Translate

Sabtu, 25 Februari 2017

Mitos & Fakta ‘MASUK ANGIN’
by : BBC Journalist
Istilah masuk angin sebenarnya tidak ada dalam literatur kedokteran. Lhaaaa... masa penyakit yang sering dan umum dialami oleh masyarakat Indonesia ini ‘bukan penyakit’?

Lalu, bagaimana penjelasan medisnya?
‘Masuk angin’ kalau dijabarkan dari pengertian masyarakat Indonesia, adalah suatu keadaan dengan gejala merasa kedinginan, demam, perut kembung, pegal-pegal, batuk, flu, buang angin terus menerus dan perut terasa penuh.
Kondisi ini biasanya diatasi dengan mengonsumsi obat herba atau kerokan.
Apa penyebab ‘masuk angin’?

Mitos :
ADA ANGIN YANG MASUK
Masyarakat kita percaya bahwa masuk angin itu disebabkan masuknya angin (secara harafiah) ke dalam tubuh dari saluran cerna sehingga menimbulkan gejala flu, gangguan saluran cerna, kedinginan.
Faktanya :
Dalam kedokteran, penyebab ‘angin yang masuk tidaklah dapat menjadi penyebab dalam menggambarkan perjalanan penyakit. Gejala yang dirasakan merupakan gejala dari penyakit lain, misalnya :
-        Gejala penyakit maag : mual, muntah, kembung, perut seperti ditusuk-tusuk, dsb. Penyebanyaadalah peningkatan kadar asam lambung yang tidak terkendali.
-        Gejala flu : pegal, pusing, nyeri otot, hidung berair, dsb. Penyebabnya adalah virus.
 
-        Gejala tekanan darah tinggi : pundak terasa berat, pusing. Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah, pengentalan darah, kadar kolesteroltinggi, dll.
-        Gejala penyakit jantung koroner : pegal,pusing, nyeri dada di sebelah kiri yang menjalar sampai ke pundak. Penyebab utamanya adalah penyempitan pembuluhdarah akibat timbunan kolesterol dan sel-sel radang (inflamasi).
-        Dsb.
Mitos :
Cuaca dingin. Ini memang sering menjadi kambing hitam ‘penyebab masuk angin’.
Faktanya :
Masalah cuaca ini ada benarnya menyebabkan keluhan "masuk angin", namun sekali lagi bukan angin penyebabnya. Suhu dingin merupakan suhu yang sebenarnya kurang optimal bagi tubuh kita, oleh karena itu tubuh mengaktifkan sistem pengatur suhu tubuhnya untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan sekitar. Jika sekitar dingin, maka tubuh akan menurunkan suhu tubuhnya dengan mekanisme tertentu termasuk penyempitan pembuluh darah. Nah, kita akan merasa kedinginan dan tentunya kurang nyaman. Selain itu, cuaca dingin juga dapat memicu batuk pilek.


Mitos :
Tubuh lemah, apalagi konon penyakit ini sering merasuki orang-orang yang sedang kelelahan, tidak fit, suka begadang dll.
Faktanya:
Di sisi medis, memang bila orang yang kurang tidur, badan pasti tidak bugar, tidak fit. Hal ini disebabkan kurangnya istirahat tubuh, mengantuk, dan lainnya. Jadi, bukan karena masuk angin.
 
Mitos :
Hempasan angin saat mengendarai sepeda motor.
Faktanya:
Angin bisa saja masuk ke dalam saluran cerna (aerophagia), karena saluran cerna kita seperti tabung, apalagi ekstrimnya kalau kita berkendara motor dengan mulut terbuka. Angin akan masuk ke dalam saluran cerna. Angin ini bila ada di saluran cerna atas tentunya akan dikelurkan sebagai sendawa, atau pada bagian bawah menjadi buang angin. Namun perlu digarisbawahi bahwa, angin ini tidak menyebabkan rasa demam, batuk pilek dan lainnya.
 
Mitos :
Masuk angin bisa diatasi dengan cara minum jamu-jamuan atau dengan kerokan.
Faktanya :
Jamu-jamuan bukan berfungsi ‘membuang angin’. Komposisi yang berisi herbal jahe dan rempah-rempah yang hangat bisa merilekskan tubuh dan membuat tubuh terasa lebih nyaman, sehingga lebih mudah beristirahat. Saat rileks, pembuluh darah akan melebar, sehingga aliran darah menjadi lebih baik.
Kerokan, juga tidak ‘membuang angin’. Prinsip kerokan adalah mengikis dan menciptakan peradangan pada kulit, sehingga ada darah yang mengalir ke area peradangan tersebut, terlihat dari warna merah yang muncul.

