Translate

Selasa, 03 Maret 2020

Sistem Imun Vs. Virus Corona
By : BBC Journalist 
Perhatian dunia tengah tertuju pada virus baru yang menyerang saluran pernapasan, yaitu Virus Corona. Virus ini sudah mewabah di Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Pada awal Januari, Orgaanisasi Kesehatan Dunia mengidentifikasi virus tersebut sebagai Novel Coronavirus atau 2019-nCoV kemudian pada Februari WHO mengumumkan nama resmi virus ini adalah COVID-19. 
Pada awalnya, Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini sempat dianggap tidak berbahaya. Penularan utama terjadi di daerah pasar ikan dan diduga berasal dari hewan yang terinfeksi.
Namun perkembangan penyakit yang cepat, dengan gejala serius dan potensi penularan tinggi membuat pemerintah China menjulukinya sebagai penyakit pneumonia misterius.

Belakangan, 2 orang di Indonesia dipastikan terinfeksi Virus Corona atau COVID-19.  
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat. "Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Supaya tidak khawatir dan mampu melakukan upaya pencegahan, berikut yang harus diketahui seputar Virus Corona.

Apa itu Virus Corona?
Virus Corona masih bersaudara dengan virus penyebab SARS dan MERS, dinamai Corona karena bentuknya persis mahkota. Bentuk mahkota ditandai protein S berupa sepatu yang tersebar di sekeliling permukaan virus. Dikutip dari situs LIPI, Virus Corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap disebut virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta kali.
Virus Corona termasuk keluarga virus yang banyak ditemukan pada unta, kucing dan hewan ternak. Dalam beberapa kasus, Virus Corona menginfeksi manusia dan menyebar seperti pada kasus MERS, SARS dan 2019-nCoV.
Dikutip dari The Guardian, korban yang meninggal karena Virus Corona umumnya sudah tua dan sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Mereka memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terinfeksi virus Corona 2019-nCoV. Namun pemerintah China punya lima kasus kematian akibat virus Corona yang usianya kurang dari 60 tahun, yaitu 36, 50, 53, 55, dan 58 tahun. Karena itu, sangat penting melakukan usaha preventif untuk melindungi diri dan infeksi virus.  
Apa Gejala Seseorang Terinfeksi Virus Corona?
Seperti dikutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala yang biasanya muncul menyertai infeksi Virus Corona adalah:
a.      Demam, ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh penderita yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba.
b.      Batuk kering yang tidak sembuh dengan pengobatan normal.
c.      Sesak hingga kesulitan bernapas.
d.      Sakit tenggorokan.
e.      Letih dan lesu.
Tingkat keparahan gejala tergantung pada jumlah virus yang menginfeksi tubuh.

Seseorang yang sudah terinfeksi SARS CoV-2 bisa saja belum menunjukkan gejala COVID-19.
Menurut CDC, gejala infeksi Virus Corona mungkin baru mulai terlihat pada penderita setelah 2-14 hari terinfeksi. Perkiraan ini dibuat berdasarkan masa inkubasi Virus Corona dalam kasus MERS. Namun berbeda dalam kasus MERS, infeksi 2019-nCoV bisa menyebar dari pasien yang tidak menunjukkan gejala namun sempat berkomunikasi dekat dengan orang lain.
 

Cara Mencegah Infeksi Virus Corona
Usaha pencegahan Virus Corona makin penting karena tidak ada vaksin untuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Pencegahan menghadapi Virus Corona dapat dilakukan dengan cara sederhana setiap hari dari segala lapisan usia. Berikut ini usaha pencegahan virus Corona dikutip dari CDC:
a.     Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
b.     Berhati-hati bila harus melakukan kontak dengan hewan.
c.     Cuci tangan dengan air dan sabun minimal 20 detik atau pencuci tangan yang minimal mengandung 60% alcohol.
d.     Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
e.     Meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga teratur mengonsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah. Bila perlu mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti Nuvit. 
f.      Khusus bagi penderita dianjurkan untuk mengenakan masker.
Dikutip dari situs LIPI, virus Corona yang menyebabkan SARS berbentuk bulat dengan diameter 100-120 nm (nanometer). Karena itu, pencegahan penyebaran infeksi Virus Corona lebih efektif bila penderita menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.




NUVIT MCI (Immune Booster)
Untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
BPOM : SI184310021
Kandungan:
• Vitamin B6
• Vitamin B12
• Vitamin C
• Selenium
• Carrot Powder

Manfaat:
• Meningkatkan sistem imun tubuh
• Meningkatkan ketahanan tubuh melawan penyakit, infeksi, dan kanker
• Memberikan energi penuh sepanjang hari sepanjang waktu

Rekomendasi penggunaan:
Usia 5-15 tahun 1 kapsul sehari sebelum atau sesudah makan
Usia 16 tahun keatas 1 kapsul 2 kali sehari sebelum atau sesudah makan

Notes: TETAP konsultasikan ke dokter pribadi anda, apabila ada kondisi tertentu
Sudah ada dokter yang meresepkan Nuvit sebagai imun booster di kala virus corona merebak.


Info & pemesanan produk untuk meningkatkan daya tahan tubuh :


Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop   0813 2181 0330 
Widi/Yeremia 0896 5279 5233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar