Translate

Tampilkan postingan dengan label Botox. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Botox. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Maret 2017

STOP 'POISONING' Antiwrinkle Injection
by : BBC Journalist
Suntik Botox semakin marak digunakan di dunia medis karena berbagai manfaatnya bagi  kecantikan. Namun bagaimana pun racun tetaplah racun, di balik berbagai manfaat suntik Botox terdapat banyak komplikasi mulai yang ringan sampai yang mengancam jiwa.
Apa itu Botox?
Botox adalah nama dagang dari Botullinum Toxin A, yaitu protein murni yang diekstraksi dari bakteri Clostridium botullinum untuk menghambat dan memperlambat aktivitas otot saraf.
Proses pemurnian protein dari bakteri ini sama dengan proses pemurnian protein pada obat antibiotika. Clostridium botulinum, yang biasanya ditemukan pada makanan kaleng yang sudah rusak, dan Botox bersifat racun.
Botulinum Toxin pada umumnya bekerja dengan mencegah kontraksi otot selama 2 hingga 3 bulan, mengakibatkan otot melemah dan lumpuh selama waktu tersebut.
Botox lebih tepat dikatakan obat, bukan kosmetik. Penggunaan botox untuk tujuan pengobatan sudah diakui oleh FDA (Food & Drug Administration) pada tahun 1980-an. Saat itu dilaporkan Botox terbukti dapat memperbaiki kelainan fungsi otot, mengurangi kejang-kejang di sekitar mata serta meringankan kedutan di sekitar mata (blefarospasme) dan mata juling (strabismus).

Botox dipakai oleh para dokter saraf untuk membantu mengatasi:
-        Kelumpuhan akibat luka otak, sclerosis ganda, gangguan tulang belakang atau Stroke.
-        Kekakuan pada otot leher (cervical dystonia), ketegangan otot siku, pergelangan, jari tangan dan kaki.
-        Wajahnya miring akibat stroke atau Bells Palsy.
-       Migrain berkepanjangan dengan durasi dari 15 hari/bulan dan lebih dari 4 jam/hari.

Di bidang urologi, Botox digunakan untuk mengatasi pembengkakan saluran kencing dengan gejala sering merasa tidak mampu menahan air kencing (inkontinensia urin). Caranya adalah dengan  menyuntikkan Botox ke otot kandung kemih.
Bagaimana penggunaan Botox dalam dunia KECANTIKAN?
Penggunaan Botox dalam dunia kecantikan sudah mendapatkan pengakuan dari FDA pada tahun 2002. Meskipun bersifat racun, suntikan Botox pada dosis yang sangat rendah dapat mengendurkan otot yang tegang dengan cara:
-        Menghalangi sinyal syaraf yang memicu kontraksi otot.
-        Hasilnya, bagian otot yang berkerut menjadi rileks dan tidak berkontraksi.
-        Dengan demikian otot wajah yang sudah kendor dan berkerut menjadi naik dan tampak kencang kembali.
-        Suntik Botox banyak digunakan untuk melemaskan otot yang berkerut, menaikkan alis yang sudah turun, mengoreksi bentuk rahang.