Jadi, bagaimana  mengangani keluhan ‘masuk angin’ yang benar?

Cara paling mudah untuk menangani gejala ‘masuk angin’dapat dilakukan dengan 2 cara :
1.     Jangka pendek :
Dengan melancarkan aliran darah, yaitu dengan minum minuman hangat, beristirahat dan berolahraga ringan sampai berkeringat. Untuk melancarkan aliran darah di area yang pegal atau nyeri, dapat dilakukan dengan rolling Magic Stick atau dengan menempelkan Pendant MCI.
 2.     Jangka panjang :
Menjaga kesehatan tubuh dan pembuluh darah, salah satunya dengan rutin minum Glucola Drink dan menjaga berat badan ideal dengan Soshin.
Bila gejala ‘masuk angin’terus berlanjut, Anda harus segera menghubungi dokter, karena ada penyakit serius yang gejalanya mirip dengan "masuk angin". Misalnya adalah demam berdarah dengue (DBD) pada tahap prasakit atau predormal. Pada tahap ini pasien akan merasa lemas, sakit kepala beberapa hari. Sampai ia sakit di tahap awal, akan merasa lemas, demam, badan pegal-pegal, mual, muntah, dan lainnya. Jadi bila gejala "masuk angin" Anda bertambah buruk, mintalah pertolongan dokter.

Better life with MCI...
And... Jangan lupa bahagiaaa :D (baca ngopi)

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233




Selasa, 21 Februari 2017

Yang ‘BELEL’ Itu Qerrreeen...
by: BBC Journalist
Yesss, yang ‘belel’ itu qerrreeen... apalagi kalo flek yang belel...
Flek hitam atau ephelis adalah istilah untuk kumpulan pigmen alami kulit atau melanin.
Melanin adalah pigmen yang menentukan warna pada kulit, mata, rambut dan bagian tertentu dalam telinga manusia. Inilah sebabnya bagian kulit yang memiliki banyak melanosome akan berwarna lebih gelap dibandingkan kulit sekitarnya, sehingga tampak seperti bintik-bintik.
Flek bisa muncul pada kulit wajah atau pada bagian tubuh lain, seperti lengan dan bahu. Bintik-bintik ini akan terlihat lebih jelas pada orang dengan warna kulit cerah.
Meskipun kehadiran flek hitam tidak membahayakan diri penderitanya, namun dapat mengganggu rasa percaya diri.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/5-masalah-kulit-yang-paling.html

Bagaimana flek bisa muncul?
Flek hitam muncul karena meningkatnya produksi melanosome dalam melanin, terutama setelah terpapar oleh UV (ultra violet). Banyaknya melanin dipengaruhi oleh :
1.     Posisi geografis, etnis yang hidup di sekitar garis khatulistiwa cenderung memiliki lebih banyak melanin sebagai respons tubuhnya terhadap sinar matahari. Proses ini menjadikan kulit mereka lebih umum berwarna cokelat gelap. Melanin berfungsi menyerap sinar matahari, sekaligus menghalau radiasi UV. Flek hitam akan memudar seiring berkurangnya intensitas paparan sinar matahari. Sebaliknya, terlalu banyak terpapar sinar matahari dapat menyebabkan inflamasi atau disebut juga sunburn freckles.
2.     Faktor genetik (keturunan), 20-7%  flek dipengaruhi oleh faktor genetik. Orang-orang yang memiliki kulit cerah dan memiliki rambut pirang atau merah lebih berisiko memiliki flek.
3.     Faktor penuaan, karena flek umum muncul pada orang-orang yang sudah tua. Biasanya kondisi ini terjadi akibat menurunnya laju metabolisme dan hilangnya kadar kolagen seiring bertambahnya usia. Bintik-bintik ini dikenal dengan nama liver spot atau sun spot.
4.     Penggunaan kosmetika yang mengandung parfum, zat kimia tertentu yang dapat menimbulkan fotosensitivitas, kulit menjadi lebih peka terhadap radiasi sinar UV. Salah satu contohnya adalahbergamot oil yang merupakan komposisi parfume dan cologne akan menimbulkan Berlock Dermatitis saat kulit yang terkena parfum terpapar  sinar matahari.
5.     Konsumsi obat-obatan tertentu memicu pigmentasi atau flek, misalnya difenilhidantoin, mesantoin, klorpromazine, sitostatik dan minosiklin, flek bisa muncul termasuk pil kontrasepsi. Obat-obatan tersebut akan merangsang produksi hormon MSH (Melanin Stimulating Hormone).
6.     Iritasi kulit akibat garukan atau jerawat yang dipencet. Garukan atau bekas jerawat dapat mengiritasi dan merusak kulit sehingga kulit memproduksi melanin sebagai mekanisme pertahanan.  Noda tersebut biasanya pudar dalam tiga bulan. Namun jika terpapar sinar matahari tanpa perlindungan, waktu pemulihan dapat berlangsung lebih lama sampai 2 tahun.
7.     Polusi, flek terbentuk karena sel kita memproduksi antioksidan dan melepas melanin secara berlebihan untuk melawan kerusakan akibat bahan yang dapat mengiritasi kulit.  

