pernah mengalami keseleo. Latihan yang direkomendasikan adalah latihan yang meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas, khususnya otot pergelangan kaki. Jangan lupa juga untuk melakukan pemanasan dan pendinginan saat melakukan aktivitas fisik.
  • Beraktivitas pada permukaan yang tidak rata, misalnya saat mendaki bukit atau gunung, memiliki risiko keseleo yang cukup besar. Untuk meminimalkan risikonya, disarankan untuk menggunakan sepatu bot untuk melindungi pergelangan kaki yang rawan cedera.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang tepat serta lakukan pemanasan sebelum olahraga. Disarankan untuk melakukan peregangan sebelum berolahraga. Langkah ini membantu sendi dan otot menjadi lebih fleksibel sehingga tidak mudah cedera. Sebaiknya tunda olahraga saat fisik Anda sedang lelah. Sebagai langkah pencegahan sehari-hari, konsumsi makanan sehat #Glucola dan segar untuk menjaga kekuatan otot dan sendi.
Info produk & pemesanan :

Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233