Translate

Tampilkan postingan dengan label tinnitus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tinnitus. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 September 2017

Tinnitus... Saat Telinga Berdenging
by : BBC Journalist
 Tinnitus adalah istilah medis untuk keluhan bunyi berdenging pada telinga.
·       Tinnitus  bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan tertentu.
·       Tinnitus merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia. Meskipun begitu, gejala ini umumnya dialami oleh lansia yang berusia di atas 65 tahun.
·       1 dari 100 orang yang mengalami tinnitus bahkan merasakan denging ini benar-benar mengganggu konsentrasi, menyebabkan masalah tidur sampai depresi.
·       Tinnitus akan makin jelas terasa ketika Anda berada di tempat hening, atau ketika akan tidur. Selain itu, penderitanya dapat lebih sensitif terhadap volume suara yang sebenarnya normal bagi banyak orang. Kondisi tersebut dinamakan hyperacusis.
Gejala Tinnitus
Tinnitus umumnya ditandai dengan munculnya bunyi berdenging pada telinga, tetapi bisa juga berupa bunyi berdesis, atau bahkan siulan. Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu atau kedua telinga penderita:
·       Jika suara tersebut hanya bisa didengar oleh Anda, berarti Anda mengalami tinnitus subjektif. Kondisi ini bisa dipicu oleh masalah pada telinga luar, tengah, atau dalam. Selain itu, masalah pada saraf pendengaran atau bagian otak yang menerjemahkan sinyal suara juga bisa memicu tinnitus subjektif.
·       Jika suara-suara tersebut dapat didengar oleh dokter ketika pemeriksaan, berarti Anda mengalami tinnitus objektif. Jenis yang lebih langka ini dipicu oleh masalah pembuluh darah, kondisi tulang telinga dalam atau kontraksi otot
Tinnitus umumnya bukan kondisi yang serius dan bisa membaik dengan sendirinya. Tetapi tidak ada salahnya kita tetap waspada dan memeriksakan kondisi telinga ke dokter, terutama jika:
·       Bunyi tersebut mengganggu ketenangan atau aktivitas sehari-hari, misalnya penderita menjadi sulit tidur atau mengalami depresi.
·       Tinnitus muncul setelah kita mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas (misalnya flu), dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 7 hari.
·       Tinnitus disertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran.
Penyebab Tinnitus
Tinnitus dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Penyebabnya juga terkadang sulit diketahui dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab yang umumnya melatarbelakangi tinnitus:
Penyebab ringan, artinya bukan disebabkan oleh penyakit serius.
§       Mendengar suara yang sangat keras. Pada beberapa kasus, tinnitus dapat menjadi permanen jika penderita mendengar suara keras untuk waktu lama,contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan. Pajanan jangka pendek biasanya akan menyebabkan tinnitus yang bisa hilang sendiri. Sementara pajakan jangka panjang berpotensi menimbulkan kerusakan permanen.
§   Efek samping penggunaan obat seperti aspirin, antibiotik dan kina.
§       Kekurangan zat besi.
§       Infeksi telinga. Jika infeksi diobati, maka tinnitus dapat hilang.
§   Banyak kotoran telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran atau iritasi gendang telinga.
§       Cemas atau stres.
§       Penurunan daya pendengaran seiring penuaan, biasanya dimulai dari usia 60 tahun.
§  Postur tubuh, misalnya ketika Anda bangkit dari posisi tidur atau duduk, atau menggerakkan kepala. Gerakkan tersebut mengakibatkan perubahan tekanan pada saraf, otot, atau pembuluh darah di sekitar telinga yang memicu tinnitus.

Penyebab serius, atau disebabkan oleh penyakit serius, antara lain:
§       Adanya tumor di kepala atau leher, sehingga menyebabkan pembuluh darah di kepala atau leher tertekan.
§       Tekanan darah tinggi.
§        Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah telinga akibat penumpukan kolesterol yang terjadi  pada pembuluh darah di dekat telinga bagian tengah dan dalam. Akibatnya, aliran darah menjadi lebih kuat dan terdengar oleh telinga.
§        Penyakit Meniere akibat tekanan pada koklea, yaitu suatu struktur di telinga bagian dalam. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing atau vertigo, kehilangan pendengaran dan tinnitus.
§   Tumor neuroma akustik, yaitu tumor jinak yang terjadi pada saraf kranial yang menjalar dari otak ke telinga bagian dalam.
 

Diagnosis Tinnitus
Pemeriksaan dan diagnosis tinnitus umumnya dilakukan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan).  Dokter akan meminta pasien untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar, menanyakan riwayat kesehatan, mengukur tingkat keparahan tinnitus, serta memeriksa kondisi telinga pasien.

Pemeriksaan lebih lanjut yang biasanya dilakukan meliputi evaluasi pendengaran, pemeriksaan darah, CT scan dan MRI. Rangkaian pemeriksaan tersebut adalah untuk menegakkan diagnosis sekaligus untuk mencari penyebab tinnitus.
Pengobatan Tinnitus
Tiap penderita tinnitus membutuhkan cara penanganan yang berbeda, tergantung pada faktor penyebab tinnitus. Contohnya:
  • Dokter akan mengganti obat yang digunakan jika tinnitus merupakan efek samping dari obat-obatan.
  • Apabila penumpukan kotoran telinga terbukti menjadi pemicu tinnitus, dokter akan menganjurkan metode pembersihan atau memberikan obat tetes telinga.
  • Namun jika penyebab tinnitus tidak diketahui, penanganan yang diberikan bertujuan untuk menekan bunyi tinnitus semaksimal mungkin sehingga tidak mengganggu aktivitas penderita. Langkah-langkah tersebut biasanya meliputi:
    • Penggunaan alat bantu dengar.
    • Prosedur operasi.
    • Terapi suara, misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain (seperti suara radio atau rekaman bunyi hujan) untuk menutupi bunyi tinnitus.
    • Tinnitus retraining therapy (TRT). Dalam terapi ini, pasien akan dilatih untuk membiasakan diri dengan bunyi tinnitus.
    • Terapi perilaku kognitif (CBT) agar pola pikir penderita terhadap tinnitus bisa diubah sehingga terhindar dari stres dan depresi.
·       Di samping melalui terapi medis, ada juga sejumlah cara yang bisa diterapkan di rumah untuk membantu mengendalikan tinnitus, misalnya menghindari pemicu tinnitus: mendengarkan musik yang menenangkan, mencari hobi yang bisa mengalihkan perhatian, mengurangi konsumsi minuman keras, atau melakukan relaksasi (seperti meditasi dan yoga).

Mengenakan pendant, membantu melancarkan aliran darah dan membantu penderita mendapatkan tidur berkualitas.


http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html

Info & pemesanan produk untuk mengatasi TINNITUS :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop   0813 2181 0330 
Widi/Yeremia 0896 5279 5233