Translate

Kamis, 04 Mei 2017

Vitiligo, 'Black to White' Michael Jackson
by : BBC Journalist
Mungkinkah Anda masihberpikir warna kulit yang cerah adalah impian semua orang?
Namun, bagaimana rasanya jika warna kulit ‘eksotik’ Anda tiba-tiba lenyap? Itulah yang dialami oleh penderita Vitiligo.

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya warna kulit dan dapat menyerang bagian tubuh mana saja, termasuk rambut, rongga mulut, bahkan mata.
Pada kondisi normal, warna kulit, rambut dan mata ditentukan oleh pigmen yang disebut melanin. Sementara pada penderita vitiligo, sel-sel yang membentuk melanin berhenti berfungsi atau mati. Itulah sebabnya muncul bercak-bercak putih pada kulit yang terus meluas. 
Pasti dunia pernah bertanya-tanya,
apa yang menyebabkan perubahan dramatis warna kulit Michael Jackson, The King of Pop. Pertanyaan tersebut terjawab pada tahun 1993 saat MJ diwawancaraioleh Oprah Winfrey,
MJ mengakui bahwa ia sebenarnya telah terserang vitilgo.
Itulah sebabnya ia selalu mengenakan penurup lengan ataupun sebagian punggung lengannya.

Vitiligo merupakan penyakit kronis yang dapat menyerang segala usia, tetapi sebagian besar penderita mulai terserang sebelum berusia 20 tahun.
Meskipun vitiligo dapat menyerang orang dengan berbagai jenis dan warna kulit, namun gejalanya akan lebih jelas terlihat pada orang dengan warna kulit gelap. 
Berdasarkan bagian tubuh yang terserang, vitiligo terbagi atas beberapa tipe:
  • Vitiligo generalisata,  merupakan vitiligo yang menyerang banyak bagian tubuh secara simetris kanan dan kiri. Sekitar 90% penderita mengidap vitiligo tipe ini.
  • Vitiligo segmental, yaitu vitiligo yang menyerang 1 sisi tubuh saja dan cenderung terjadi pada usia muda, berkembang dalam satu atau dua tahun kemudian berhenti.
  • Vitiligo lokalisata (fokal), yaitu vitiligo yang menyerang satu atau beberapa area tubuh.
Bagaimana penyakit ini berkembang (menyebar) sangat sulit diprediksi. Kadang-kadang plak berhenti terbentuk tanpa pengobatan. Sementara pada banyak kasus, kehilangan pigmen menyebar dan terjadi pada sebagian besar kulit.
Meskipun tidak menular dan tidak berbahaya, vitiligo dapat membuat penderitanya merasa kurang percaya diri, bahkan sampai mengalami stress.
Saat ini terapi vitiligo hanya bertujuan untuk memperbaiki penampilan kulit, namun tidak dapat menyembuhkan penyakit.
Gejala vitiligo
Gejala utama vitiligo adalah kehilangan warna (pigmen) yang nampak sebagai bercak warna pucat atau putih pada kulit. Perubahan warna biasanya muncul pertama kali pada area kulit yang terpapar sinar matahari, misalnya tangan, kaki, lengan dan bibir. Berikut gejala-gejala vitiligo selengkapnya:
  • Perubahan warna kulit.
  • Munculnya uban secara dini. Terjadi perubahan warna rambut menjadi putih atau berwarna abu pada rambut kepala, bulu mata, alis atau janggut (biasanya terjadi sebelum usia 35 tahun).
  • Kehilangan warna pada jaringan di bagian dalam mulut dan hidung (membran mukosa).
  • Kehilangan perubahan warna pada lapisan dalam bola mata (retina).
  • Adanya perubahan warna berbentuk plak di sekitar ketiak, navel, genital dan rektum.
Penyebab dan faktor risiko vitiligo
Vitiligo terjadi ketika sel pembentuk melanin (melanosit) mati atau berhenti memproduksi melanin (pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut dan mata). Sayangnya belum diketahui kenapa sel tersebut bisa gagal berfungsi atau mati. Namun setelah diselidiki ada sejumlah faktor yang berperan, di antaranya:
  • Penyakit yang menyerang sistem imun (autoimun) dan menghancurkan melanosit pada kulit.
  • Riwayat keluarga (keturunan).
  • Kejadian pencetus misalnya terbakar matahari atau paparan dengan bahan kimia industri.
Orang dengan vitiligo bisa meningkatkan terjadinya:
  • Tekanan sosial atau psikologis.
  • Kanker kulit dan terbakar matahari.
  • Masalah mata misalnya inflamasi atau peradangan pada iris (iritis).
  • Pendengaran berkurang.
  • Efek samping karena pengobatan misal kulit kering dan gatal.
Diagnosis vitiligo
Vitiligo dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Selanjutnya jika dokter menduga Anda mengalami vitilgo, maka dokter akan menanyakan riwayat medis Anda, memeriksa dan mencoba menyingkirkan kemungkinan masalah medis lainnya misalnya dermatitis atau psoriasis. Dokter akan menggunakan lampu yang memancarkan sinar UV untuk menyinari kulit guna membedakan apakah yang Anda alami adalah vitiligo atau bukan. Selain itu biopsi kulit dan pemeriksaan apusan darah bisa dilakukan.
Dokter juga bisa merekomendasikan pasien untuk memeriksakan diri ke spesialis mata guna memeriksa adanya peradangan pada mata (uveitis). Dokter juga bisa menyarankan aAda memeriksakan diri ke dokter spesialis THT untuk memeriksa fungsi pendengaran, karena orang dengan vitiligo memiliki risiko tinggi mengalami gangguan pendengaran.

