All About PARKINSON
by : BBC Journalist
Penyakit
Parkinson adalah penyakit gangguan fungsi gerak yang bersifat progresif.
Gejala Parkinson muncul sebagai akibat proses degenerasi
sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah (susbstantia nigra) yang mengatur pergerakan tubuh.
Gejala yang paling banyak dikenal adalah tremor atau
gemetaran. Anda perlu mewaspadai penyakit Parkinson bila mulai merasakan gejala
awal sbb:
·
Merasa lemah atau kaku pada
bagian tubuh tertentu, biasanya yang banyak terserang adalah kaki atau tangan.
· Gemetaran halus (tremor) pada salah satu
tangan saat beristirahat (rest tremor).
Kemunculan gejala-gejala di atas akan berlanjut
dengan gejala yang lebih parah :
·
Tremor yang lebih parah dan
menyebar.
·
Rigiditas atau kekakuan otot, di
mana otot besar dan kecil
menjadi kaku atau tegang. Akibatnya ekspresi wajah dan gerakan tubuh menjadi
sangat terbatas dan timbul rasa sakit akibat kram otot.
·
Gangguan keseimbangan dan
koordinasi tubuh. Aktivitas
sederhana menjadi sulit untuk dilakukan, misalnya:
o
Bradikinesia, atau melambatnya gerakan,
akibat menurunnya proses koordinasi gerakan.
o
Langkah
menjadi lebih pendek.
o
Kehilangan kemampuan gerak
otomatis (reflekspostural), misalnya kedipan mata dan ayunan tangan saat
berjalan menjadi tidak sinkron.
o
Kesulitan
untuk bangkit dari tempat duduk.
o
Penderita lebih berisiko untuk
jatuh.
o
Kesulitan menulis, tulisan
tangan penderita menjadi
lebih kecil.
o
Penderita
seperti kehilangan tenaga.
o
Perubahan pada cara bicara, cara
bicara bisa menjadi
lembut dan monoton, lebih cepat, tidak jelas, atau merasa ragu sebelum bicara.
·
Demensia
(kepikunan), di mana penderita bukan hanya mengalami kesulitan mengingat, namun
kepribadiannya bisa berubah dan bahkan mengalami delusi serta halusinasi.
·
Gangguan
sensoris, misalnya timbul sensasi rasa terbakar, dingin atau mati rasa.
·
Gangguan
tidur atau insomnia:
o
Kondisi tidur cepat yang dikenal sebagai
rapid eye-movement behavior disorder (RBD). Penderita RBD mungkin berteriak,
menendang atau menggemeretakkan gigi.
o
Sindrom kaki gelisah (kesemutan atau rasa
tusukan di kaki).
o
Terhentinya
napas sejenak saat tidur (sleep apnea).
·
Inkontinensia urin, sulit menahan kencing.
·
Gangguan pencernaan, misalnya
konstipasi (sembelit), kesulitan menelan makanan (disfagia). Kondisi ini
terjadi saat penyakit Parkinson mulai mempengaruhi sistem saraf
otonom, yang mengatur aktivitas otot halus seperti yang bekerja perut dan
kandung kemih. Usus dan kandung kemih dapat menjadi kurang sensitif dan
memperlambat proses pencernaan keseluruhan.
Salah satu cara untuk mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit disebabkan oleh Parkinson adalah bahwa yang terakhir sering disertai dengan perasaan kenyang, meskipun makan sangat sedikit.
Salah satu cara untuk mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit disebabkan oleh Parkinson adalah bahwa yang terakhir sering disertai dengan perasaan kenyang, meskipun makan sangat sedikit.
·
Disfungsi ereksi pada pria.
·
Produksi keringat berlebih
(hiperhidrosis) dan produksi air liur berlebih. Bagi wanita, gejala ini sering kabur,
karena dianggap sebagai gejala menopause.
·
Anosmia atau kehilangan indra
penciuman, yang bisa muncul beberapa
tahun sebelum gejala lain muncul. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya dopamin
adalah pengantar kimia yang membawa sinyal antara otak dan otot dan saraf di
seluruh tubuh. Jika sel yang memproduksi dopamin terganggu, maka indera
penciuman menjadi terganggu, dan pesan seperti isyarat bau tidak sampai.
