Translate

Tampilkan postingan dengan label parkinson. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label parkinson. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Maret 2017

All About PARKINSON
by : BBC Journalist
Penyakit  Parkinson adalah penyakit gangguan fungsi gerak yang bersifat progresif.
Gejala Parkinson muncul sebagai akibat proses degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah (susbstantia nigra) yang mengatur pergerakan tubuh.
Gejala yang paling banyak dikenal adalah tremor atau gemetaran. Anda perlu mewaspadai penyakit Parkinson bila mulai merasakan gejala awal sbb:
·      Merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh tertentu, biasanya yang banyak terserang adalah kaki atau tangan.
·      Gemetaran halus (tremor) pada salah satu tangan saat beristirahat (rest tremor).
Kemunculan gejala-gejala di atas akan berlanjut dengan gejala yang lebih parah :
·      Tremor yang lebih parah dan menyebar.
·      Rigiditas atau kekakuan otot, di mana otot besar dan kecil menjadi kaku atau tegang. Akibatnya ekspresi wajah dan gerakan tubuh menjadi sangat terbatas dan timbul rasa sakit akibat kram otot.
·      Gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Aktivitas sederhana menjadi sulit untuk dilakukan, misalnya:
o     Bradikinesia, atau melambatnya gerakan, akibat menurunnya proses koordinasi gerakan.
o     Langkah menjadi lebih pendek.
o    Kehilangan kemampuan gerak otomatis (reflekspostural), misalnya kedipan mata dan ayunan tangan saat berjalan menjadi tidak sinkron.
o    Kesulitan untuk bangkit dari tempat duduk.
o    Penderita lebih berisiko untuk jatuh.
o    Kesulitan menulis, tulisan tangan penderita menjadi lebih kecil.
o     Penderita seperti kehilangan tenaga.
o     Perubahan pada cara bicara, cara bicara bisa menjadi lembut dan monoton, lebih cepat, tidak jelas, atau merasa ragu sebelum bicara.
·      Demensia (kepikunan), di mana penderita bukan hanya mengalami kesulitan mengingat, namun kepribadiannya bisa berubah dan bahkan mengalami delusi serta halusinasi.
·      Gangguan sensoris, misalnya timbul sensasi rasa terbakar, dingin atau mati rasa.
·      Gangguan tidur atau insomnia:
o     Kondisi tidur cepat yang dikenal sebagai rapid eye-movement behavior disorder (RBD). Penderita RBD mungkin berteriak, menendang atau menggemeretakkan gigi.
o     Sindrom kaki gelisah (kesemutan atau rasa tusukan di kaki).
o     Terhentinya napas sejenak saat tidur (sleep apnea).
·      Inkontinensia urin, sulit menahan kencing. 
 ·    Gangguan pencernaan, misalnya konstipasi (sembelit), kesulitan menelan makanan (disfagia). Kondisi ini terjadi saat penyakit Parkinson mulai mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur aktivitas otot halus seperti yang bekerja perut dan kandung kemih. Usus dan kandung kemih dapat menjadi kurang sensitif dan memperlambat proses pencernaan keseluruhan.
Salah satu cara untuk mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit disebabkan oleh Parkinson adalah bahwa yang terakhir sering disertai dengan perasaan kenyang, meskipun makan sangat sedikit.
·      Disfungsi ereksi pada pria.
·      Produksi keringat berlebih (hiperhidrosis) dan produksi air liur berlebih. Bagi wanita, gejala ini sering kabur, karena dianggap sebagai gejala menopause.
·      Anosmia atau kehilangan indra penciuman, yang bisa muncul beberapa tahun sebelum gejala lain muncul. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya dopamin adalah pengantar kimia yang membawa sinyal antara otak dan otot dan saraf di seluruh tubuh. Jika sel yang memproduksi dopamin terganggu, maka indera penciuman menjadi terganggu, dan pesan seperti isyarat bau tidak sampai.
·      Pusing, penglihatan buram hingga pingsan. Hal ini terjadi akibat tekanan darah yang turun secara mendadak.
·      Depresi dan kecemasan berlebih.
Tidak semua penderita mengalami seluruh gejala di atas.  Ada sebagian penderita Parkinson hanya mengalami gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas keseharian mereka. 
Saat ini diperkirakan lebih dari 10 juta orang di dunia menderita penyakit Parkinson. Semua orang bisa terkena penyakit ini, namun kebanyakan adalah orang tua dan lebih sering terjadi pada laki-laki.
Biasanya gejala penyakit Parkinson mulai terasa ketika penderitanya memasuki usia 50 tahun, namun 5% di antaranya sudah mengalami gejala di usia 40 tahun.
 


Terjadinya Parkinson:
-         Gejala Parkinson muncul sebagai akibat proses degeneasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah (susbstantia nigra). Fungsi substantia nigra adalah mengirim pesan ke berbagai saraf di  tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot.
-        Salah satu neurotransmiter utama yang dihasilkan oleh sel otak di substantia nigra adalah dopamine. Dopamin adalah pengantar kimia yang membawa sinyal antara otak dan otot dan saraf di seluruh tubuh, yang berperan penting dalam proses pengaturan gerak tubuh dan menyampaikan pesan dari seluruh panca indra.
-        Pada penderita Parkinson kadar dopamine menurun, sehingga gerak tubuh  terganggu, demikian pula dengan fungsi seluruh indra.
-        Penyebab penurunan dopamine masih belum diketahui. Beberapa faktor yang diduga bisa memicu hal ini di antaranya faktor keturunan dan lingkungan.
 
Diagnosa Parkinson tidak semudah penyakit lain :
1.     Hingga saat ini, belum ada satu tes khusus untuk memastikan adanya penyakit Parkinson. Dokter akan memeriksa gejala yang muncul, riwayat kesehatan dan melakukan beberapa tes mental atau fisik sederhana.
2.     Tidak ada tes darah maupun tes laboratorium yang bisa memastikan diagnosis penyakit Parkinson. Tes lain seperti CT scan, SPECT Scan, PET Scan dan MRI biasa dilakukan untuk memastikan gejala yang ada.
3.     Saat penyakit Parkinson bertambah parah, terkadang gejalanya sulit untuk dikenali dan bisa disalahartikan dengan penyakit lainnya. Gejala tremor bisa tidak terlihat ketika pasien duduk, dan perubahan postur yang terjadi bisa dianggap sebagai akibat dari osteoporosis. Selain itu tidak semua penderita Parkinson mengalami gejala tremor.
Dokter akan mengamati gejala pada pasien selama beberapa waktu. Gejala seperti tremor, kekakuan otot, serta lambatnya gerakan akan diperhatikan. Pemeriksaan fisik seperti gerakan refleks, keseimbangan, kekuatan otot, dan fungsi otak juga akan dilakukan oleh dokter.
 
 
Pengobatan Penyakit Parkinson
·      Saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit Parkinson. Tindakan pengobatan semata-mata dilakukan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu tindakan yang tepat adalah mengenakan Pendat Aura/Bio Pendant/LSM/LSW untuk melancarkan aliran darah serta rutin minum air sulingan Bioglass untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. 
·     Tindakan yang biasa diterapkan pada penderita di antaranya fisioterapi, pemberian obat dan operasi bila diperlukan. Untuk fisioterapi, Anda dapat menggunakan Magic Stick.
 
·      Penderita juga dianjurkan untuk memeriksakan kondisinya secara rutin ke dokter ahli saraf.
Untuk mencegah penurunan fungsi otak yang lebih parah dan meningkatkan stamina, penderita dianjurkan mengonsumsi Glucola Drink.

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233