Saatnya Mencari Pertolongan Medis
Flek hitam biasanya tidak berbahaya dan umumnya tidak berisiko kanker. Namun, pada kasus yang jarang, flek hitam dapat menjadi gejala dari penyakit xeroderma pigmentosum dan neurofibromatosis.
Flek hitam yang sulit dibedakan dengan kondisi kanker kulit juga berbahaya, contohnya melanoma. Jadi, bila muncul bercak atau noda hitam yang tidak hilang dengan kosmetik atau perawatan, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit.

Bagaimana agar flek belel?
Walau flek hitam adalah bawaan genetik, orang yang tidak memiliki gen ini pun dapat memiliki bintik-bintik pada kulitnya, misalnya bila terlalu sering berada atau hidup di daerah dengan sinar matahari yang berlimpah. Flek dapat dihindari dan diatasi dengan cara:
1.     Menggunakan tabir surya dengan SPF 50. Pada orang-orang berkulit cerah, hal ini semakin penting untuk menghindari radiasi UV yang berisiko memicu penyakit kanker kulit.
2.     Menjalani terapi laser sebagai upaya menghilangkan bintik-bintik tersebut. Sayangnya selain mahal, terapi laser juga berisiko membuat flek semakin parah, terutama bila treatment pasca terapi tidak tepat.
3.     Menggunakan peeling atau kosmetika yang dapat mengelupas sel kulit mati, termasuk flek. Terapi ini selain berbahaya, karena membuat kulit tipis, juga membuat kulit lebih peka terhadap paparan sina  UV.
4.     Menjalani terapi facial oksigen, yang memang sangat aman dan efektif, namun tidak murah dan terapi harus dilakukan secara rutin.
5.     Menggunakan kosmetika alami yang dapat meningkatkan regenerasi sel dan memperlambat proses penuaan  kulit, yaitu Glucola Serum & Glucola Gel. Rajin mengoleskan Glucola Gel efektif membuat flek belel.
6.     Rajin menyemprotkan Nano Spray agar kulit tetap terhidrasi dan mengurangi risiko iritasi.
7.     Minum Glucola Drink sebagai perawatan dari dalam. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, kulit pun akan lebih sehat dan tampak glowing alami.
Perbedaan #GLUCOLA_SERUM dan #GLUCOLA_GEL :
=======================================
  • 🌹 Serum digunakan setiap hari pagi dan malam, sedangkan gel digunakan  hanya seminggu 2x.
  • 🌹 Serum bisa untuk pemakaian 2 bulan, sedangkan gel bisa utk pemakaian 4 sampe 5 bulan baru habis.
  • 🌹 Serum digunakan di wajah dan leher saja, tapi gel bisa digunakan di seluruh tubuh dan wajah, ketiak, selangkangan, payudara, bokong, kaki, tangan.
  • 🌹 Kombinasi Serum dan Gel sangat bagus buat dapetin hasil maksimal, supaya wajah cepet bersih, flek hilang, kencang, cerah, glowing dan tampil natural.
Segera miliki wow faktor produk #MCI yg cetar ini yaaa ..👍👍
 
 
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233



 

 

 

 

 

 
 

Jumat, 17 Februari 2017

KETIKA ‘MUSIM GUGUR’ TIBA
by : BBC Journalist

Mari kita bayangkan pemandangan ketika musim gugur tiba...
Tapi kalau rambut yang gugur helai demi helai... rasanya... apalagi kalau sampai BOTAAAK... oh tidaaak... Bagaimana dengan penampilan...


Hampir semua orang pernah mengalami kerontokan rambut, ada yang normal ada pula yang tidak. Nah, masalahnya sampai di mana kerontokan itu disebut normal dan sampai di mana pula kita harus mulai mewaspadai masalah ini.
 Ada yang mengatakan, kerontokan rambut sampai dengan 100 helai per hari masih disebut normal, namun bila sudah lebih, maka kita harus mulai mencari penyebabnya.

