Translate

Selasa, 03 Maret 2020

Pinched Nerve (Saraf Kejepit)
by : BBC Journalist

Saraf memiliki peranan penting dalam tubuh. Melalui saraf, komunikasi antara tubuh dan otak berjalan lancar. Bagaimana jika saraf kejepit?
Pinched nerve, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan saraf kejepit, adalah suatu kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan sekitarnya, bisa ligamen, tendon atau tulang. Saat saraf terjepit, tubuh Anda akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Umumnya rasa nyeri dirasakan pada punggung, tapi mungkin juga di beberapa bagian tubuh lainnya. Contohnya, saat cakram hernia menekan akar saraf, rasa sakit akan terasa pada bagian belakang kaki. Berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apa saja penyebab saraf kejepit?
Saraf kejepit dipicu oleh tekanan pada saraf, yang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, di antaranya:
·        Cedera:
o     Akibat terjatuh dengan benturan yang cukup keras dengan posisi terduduk. Kondisi ini dapat langsung mengakibatkan pecahnya Nucleus Pulposus (gel pada disc/bantalan ruas tulang belakang) akibat tekanan berat/shock di sepanjang tulang belakang pada saat jatuh terduduk. Kondisi ini lebih berisiko pada mereka yang sudah berusia lanjut.
o     Aktivitas olahraga tertentu.
·        Komplikasi penyakit:
o     Rematik atau arthritis pada pergelangan tangan.
o     Hernia, suatu kondisi di mana bantalan tulang belakang bergeser dari tempat yang seharusnya.
o     Kelainan pada tulang, misalnya carpal tunnel syndrome, yang dapat menyebabkan saraf kejepit di pergelangan tangan. Kondisi ini menimbulkan nyeri, mati rasa dan kesemutan pada telapak dan jari-jari tangan. 
o     Hipothyroid, terkait yang meningkatkan risiko penumpukan cairan dan kenaikan berat badan.
·        Postur tubuh yang tidak baik, yang dapat menambah tekanan  pada tulang belakang dan saraf  dalam jangka waktu yang lama, misalnya posisi tidur dengan siku menekuk. 
·        Berat badan yang berlebihan, termasuk meningkatnya berat badan selama kehamilan.

Apa yang terjadi jika saraf terjepit dibiarkan?
Saat saraf terjepit dan tidak segera diatasi, jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf dapat pecah, memicu pembentukan cairan radang. Akibatnya terjadi pembengkakan, tekanan ekstra dan jaringan parut. Jika dibiarkan dan terjadi terus menerus, saraf akan rusak secara permanen.
Apa saja gejala saraf kejepit?
Selain rasa nyeri, ada beberapa gejala lain yang bisa Anda amati, seperti:
·        Mati rasa, kebas pada bagian tubuh yang banyak sarafnya, seperti leher atau punggung bagian bawah.
·        Muncul nyeri atau panas seperti terbakar yang menjalar ke luar.
·        Kesemutan
·        Lemahnya otot pada bagian tubuh yang diduga mengalami saraf kejepit
Terkadang gejala memburuk saat Anda melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala  atau menegangkan leher.

Bagaimana mengatasi saraf kejepit?
Jenis terapi & lama pengobatan yang diterapkan berbeda-beda tergantung pada seberapa berat rasa sakit & komplikasi yang ditimbulkan. Mungkin dokter akan  meminta pasien untuk mengistirahatkan bagian yang cedera dan menghindari aktivitas yang akan memperburuk keluhan. Terapi yang umum dilakukan:
1.      Fisioterapi, terapi ini akan meregangkan dan menguatkan otot. Terapi yang diberikan hampir selalu berupa olahraga khusus, termasuk peregangan, latihan inti, angkat beban dan berjalan.
2.      Pemberian obat, di antaranya:
·         Aspirin, ibuproven, atau naproxen untuk mengurangi pembengkakan
·         Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
·         Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak
3.      Pembedahan, bila fisioterapi dan obat sudah dilakukan selama berbulan-bulan namun belum membantu, atau terjadi pembentukan jaringan parut atau material cakram.
4.      Pengobatan alternatif mungkin dilakukan dengan pengawasan dokter, terapi yang diterapkan di antaranya akupuntur, pijat atau chiropratic.
5.      Penyinaran dengan menggunakan Bioglass, yang diharapkan dapat membantu meredakan nyeri dan melemaskan otot di sekitar saraf yang terjepit, dengan demikian diharapkan cedera tidak semakin parah dan dimungkinkan untuk sembuh.
Cara mencegah saraf kejepit:
-         Mempertahankan posisi tubuh yang baik, jangan menyilangkan kaki sembarangan atau berbaring dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama.
-         Berolahraga secara teratur untuk melatih kekuatan dan kelenturan.
-         Perhatikan berat badan ideal. Untuk menjaga berat badan ideal, Anda dianjurkan mengonsumsi Soshin, Salut & Mealionaire.
-         Bagi penderita yang sudah menjalani terapi, beristirahatlah sampai benar-benar sembuh. Minum Glucola secara rutin dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

Repost Testimoni Saraf Kejepit Papa Juli W🙏

Sharing ya teman²

Awal sy kenal Bioglass MCI itu sekitar 5 thn lalu, saat itu sy tidak tertarik sm sekali, dlm hati saya, masa sih kaca beling gt bisa begitu besar manfaatnya utk kesehatan? 😊😬

Dan sekitar 1 thn lalu melalui FB seorang teman sy mulai mengenal produk² MCI dan manfaat²nya lebih jauh.

Sampai suatu hari kebetulan papa saya penderita saraf terjepit, saat itu leher dan pundak papa tidak dpt digerakkan, seluruh badannya terasa sakit, bbrp usaha sdh dilakukan tapi tdk sembuh² juga.

Akhirnya sy memutuskan utk membeli Bioglass dan senter Bioglass utk terapi.
Hari pertama kata papa ngk ada perubahan apa².
Saya ksh semangat papa utk terus rutin dipakai dan minum air Bioglassnya setiap hari.

Hari kedua mulai terasa ada sedikit perubahan dan hari ke 3 ketika sy kermh papa ternyata papa sdh bisa pergi berenang 😄
Kata papa urat² yg terasa mengikat di leher dan bahunya sdh terasa longgar.

Senang banget mendengarnya 😃 dan 1 lg teman² sakit asam lambung sy juga sembuh dgn hanya rutin minum air rendaman Bioglass setiap hari dan msh banyak lagi manfaat² lain yg saya rasakan.

Dari situ sy makin yakin produk MCI itu bagus dan saya memutuskan utk bergabung di keluarga besar MCI😊
Semoga bermanfaat

Info & pemesanan produk untuk mengatasi saraf kejepit:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop   0813 2181 0330 
Widi/Yeremia 0896 5279 5233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar