Dealing With A HERNIA
by :BBC Journalist
Hernia, penderitanya kadang merasa malu untuk mengakuinya... padahal...Hernia adalah penyakit yang terjadi ketika ada organ dalam tubuh yang menekan dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah.
Otot kita biasanya cukup kuat untuk menahan
organ-organ tubuh sehingga tetap berada di posisinya masing-masing. Melemahnya
otot tersebut hingga tidak dapat menahan organ di dekatnya akan mengakibatkan
hernia. Bila tidak tertangani, bisa mengakibatkan komplikasi serius.
Ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan
kemungkinan seseorang untuk mengalami hernia :
·
Konstipasi
yang menyebabkan pengidapnya harus mengejan.
·
Kehamilan
yang akan meningkatkan tekanan dalam perut.
·
Kenaikan
berat badan secara tiba-tiba.
·
Penumpukan
cairan di dalam abdomen (rongga perut).
·
Mengangkat
beban yang berat tanpa menstabilkan otot perut.
·
Kelebihan
berat badan atauobesitas.
·
Batuk
berkepanjangan.
·
Kurang
gizi.
Hernia biasanya muncul di area abdomen. Jenis-jenis
hernia berdasarkan letaknya:
- Hernia inguinalis, yang terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
- Hernia femoralis, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih tinggi daripada pria.
- Hernia umbilikus, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna saat bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicu hernia jenis ini adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
- Hernia hiatus, yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami hernia ini.
- Hernia Spigelian, yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
- Hernia diafragma, yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, hernia ini juga bisa dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
- Hernia epigastrik yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
- Hernia otot, yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis hernia ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.
- Hernia insisi, yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sembuh. Hernia ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada operasi bagian perut.
Bagaimana Cara Memeriksa dan Mengobati Hernia?
Jika Anda merasa ada tonjolan pada area pusar, paha
atas atau selangkangan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengetahui apakah itu hernia atau bukan, dokter
akan melakukan tes fisik. Anda akan disuruh berdiri, batuk, atau mengejan agar
tonjolan itu bisa terlihat dan diperiksa. Selain itu, dokter juga bisa
menganjurkan tes medis menggunakan teknik ultrasound atau X-ray.
Khusus untuk mengecek kehadiran hernia hiatus, dokter
akan melakukan tes yang berbeda, yaitu:
- Tes darah. Sebagian penderita hernia
hiatus mengalami muntah darah akibat adanya pendarahan dalam sistem
pencernaan.
- Tes
endoskopi. Melalui
tes ini dokter akan menerawang lambung Anda dengan cara memasukkan alat
khusus (tabung yang dilengkapi kamera) melalui kerongkongan.
- Tes
manometri. Berbeda
dengan endoskopi, pada tes ini sebuah alat khusus (kateter) akan
dimasukkan melalui hidung, lalu turun ke kerongkongan dan berakhir di
lambung. Tes ini berguna untuk mengukur tekanan dan gerakan dalam
kerongkongan.
- Tes esophagram. Anda akan menjalani tes X-ray sambil meminum cairan mengandung barium kapur. Cairan ini bisa memberikan gambaran jelas tentang kondisi kerongkongan, perut, dan bagian atas usus kecil Anda.
Pengobatan dilakukan jika hernia sudah menimbulkan
komplikasi, misalnya gangguan usus atau terhambatnya aliran darah pada jaringan
hernia yang terjepit. Anda dianjurkan untuk segera ke rumah sakit, biasanya dokter
akan menganjurkan penderita untuk menjalani operasi.
Proses Operasi
Prosedur operasi untuk menangani hernia terbagi dalam 2 jenis, yaitu operasi
terbuka dan laparaskopik. Terdapat sejumlah faktor pertimbangan yang akan
memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan prosedur operasi, yaitu:
- Kondisi kesehatan pasien. Operasi akan sulit dilakukan apabila kondisi kesehatan pasien buruk.
- Isi hernia. Ada hernia yang berisi bagian usus, otot atau jaringan lain.
- Gejala yang dialami. Ada hernia yang tidak memiliki gejala dan ada yang menyebabkan nyeri.
- Lokasi hernia. Hernia femoralis dan hernia yang muncul di daerah selangkangan lebih membutuhkan operasi dibandingkan hernia di daerah perut.
Anda kuatir efek samping operasi?
Yuk berikhtiar dengan Bioglass...
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html
Info selengkapnya tentang produk untuk membantu orang mencegah dan mengatasi HERNIA:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
0813 2181 0330