Translate

Tampilkan postingan dengan label keputihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keputihan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Juni 2017

Wanita & Keputihan
by : BBC Journalist
Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan (leukorrhea). Sebenarnya keputihan adalah kondisi alami yang  berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dari iritasi dan infeksi.  Lendir yang diproduksi oleh kelenjar dalam vagina dan serviks (leher rahim) ini akan keluar sambil membawa sel-sel mati serta bakteri sehingga vagina tetap bersih. Namun bila berlebihan, dapat menjadi penanda gangguan pada organ kewanitaan.
Lalu, bagaimana cara membedakan keputihan yang normal dengan yang abnormal?
Kondisi lendir (jumlah, warna serta kekentalan)sangat dipengaruhi oleh kondisi hormonal. Contohnya, jumlah lendir akan lebih banyak pada masa subur atau menyusui.
Lendir yang normal umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan dan tidak berbau. Lendir tersebut juga biasanya tidak disertai gatal-gatal atau rasa perih pada daerah vagina.
Ciri-ciri keputihan yang tidak normal
Keputihan yang tidak normal juga sangat jarang dialami oleh remaja putri yang belum melewati masa pubertas dan wanita yang telah menopause. Karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda, anak Anda, atau ada anggota keluarga lain yang mengalaminya.

Inilah ciri keputihan yang tidak normal:
1.      Keputihan dengan lendir berwarna coklat atau mengandung darah. Keputihan ini umumnya disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur. Meski kebanyakan tidak berbahaya, namun kondisi ini bisa menjadi indikasi dari kanker serviks atau kanker rahim.
2.     Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan.
a.      Biasanya rasa nyeri muncul pada pada tulang panggul atau nyeri saat buang air kecil.
b.     Pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan, dapat mengindikasikan gonore atau chlamydia (klamidia).
3.      Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning atau berbuih, biasanya disertai rasa perih saat buang air kecil. Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini dapat diatasi dengan antibiotik.
4.      Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital. Penyebab jenis keputihan tidak normal ini biasanya adalah herpes genital. Biasa diatasi dengan konsumsi tablet antivirus.
5.      Keputihan dengan lendir kental, berwarna putih dan disertai rasa gatal. Keputihan ini dipicu oleh infeksi jamur pada vagina. Infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks dan dialami oleh sebagian besar wanita. Pengobatannya dapat dilakukan dengan obat antijamur yang dijual bebas di apotek.
6.      Keputihan dengan lendir encer berwarna putih atau abu-abu dan berbau amis. Kondisi ini disebut vaginosis bakterialis, yang muncul akibat perubahan keseimbangan jumlah bakteri normal di vagina. Ini juga termasuk infeksi yang umum terjadi dan tidak menular melalui hubungan seks. Infeksi ini dapat ditangani dengan antibiotik. 

Diagnosis keputihan
Untuk menegakkan diagnosa keputihan dan mencari penyebab serta menemukan solusi, dokter akan melakukan beberapa langkah :
-         Menanyakan riwayat kesehatan Anda, serta gejala-gejala apa saja yang Anda alami, misalnya waktu awal munculnya keputihan, riwayat hubungan seksual, serta deskripsi keputihan yang Anda alami seperti bau, warna, serta ada tidaknya rasa gatal, nyeri, atau sensasi seperti terbakar.
-         Setelah itu, dokter mungkin akan mengambil sejumlah cairan keputihan atau melakukan pemeriksaan Pap smear untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium.  
Pengobatan dan Pencegahan Keputihan
Jenis pengobatan keputihan sangat bergantung dari penyebabnya, misalnya obat antijamur, obat antibiotik disesuaikan dengan penyebab keputihan.

Keputihan dapat dihindari dengan berbagai cara, antara lain:
1.      Menjaga vagina tetap bersih dan kering:
a.       Membasuh kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air kecil.
b.      Mengeringkan vagina setelah buang air kecil.
c.       Mengganti pembalut secara teratur saat menstruasi.
d.      Menggunakan celana yang tidak terlalu ketat.
e.      Mengenakan celana dalam berbahan katun, dan menghindari bahan sintetis.
2.      Mengurangi penggunaan cairan pembersih vagina, yang  berisiko merusak keseimbangan bakteri alami di vagina.
3.      Hindari penggunaan parfum atau bedak pada vagina.
4.      Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang.
5.   Minum Glucola Drink setiap hari.
 
 
 
 

 
Info selengkapnya tentang produk untuk menjaga stamina dan mencegah keputihan:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233