Translate

Tampilkan postingan dengan label hipertensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hipertensi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Juli 2017

BROKEN HEART SYNDROME... Will Kill U
by : BBC Journalist

Sakiiittt... itu yang dirasakan saat patah hati, hati seakan disayat sembiluuuu.
Kesedihan yang mendalam, kekecewaan, keputusasaan, perasaan tidak dihargai, berdampak kepada kondisi fisik. Patah hati menyebabkan seseorang cenderung memilih untuk menyendiri dan merenung berlama-lama. Hal inilah yang kemudian menimbulkan suatu kecemasan berlebihan yang bernama sindroma patah hati (‘Brokenheart Syndrome’).

‘Brokenheart  Syndrome’ pertama kali didefinisikan pada tahun 1991 oleh seorang dokter di Jepang. Brokenheart Syndrome adalah kondisi medis yang sering menimpa wanita.
Gejala Brokenheart Syndrome mirip dengan serangan jantung.
Penderita seringkali mengeluhkan nyeri dada, sesak napas dan perasaan kelelahan parah yang diakibatkan oleh kesedihan yang mendalam.


Patah hati dapat membunuh...
Setiap tahun lebih dari 60 juta orang Amerika mencari pengobatan untuk kegelisahan dan depresi sebagai akibat dari ketegangan mental yang mereka alami (National Institute of Health).

PERASAAN NEGATIF seperti ketakutan, kemarahan, kesedihan, kesepian, kegelisahan dan depresi  menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan fisik. Pasalnya, area otak yang diaktifkan ketika seseorang mengalami sakit di tubuh mereka, juga menjadi aktif ketika ia merasa ditolak oleh seseorang yang dicintai (Mark Leary, Prof. Psikologi & Ilmu Saraf di Duke University).

Patah hati & serangan jantung
Brokenheart syndrome juga bisa memicu serangan jantung. Penderita  terdeteksi memiliki EKG abnormal, sesak nafas parah dan penumpukan cairan di jantung. Kateterisasi (tes khusus x-ray untuk memeriksa arteri jantung) menunjukkan bahwa gejala tersebut tidak disebabkan oleh  kolesterol, melainkan karena melemahnya otot jantung penderita.
Hasil penelitian di Australia mengatakan bahwa orang yang berkabung  diperkirakan memiliki risiko terkena serangan jantung 6 kali lipat lebih besar (Edward E. Smith, Direktur Ilmu Saraf Kognitif di Columbia University).


“Perubahan fisik yang diderita oleh orang yang baru saja merasa kehilangan mendalam lebih signifikan terjadi pada JANTUNG.” Dari  160 orang responden, sebanyak 50% mengalami kesedihan yang mendalam dan berisiko terkena serangan jantung 6 kali lipat lebih besar. Tekanan darah mereka meningkat, detak jantung semakin cepat, sistem kekebalan tubuh menurun dan terbentuk gumpalan sehingga menyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan serangan jantung (Thomas Buckley, Ketua peneliti dari ‘Heart Foundation’, Health24).


Patah hati & depresi
Sebuah penelitian dari Universitas Duke yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (2005) menunjukkan kadar hormon stres yang berlebihan, terutama adrenalin yang memicu serangan jantung, meningkat 3 - 4 kali.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2012, saat patah hati, penderita mengalami sulit tidur. Saat sulit tidur, tubuh dipaksa berpikir keras, depresi membuat tekanan darah meningkat, denyut jantung lebih cepat, darah juga tidak mengalir dengan lancar. Belum lagi konsumsi obat penenang tanpa resep atau minuman beralkohol membuat keadaan semakin parah. 
Selain ancaman serangan stroke, stres, perasaan buruk, serta emosi yang tidak stabil justru lebih mudah memicu munculnya mutasi gen, yang dapat memicu kanker.
Mengatasi Patah Hati/Brokenheart Syndrome
Bila Anda mengalami kesedihan mendalam yang menyebabkan brokenheart syndrome, jangan simpan kesedihan Anda seorang diri.
1.       Carilah seseorang yang Anda anggap bisa memegang rahasia.
2.       Bila kondisi emosi cukup parah, carilah bantuan medis.  
3.       Belajar menerima kenyataan.
4.       Memperbanyak ibadah.
5.    Mengisi hari-harimu dengan aktivitas yang positif, misalnya menjadi member MCI.
6.    Menjaga stamina dan tetap mengonsumsi makanan bergizi.
Kalau saya pribadi, hati saya hancur berkeping-keping saat Bioglass saya pecah:
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/bioglass-2-sudah-diteliti-di-jepang.html
Untungnya, MCI mengadakan program Trade In...
 
