Translate

Rabu, 23 Agustus 2017

G E R D
by : BBC Journalist 
GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) merupakan penyakit saluran pencernaan akibat asam lambung yang naik ke esofagus (refluks). Kondisi ini akan membuat penderitanya merasa mual bahkan muntah. Ada kalanya dada penderita sampai terasa panas seperti terbakar (heartburn). Beberapa penderita juga merasakan sensasi asam pada mulutnya.
Banyak penderita GERD menduga keluhannya sebagai sakit maag atau asam lambung. Berikut adalah ciri khas GERD:
-        Rasa terbakar di dada (heartburn), kadang-kadang menyebar sampai ke tenggorokan, bersama dengan rasa asam di mulut.
-        Nyeri dada.
-        Kesulitan menelan (disfagia).
-        Gangguan tenggorokan : batuk kering, suara serak kadang disertai sakit tenggorokan, rasa  tak nyaman seperti  ada benjolan di tenggorokan.
-        Regurgitasi (mual-muntah) makanan atau cairan asam lambung (acid reflux).
Gejala GERD di atas tak selalu dialami oleh semua penderita, karena tergantung pula pada tingkat keparahannya.
Penyebab dan faktor risiko GERD
GERD terjadi ketika ada gangguan pada katup (sphincter) bagian bawah esofagus, yang sering disebut lower esophageal sphinchter (LES). 
LES adalah otot melingkar yang dapat mengencang (menutup) dan mengendur (membuka). Dalam kondisi normal, sphincter tertutup kuat untuk menahan isi lambung supaya tidak naik kembali.
Ketika sphincter tidak bekerja dengan baik, terjadilah GERD.  Akibatnya:
-        Asam lambung maupun isi lambung akan bisa mengalir kembali ke esofagus (refluks), dan timbullah rasa mulas dan mual.
-        Asam lambung yang  terus-terusan refluks, akan mengiritasi lapisan esofagus, menimbulkan peradangan (esofagitis). Seiring waktu, peradangan dapat merusak lapisan esofagus, menyebabkan komplikasi seperti pendarahan, penyempitan esofagus atau Barrett’s esophagus (kondisi prakanker).
 Kondisi yang bisa memicu GERD di antaranya:
-          Obesitas atau kegemukan
-          Hernia hiatus
-          Pengosongan lambung yang tertunda
-          Kehamilan
-          Merokok
-          Mulut kering
-          Asma
-          Diabetes mellitus
-          Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
Diagnosis GERD
Untuk melakukan diagnosis penyakit asam lambung atau GERD, dokter cukup menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Penelitian lebih lanjut untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan melalui prosedur endoskopi.
Endoskopi sendiri menggunakan alat yang disebut endoskop, sebuah tabung fleksibel panjang dengan lampu dan kamera pada bagian ujungnya. Alat ini akan dimasukkan melalui mulut untuk melihat penyebab naiknya asam lambung dan jika ada luka di dinding esofagus.
Berikut ini beberapa tes lanjutan yang mungkin akan disarankan dokter untuk memeriksa penyakit asam lambung atau GERD.
§   Manometri. Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi otot LES.
§       Endoskopi. Pemeriksaan memakai alat endoskop untuk memastikan diagnosis GERD dan juga untuk melihat apakah ada dinding esofagus yang rusak karena asam.
§   Pemantauan keasaman di esofagus. Pengukuran pH atau keasaman di esofagus perlu dilakukan jika hasil endoskopi belum bisa memastikan adanya penyakit GERD. Diagnosis GERD dapat dipastikan jika pH di esofagus terbukti naik drastis setelah waktu makan.
§        Tes darah. Kadang tes darah akan dilakukan dokter untuk mengecek munculnya kondisi anemia yang menjadi tanda terjadinya perdarahan internal.
§        Tes barium. Tes ini bertujuan untuk memeriksa jika ada hambatan atau masalah pada saat menelan makanan atau minuman. Tes ini bisa menunjukkan jika ada masalah pada otot saluran pencernaan saat sedang menelan. Barium adalah zat kimia aman dan tidak beracun yang bisa terlihat dengan jelas oleh sinar X. Larutan barium akan diminum, lalu dilakukan pemindaian sinar X untuk mengetahui masalahnya.

Pengobatan GERD
Untuk mengobati GERD, setidaknya diperlukan dua macam pengobatan yaitu dengan:
-        Obat untuk menetralisir asam lambung, mengurangi produksi asal lambung, menguatkan LES dan mengobati kerusakan lapisan saluran cerna akibat asam lambung.
-        Perubahan gaya hidup, antara lain:
o      Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering.
o     Jangan langsung berbaring setelah makan.
o     Hindari cokelat, tomat, makanan berlemak dan pedas.
o      Hindari minum alkohol dan kopi.
o     Tidur dengan bantal yang agak tinggi untuk mencegah naiknya asam lambung ketika sedang berbaring.
o      Hindari stress.
o     Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat.
-          Penganganan dengan operasi, ini adalah langkah terakhir, bila sudah terjadi komplikasi:
o     Terjadinya peradangan yang parah pada esofagus.
o      Terjadinya penyempitan esofagus sehingga makanan susah turun ke perut.
o      Terjadinya perubahan pada sel esofagus yang disebabkan oleh iritasi asam lambung, sering disebut sebagai esofagus Barrett.
 Info selengkapnya tentang produk untuk membantu orang mencegah dan mengatasi GERD:Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar