Tinnitus... Saat Telinga Berdenging
by
: BBC Journalist
·
Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan gejala dari
kondisi kesehatan tertentu.
·
Tinnitus
merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia. Meskipun
begitu, gejala ini umumnya dialami oleh lansia yang berusia di atas 65 tahun.
·
1 dari 100 orang yang mengalami tinnitus bahkan merasakan denging
ini benar-benar mengganggu konsentrasi, menyebabkan masalah tidur sampai
depresi.
·
Tinnitus akan makin jelas terasa ketika Anda berada di tempat hening, atau
ketika akan tidur. Selain itu, penderitanya dapat lebih sensitif terhadap
volume suara yang sebenarnya normal bagi banyak orang. Kondisi tersebut
dinamakan hyperacusis.
Gejala Tinnitus
Tinnitus umumnya ditandai dengan munculnya bunyi berdenging pada telinga,
tetapi bisa juga berupa bunyi berdesis, atau bahkan siulan. Bunyi ini bisa
terdengar pada salah satu atau kedua telinga penderita:
·
Jika suara
tersebut hanya bisa didengar oleh Anda, berarti Anda mengalami tinnitus
subjektif. Kondisi ini bisa dipicu oleh masalah pada telinga luar, tengah,
atau dalam. Selain itu, masalah pada saraf pendengaran atau bagian otak yang
menerjemahkan sinyal suara juga bisa memicu tinnitus subjektif.
·
Jika
suara-suara tersebut dapat didengar oleh dokter ketika pemeriksaan, berarti
Anda mengalami tinnitus objektif. Jenis yang lebih langka ini dipicu
oleh masalah pembuluh darah, kondisi tulang telinga dalam atau kontraksi otot
Tinnitus umumnya bukan kondisi yang serius dan bisa membaik dengan
sendirinya. Tetapi tidak ada salahnya kita tetap waspada dan memeriksakan
kondisi telinga ke dokter, terutama jika:
·
Bunyi tersebut
mengganggu ketenangan atau aktivitas sehari-hari, misalnya penderita menjadi sulit
tidur atau mengalami depresi.
·
Tinnitus
muncul setelah kita mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas (misalnya
flu), dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 7 hari.
·
Tinnitus
disertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran.
Penyebab Tinnitus
Tinnitus dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Penyebabnya juga
terkadang sulit diketahui dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa faktor
penyebab yang umumnya melatarbelakangi tinnitus:
Penyebab ringan, artinya bukan disebabkan oleh penyakit serius.
§
Mendengar
suara yang sangat keras. Pada beberapa
kasus, tinnitus dapat menjadi permanen jika penderita mendengar suara
keras untuk waktu lama,contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone,
pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan.
Pajanan jangka pendek biasanya akan menyebabkan tinnitus yang bisa hilang
sendiri. Sementara pajakan jangka panjang berpotensi menimbulkan kerusakan
permanen.
§
Efek samping penggunaan obat seperti aspirin,
antibiotik dan kina.
§
Kekurangan zat
besi.
§
Infeksi
telinga. Jika infeksi
diobati, maka tinnitus dapat hilang.
§
Banyak kotoran
telinga, menyebabkan
kehilangan pendengaran atau iritasi gendang telinga.
§
Cemas atau
stres.
§
Penurunan daya
pendengaran seiring
penuaan, biasanya dimulai dari usia 60 tahun.
§
Postur tubuh, misalnya ketika Anda bangkit dari posisi
tidur atau duduk, atau menggerakkan kepala. Gerakkan tersebut mengakibatkan
perubahan tekanan pada saraf, otot, atau pembuluh darah di sekitar telinga yang
memicu tinnitus.
Penyebab serius, atau
disebabkan oleh penyakit serius, antara lain:
§
Adanya tumor
di kepala atau leher, sehingga
menyebabkan pembuluh darah di kepala atau leher tertekan.
§
Tekanan darah
tinggi.
§
Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah telinga
akibat penumpukan kolesterol yang terjadi
pada pembuluh darah di dekat telinga bagian tengah dan dalam. Akibatnya,
aliran darah menjadi lebih kuat dan terdengar oleh telinga.
§
Penyakit Meniere akibat tekanan pada koklea, yaitu suatu
struktur di telinga bagian dalam. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing atau
vertigo, kehilangan pendengaran dan tinnitus.
§
Tumor neuroma
akustik, yaitu tumor
jinak yang terjadi pada saraf kranial yang menjalar dari otak ke telinga bagian
dalam.
Diagnosis Tinnitus
Pemeriksaan dan diagnosis tinnitus umumnya dilakukan oleh dokter THT
(Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). Dokter akan meminta pasien untuk
mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar, menanyakan riwayat kesehatan,
mengukur tingkat keparahan tinnitus, serta memeriksa kondisi telinga pasien.
Pemeriksaan lebih lanjut yang biasanya dilakukan meliputi evaluasi
pendengaran, pemeriksaan darah, CT scan dan MRI. Rangkaian
pemeriksaan tersebut adalah untuk menegakkan diagnosis sekaligus untuk mencari
penyebab tinnitus.
Pengobatan Tinnitus
Tiap penderita tinnitus membutuhkan cara penanganan yang berbeda,
tergantung pada faktor penyebab tinnitus. Contohnya: - Dokter akan mengganti obat yang digunakan jika tinnitus merupakan efek samping dari obat-obatan.
- Apabila penumpukan kotoran telinga terbukti menjadi pemicu tinnitus, dokter akan menganjurkan metode pembersihan atau memberikan obat tetes telinga.
- Namun jika penyebab tinnitus tidak diketahui, penanganan yang diberikan bertujuan untuk menekan bunyi tinnitus semaksimal mungkin sehingga tidak mengganggu aktivitas penderita. Langkah-langkah tersebut biasanya meliputi:
- Penggunaan alat
bantu dengar.
- Prosedur operasi.
- Terapi suara,
misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain (seperti suara radio atau rekaman
bunyi hujan) untuk menutupi bunyi tinnitus.
- Tinnitus retraining
therapy (TRT). Dalam terapi
ini, pasien akan dilatih untuk membiasakan diri dengan bunyi tinnitus.
- Terapi perilaku
kognitif (CBT) agar pola pikir penderita terhadap tinnitus bisa diubah
sehingga terhindar dari stres dan depresi.
·
Di samping
melalui terapi medis, ada juga sejumlah cara yang bisa diterapkan di rumah
untuk membantu mengendalikan tinnitus, misalnya menghindari pemicu tinnitus:
mendengarkan musik yang menenangkan, mencari hobi yang bisa mengalihkan
perhatian, mengurangi konsumsi minuman keras, atau melakukan relaksasi (seperti
meditasi dan yoga).
Info & pemesanan produk untuk mengatasi TINNITUS :
Mengenakan pendant, membantu melancarkan aliran darah dan membantu penderita mendapatkan tidur berkualitas.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html
Info & pemesanan produk untuk mengatasi TINNITUS :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop 0813 2181 0330
Widi/Yeremia 0896 5279 5233