Botox juga sering digunakan untuk mengurangi produksi keringat yang terlalu berlebihan pada ketiak, tangan dan bagian tubuh lainnya. Pada kasus keringat berlebih, Botox berfungsi menghambat kerja acetylcholine (penyebab keluarnya keringat dari kelenjar keringat). Biasanya Botox disuntikkan pada bagian tubuh yang produksi keringatnya berlebih.
Efek Botox dapat terlihat maksimal dalam 3-7 hari setelah penyuntikan, dan dapat bertahan antara 4-6 bulan. Selanjutnya untuk menyempurnakan hasil akhir suntik Botox agar terlihat lebih halus dan alami, pasien dianjurkan untuk menggunakandermal filler. Dermal filler akan mengisi lapisan dermis kulit sehingga kontur kulit kembali halus sekaligus meremajakan kulit. 
Apa efek samping & bahaya Botox?
Efek samping ringan yang bersifat sementara dapat diprediksi, misalnya kelumpuhan di otot yang salah dan reaksi alergi. Efek samping lainnya yang mungkin timbul adalah:
-        Rasa sakit, kemerahan memar pembengkakan, perdarahan, hingga kelemahan otot pada bagian yang disuntik.
-        Bila disuntikkan di area rahang, kemungkinan pasien akan mengalami :
o   Kesulitan mengunyah  dan menelan makanan padat.
o   Mulut mengering.
-        Nyeri pada wajah dan kehilangan ekspresi wajah.
-        Pusing dan merasa lelah.
-        Otot kaku & rasa sakit pada leher, punggung, lengan atau kaki.
-        Gangguan penglihatan:
o   Penglihatan buram.
o   Kelopak mata terasa berat dan kedipan mata berkurang.
-        Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hingga gejala flu.
-        Keringat berlebih (selain di ketiak).
Efek samping ini biasanya akan mereda dan hilang dalam waktu singkat. Pada kasus yang jarang terjadi, botox dapat menyebabkan efek samping berat pada penggunanya, seperti:
-        Pusing atau migrain yang memburuk.
-        Kelumpuhan pada wajah.
-        Otot melemah secara berlebihan, terutama pada bagian yang tidak disuntik.
-        Kesulitan bernapas, berbicara atau menelan.
-        Penumpukan bakteri Clostridium Botullinum di bawah lapisan kulit, terutama jika sutikan dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang.
-        Infeksi pada bagian putih mata (ulkus kornea).
-        Masalah urologis:
o   Tidak dapat menahan kencing.
o   Rasa sakit atau seperti terbakar saat buang air kecil.
o   Air seni berkurang atau terhenti.
o   Infeksi saluran kencing.
-        Mata membengkak, mengeras atau air mata terus keluar.
-        Nyeri pada dada dan detak jantung tidak beraturan.
-        Menyebabkan kematian. Kelompok Public Citizen di AS juga melaporkan setidaknya ada 180 laporan  dikirim kepada Food and Drug Administration (FDA) mengenai penggunaan Botox dan Myobloc, yang digunakan pada pengobatan kekakuan leher.
Solusi AWET  MUDA tanpa EFEK SAMPING
Meski banyak orang rela menanggung risiko untuk tampil lebih baik, sebenarnya masih ada cara lain yang lebih ekonomis, aman, tanpa efek samping :
1.       Perawatan dari dalam:
 
a.    Minum Glucola/Glucola Gold untuk mengembalikan kadar kolagen yang menurun seiring usia. Selain kulit menjadi lebih glowing, konsistensi otot dan tulang pun terjaga.
b.     Menjaga berat badan ideal, karena kelebihan lemak cenderung merusak kesehatan dan menurunkan kualitas penampilan secara keseluruhan.
2.       Perawatan dari luar:
a.     Rutin menggunakan Glucola Serum yang dapat meresap dengan cepat ke lapisan kulit terdalam, dengan kandungan alga merah dan antioksidan apel, mampu mencegah proses penuaan dan menghilangkan bakal flek. 
b.    Rutin menggunakan Glucola Gel untuk mengangkat sel kulit mati dan sebagai dermal filler yang sangat aman dan mampu mencerahkan kulit secara optimal.
Perbedaan #GLUCOLA_SERUM dan #GLUCOLA_GEL :
=======================================
  • 🌹 Serum digunakan setiap hari pagi dan malam, sedangkan gel digunakan  hanya seminggu 2x.
  • 🌹 Serum bisa untuk pemakaian 2 bulan, sedangkan gel bisa utk pemakaian 4 sampe 5 bulan baru habis.
  • 🌹 Serum digunakan di wajah dan leher saja, tapi gel bisa digunakan di seluruh tubuh dan wajah, ketiak, selangkangan, payudara, bokong, kaki, tangan.
  • 🌹 Kombinasi Serum dan Gel sangat bagus buat dapetin hasil maksimal, supaya wajah cepet bersih, flek hilang, kencang, cerah, glowing dan tampil natural.
Segera miliki wow faktor produk #MCI yg cetar ini yaaa ..👍👍
 
3.       Atasi kerutan dengan’facelift’ mandiri di rumah menggunakan Magic Stick.
 

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233