Penanganan vitiligo
Penanganan vitiligo terutama ditujukan untuk memperbaiki estetika dengan mengembalikan warna kulit seperti semula, namun tidak menjamin terhentinya penyakit. Tindakan yang biasa dilakukan adalah :
1.      Pemberian obat oles :
·        Obat oles kortikosteroid untuk mengontrol inflamasi.
·        Obat pimecrolimus atau tacrolimus. Salep yang mengandung takrolimus atau pimekrolimus (inhibitor kalsineurin) efektif untuk pasien dengan lesi yang sedikit khususnya pada bagian wajah dan leher. Pengobatan ini memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada kortikosteroid dan bisa digunakan bersama dengan sinar ultraviolet B (UVB).
·        Lotion depigmentasi (tannin lotion) untuk mengembalikan warna kulit yang asli.  Apabila vitiligo menyerang sebagian besar kulit tubuh, penderita dapat diberikan lotion yang Pemberian mengandung hydroquinone yang akan melunturkan pigmen kulit normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan bercak vitiligo.
2.       Menyarankan penderita agar menghindari paparan sinar matahari langsung. Untuk mencukupkan kebutuhan penderita akan vitamin D, dokter akan memberikan suplementasi vitamin D, dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi (terapi cahaya).
3.      Terapi cahaya dipilih jika bercak vitiligo sudah meluas dan tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya ultraviolet A (UV A) atau B (UV B) untuk mengembalikan warna kulit yang terserang vitiligo. Paparan UVA yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit sementara paparan UV B akan menurunkannya.
4.      Terapi laser, seperti halnya fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada bercak-bercak vitiligo. Namun terapi laser hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
5.      Operasi cangkok kulit (skin grafting), dalam prosedur ini kulit yang sehat diambil untuk melapisi bagian kulit yang kehilangan pigmen. Operasi ini dapat dilakukan apabila bercak-bercak vitiligo hanya menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
6.      Tato (mikropigmentasi), di mana dokter akan melakukan implantasi pigmen ke kulit pasien. Terapi ini paling efektif di sekitar bibir khususnya pada orang berkulit gelap.
Komplikasi vitiligo
Vitiligo yang tidak ditangani akan berkembang dan mengakibatkan beberapa komplikasi, di  antaranya :
1.       Stress sosial atau psikologis.
2.       Kulit terbakar matahari atau bahkan kanker kulit.
3.       Masalah pada mata, seperti peradangan pada iris (iritis).
4.       Gangguan pendengaran.
5.       Efek samping pengobatan, misalnya kulit kering atau gatal.

Rutin minum air sulingan Bioglass, membantu proses metabolisme dan detoksifikasi.
 
Mengenakan pendant MGI membantu melancarkan aliran darah, sehingga efek samping akibat vitiligo dapat terbantu.
Rutin minum Glucola/Glucola Gold, karena kandungan Glutathione-nya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Info selengkapnya tentang produk untuk membantu mencegah dan mengatasi vitiligo:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233
 

 

 

 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar