A L E R G I
by : BBC Journalist
Apa itu alergi?Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya (alergen) walaupun sebenarnya bagi orang lain tidak berbahaya.
Alergen atau substansi pemicu alergi bisa berupa substansi yang masuk
atau bersentuhan dengan tubuh. Beberapa substansi yang sering memicu alergi di
antaranya gigitan serangga, debu, bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu,
suhu dingin dan serbuk sari bunga.
Bagaimana reaksi alergi terjadi?
Reaksi alergi terjadi saat pertama kali tubuh penderita berpapasan
dengan alergen, dan tubuh memproduksi antibody yang disebut Imunoglobulin E
(IgE), karena tubuh merespons alergen sebagai sesuatu yang berbahaya.
Begitu kembali berpapasan dengan alergen yang sama, tubuh akan
memproduksi antibodi IgE lebih banyak terhadap alergen tersebut dan memicu
pelepasan histamin, yang menimbulkan gejala alergi.
Biasanya gejala muncul beberapa menit setelah tubuh penderita
berpapasan dengan alergen.
Gejala alergi bermacam-macam, meliputi:
1. Gangguan saluran napas: bersin, batuk, sesak
napas, hidung beringus.
2. Gangguan
kulit: ruam merah, gatal.
3. Gangguan
mata: mata merah, gatal, berair.
4. Gangguan
pencernaan: sakit perut, muntah, diare.
5. Pembengkakan
bagian tubuh tertentu, misalnya wajah, mulut, lidah.
6. Pingsan atau kehilangan kesadaran.
Tingkat keparahan alergi berbeda-beda pada tiap individu, yang paling
parah disebut anafilaksis dan membutuhkan penanganan medis darurat. Gejala
alergi juga tergantung pada allergen:
1. Gigitan/sengatan serangga: pembengkakan &
gatal di seluruh tubuh, batuk, sesak
2. Substansi
udara, seperti debu, serbuk sari bunga atau tungau debu: batuk, bersih hidung
berair dan sulit bernafas, dll.
3. Makanan:
rasa gatal, bibir dan mulut bengkak, ruam kulit yang terasa gatal, muntah,
bahkan diare.
4. Obat-obatan: gatal-gatal, pembengkakan wajah,
sulit bernafas, dll
Gejala yang fatal (anafilaksis) meliputi:
- Pusing yang sangat parah.
- Denyut nadi sangat cepat atau sangat lemah.
- Penurunan tekanan darah hingga pingsan.
- Kulit dan bibir berwarna biru.
Faktor risiko alergi biasanya dipengaruhi oleh:
1. Faktor keturunan: orang tua yang memiliki
alergi kemungkinan memiliki keturunan
yang juga mengalami alergi, meski jenis alergi tidak selalu sama.
2. Faktor lingkungan: semakin banyak atau sering
terpajan alergen, risiko alergi semakin tinggi.
3. Faktor lain: merokok, polusi, infeksi dan
perubahan hormonal.
Diagnosa alergi
Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan riwayat alergi, mulai dari
gejala, frekuensi, waktu kemunculan dan pemicu alergi. Selanjutnya dokter akan
melakukan test lebih lanjut:
1. Test temple (patch test), dokter akan
menempelkan beberapa jenis substansi yang diduga sebagai alergen ke kulit
pasien selama 2 hari sambil memantau reaksi kulit. Test ini bertujuan mengenali
alergi pada kulit.
2. Test
tusuk kulit, dokter akan menetesi kulit pasien dengan cairan alergen, kemudian
menusuknya perlahan menggunakan jarum untuk melihat reaksi alergi. Jika memang
pasien menderita alergi terhadap substansi tersebut, dalam 15 menit akan muncul
benjolan merah yang terasa gatal. Test ini dilakukan untuk mendeteksi alergi
terhadap obat-obatan, racun serangga atau substansi di udara.
3. Test
darah, yaitu menggunakan radioalergosorbent
test (RAST) untuk mengukur kadar IgE tertentu dalam darah.
4. Test eliminasi, biasanya dilakukan bila pasien
diduga mengalami alergi terhadap makanan tertentu. Test dilakukan dengan menghindari jenis makanan yang diduga menjadi
alergen untuk melihat perbedaan reaksi dari gejala yang dialami. Lalu
jenis makanan yang sama dicoba kembali setelah beberapa minggu untuk menantikan
reaksi berikutnya. Atau bahkan pasien diminta mengonsumsi makanan tertentu
dalam jumlah cukup banyak untuk mengamati reaksi tubuh terhadap allergen.
Selain
menghindari alergen, cara lain untuk mengendalikan gejala alergi adalah dengan
mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter, seperti antihistamin, obat
semprot kortikosteroid, dekongestan, dll.
Namun
dari seluruh penanganan yang dilakukan, yang lebih penting adalah menjaga daya
tahan tubuh penderita. Saat daya tahan tubuh prima, gejala alergi akan sangat
banyak berkurang baik dari tingkat keparahan maupun frekuensi.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html
Info & pemesanan produk untuk mencegah & mengatasi ALERGI :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop 0813 2181 0330
Widi/Yeremia 0896 5279 5233