Kondisi yang mempengaruhi proses kerontokan rambut :
1.   Faktor genetik, yang ditandai dengan kerontokan rambut yang terjadi di hampir seluruh anggota keluarga dan biasanya dialami sejak usia muda.
2.    Faktor usia dan jenis kelamin:
a.   Pada kaum pria dikenal dengan istilah medis ’alopesia androgenetik’, yang terjadi karena akar rambut yang terlalu peka terhadap hormon dihidrotestosteron (DHT), salah satu jenis hormon testosteron. DHT membuat helai rambut menjadi tipis dan lebih cepat rontok dari akarnya. Kerontokan rambut pada pria biasanya terlihat dari garis rambut yang semakin dalam/naik serta penipisan rambut pada ubun-ubun dan samping kepala.
b.   Pada kaum wanita, kerontokan bisa terjadi pada saat mengalami menopause, saat hamil, pasca melahirkan atau komplikasi kontrasepsi hormonal. Pola kerontokan pada wanita biasanya terjadi pada bagian atas rambut (pitak).
c.    Pada remaja dan dewasa muda, dikenal dengan istilah alopesia areata. Kondisi ini merupakan kombinasi antara faktor genetik dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Jenis kerontokan ini sampai menyebabkan kepala pitak, namun dengan perawatan yang baik, rambut bisa tumbuh kembali. 
3.    Kondisi kesehatan dan gizi :
a.     Pengaruh gizi, asupan gisi yang buruk berpengaruh pada kesehatan rambut dan kulit kepala.
b.     Pengaruh kemoterapi, di mana kondisi tubuh menjadi drop dan proses pertumbuhan rambut terganggu.
c.      Pengaruh tekanan psikologis,misalnya stress.
d.  Pengaruh penyakit kulit atau penyakit autoimun yang mengakibatkan kerusakan folikel rambut, misalnya lichen planusdan lupus eritematosus diskoid (Discoid Lupus Erythematosus/DLE), skleroderma,  folliculitis decalvans, thyroid atau vitiligo. Kondisi ini bisa bersifat permanen.
e.    Penyakit pada darah atau sistem peredaran darah, seperti anemia, Diabetes Mellitus.

4.    Efek samping obat-obatan dan zat kimiawi: 
a.  Penggunaan cat rambut atau proses pelurusan rambut menggunakanobat-obatan, sehingga batang rambut menjadi lebih rentan patah.
b.   Efek samping konsumsi obat yang biasa digunakan untukmenangani keluhan artrhritis, depresi, gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.

Setelah mengetahui penyebab kerontokan,mari kita simak cara penanganan kerontokan rambut:
1.   Untuk kerontokan rambut yang tidak permanen, biasanya dokter akan memberikan obat :
a.   Bagi pria dilakukan dengan pemberian finasteride. Walau sangat jarang terjadi, pemberian finasteride dapat menimbulkan efek samping berupa disfungsi ereksi. Bila pengobatan dihentikan, biasanya rambut kembali rontok.
b.   Pemberian minoxidil bagi wanita maupun pria. Pemberian minoxidil, selain belum tentu efektif bagi setiap orang, harganya juga sangat mahal.
c.    Terapi dengan steroid, penanganan khusus untuk kerontokan jenis alopesia areata. Karena alopesia areata disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang akar rambut, penanganannya secara umum bertujuan untuk menekan kinerja kekebalan tubuh penderitanya. Efektifitas obat ini bertahan selama terapi dilakukan dan tidak dianjurkan digunakan pada kulit wajah, karena berisiko mengakibatkan penipisan kulit dan jerawat.

2.    Untuk kerontokan rambut yang bersifat permanen:
a.   Penggunaan wig untuk mengoreksi penampilan. Namun mengenakan wig bukan tanpa efek samping. Mirip dengan lama mengenakan topi/tutup kepala berisiko meningkatkan kelembaban kulit kepala, yang berpotensi menimbulkan ketombe, infeksi dan kemungkinan memperparah kerontokan rambut.
b.   Transplantasi rambut, melalui proses operasi pada kulit kepala. Saat operasi, sebagian kecil kulit kepala yang penuh rambut akan diambil lalu dicangkok ke bagian yang botak. Rambut yang sudah dicangkok biasanya akan tumbuh dalam waktu setengah tahun setelah semua proses selesai.Operasi ini tergolong mahal dan memakan waktu yang cukup lama. Efek sampingnya juga sama seperti operasi pada umumnya, yaitu risiko infeksi dan pendarahan.

3.   Memperbaiki nutrisi untuk rambut dan menjaga kesehatan kulit salah satunya dengan mengasup kolagen. Kolagen sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit, rambut, serta menjaga stamina. Agar kulit kepala lebih sehat, menyemprotkan Nano Spray adalah pilihan yang tepat untuk menjaga kelembaban kulit, sehingga rambut baru lebih mudah tumbuh.
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233