·
Pusing, penglihatan buram hingga
pingsan. Hal
ini terjadi akibat tekanan darah yang turun secara mendadak.
·
Depresi
dan kecemasan berlebih.
Tidak semua penderita mengalami seluruh gejala di atas.
Ada sebagian penderita Parkinson hanya
mengalami gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas keseharian mereka.
Saat ini diperkirakan lebih dari 10 juta orang di
dunia menderita penyakit Parkinson. Semua orang bisa terkena penyakit ini,
namun kebanyakan adalah orang tua dan lebih sering terjadi pada laki-laki.
Biasanya gejala penyakit Parkinson mulai terasa ketika
penderitanya memasuki usia 50 tahun, namun 5% di antaranya sudah mengalami
gejala di usia 40 tahun.
Terjadinya Parkinson:
-
Gejala Parkinson muncul sebagai
akibat proses degeneasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah (susbstantia nigra). Fungsi substantia
nigra
adalah mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi
mengendalikan otot.
- Salah
satu neurotransmiter utama yang dihasilkan oleh sel otak di substantia nigra
adalah dopamine. Dopamin adalah pengantar kimia yang membawa
sinyal antara otak dan otot dan saraf di seluruh tubuh, yang berperan
penting dalam proses pengaturan gerak tubuh dan menyampaikan pesan dari seluruh
panca indra.
-
Pada
penderita Parkinson kadar dopamine
menurun, sehingga gerak tubuh terganggu,
demikian pula dengan fungsi seluruh indra.
-
Penyebab
penurunan dopamine masih belum diketahui. Beberapa faktor yang diduga bisa
memicu hal ini di antaranya faktor keturunan dan lingkungan.
Diagnosa Parkinson tidak semudah penyakit lain :
1. Hingga saat ini, belum ada satu tes khusus
untuk memastikan adanya penyakit Parkinson. Dokter akan memeriksa gejala yang
muncul, riwayat kesehatan dan melakukan beberapa tes mental atau fisik sederhana.
2. Tidak ada tes darah maupun tes
laboratorium yang bisa memastikan diagnosis penyakit Parkinson. Tes lain
seperti CT scan, SPECT Scan, PET Scan dan MRI biasa dilakukan
untuk memastikan gejala yang ada.
3. Saat penyakit Parkinson bertambah parah,
terkadang gejalanya sulit untuk dikenali dan bisa disalahartikan dengan
penyakit lainnya. Gejala tremor bisa tidak terlihat ketika pasien duduk, dan
perubahan postur yang terjadi bisa dianggap sebagai akibat dari osteoporosis. Selain
itu tidak semua penderita Parkinson mengalami gejala tremor.
Dokter akan mengamati gejala pada pasien selama
beberapa waktu. Gejala seperti tremor, kekakuan otot, serta lambatnya gerakan
akan diperhatikan. Pemeriksaan fisik seperti gerakan refleks, keseimbangan,
kekuatan otot, dan fungsi otak juga akan dilakukan oleh dokter.
Pengobatan Penyakit Parkinson
·
Saat ini belum ditemukan obat
untuk mengatasi penyakit Parkinson. Tindakan pengobatan semata-mata dilakukan
untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu
tindakan yang tepat adalah mengenakan Pendat Aura/Bio Pendant/LSM/LSW untuk
melancarkan aliran darah serta rutin minum air sulingan Bioglass untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
· Tindakan yang biasa diterapkan
pada penderita di antaranya fisioterapi, pemberian obat dan operasi bila
diperlukan. Untuk fisioterapi, Anda dapat menggunakan Magic Stick.
·
Penderita juga dianjurkan untuk
memeriksakan kondisinya secara rutin ke dokter ahli saraf.
Untuk mencegah penurunan fungsi otak yang lebih parah dan meningkatkan stamina, penderita dianjurkan mengonsumsi Glucola Drink.
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233