 Ditambah komunitas yang positif...
Patah hati? Ngacirrrr

Info selengkapnya tentang produk untuk membantu orang menjaga stamina dan kesehatan:

Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop

0813 2181 0330

Widi/Yeremia

0896 5279 5233



Kamis, 03 November 2016

👾~5 MITOS seputar HIPERTENSI~👾
by : BBC Journalist
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tekanan darah tinggi (HIPERTENSI) membuat penyakit ini sering diabaikan.
Padahal, tekanan darah tinggi yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan banyak komplikasi berbahaya, dan tak jarang berakibat fatal.
 
Mitos 1: Tekanan Darah Tinggi Bukan Masalah Besar
 
Tekanan darah merujuk kepada tekanan di dinding pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Darah yang terpompa oleh jantung mengalir melalui pembuluh darah yang secara fleksibel dapat mengembang dan menyempit. Tekanan darah tinggi atau hipertensi  terjadi ketika darah Anda menekan dinding pembuluh darah terlalu keras.

Penyakit ini sering disebut sebagai pembunuh diam-diam. Kecuali memeriksakannya, tidak ada gejala khusus yang membuat Anda tersadar sedang mengidap tekanan darah tinggi. Padahal kondisi ini menjadi sumber penyebab beragam penyakit berbahaya seperti stroke, penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan organ-organ penting lainnya.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/11/stroke.html
Mitos 2: Jika Salah Satu Bilangan Tekanan Darah Normal, Berarti Tidak Ada Masalah
 
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Tekanan darah diukur dengan melihat dua bilangan, di bawah dan di atas alat pengukur yang bernama tensimeter. Kedua angka tersebut adalah:
  • Tekanan darah diastolik: bilangan di bawah yang menunjukkan tekanan darah bawah saat jantung sedang beristirahat sementara, di antara dua denyut jantung. Bilangan yang muncul diinterpretasikan sebagai berikut:
90 atau lebih: tekanan darah tinggi/hipertensi.
80-89: prehipertensi.
79 atau di bawahnya: tekanan darah normal.
  • Tekanan darah sistolik: bilangan di atas yang menunjukkan tekanan darah atas pembuluh arteri dari denyut jantung.
150 atau lebih: hipertensi pada usia lebih dari 60 tahun.
140 atau lebih: hipertensi.
120-139: prehipertensi.
119 atau di bawahnya: tekanan darah normal.
Masalahnya adalah sering kali orang-orang hanya menaruh perhatian pada bilangan sistolik dibanding diastolik. Padahal menurut para pakar, jantung Anda justru lebih dapat menoleransi bilangan sistolik yang tinggi dibanding bilangan diastolik.

Tekanan darah juga dapat naik turun seiring dengan perubahan aktivitas dan cenderung berubah dengan pertambahan usia Anda. Ketika usia Anda menua, tekanan darah sistolik cenderung naik, sementara tekanan darah diastolik cenderung turun.
Konsultasikan kepada dokter jika tekanan darah Anda cenderung di atas normal.

 Mitos 3: Tekanan Darah Tinggi Tidak Dapat Dicegah
 
Anda berpeluang mengidap tekanan darah tinggi jika ada anggota keluarga yang sudah lebih dulu terdeteksi. Namun bukan berarti kondisi ini tidak dapat dicegah. Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola tekanan darah, bahkan jika Anda memiliki banyak faktor risiko:
  • Berhentilah merokok dan hindari menjadi perokok pasif atau sering terpapar asap rokok.
  • Berolahraga secara teratur. Bergerak aktif atau lebih baik, berolahraga 20-30 menit tiap hari.
  • Batasi atau jika memungkinkan, hindari konsumsi minuman keras.
  • Jaga berat badan tetap normal dengan paduan olahraga secara teratur dan pola makan sehat.
  • Batasi konsumsi garam yang banyak terkandung dalam makanan ringan.
  • Tangani stres. Stres membuat tubuh Anda memproduksi bahan kimia yang bisa membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdenyut lebih kencang.
Anda juga dapat berkonsultasi kepada dokter tentang langkah-langkah pencegahan ini segera setelah anggota keluarga Anda ada yang terdeteksi mengidap tekanan darah tinggi.

Mitos 4: Penanganan Tekanan Darah Tinggi Mengambil Alih Hidup Penderitanya
 
Banyak yang berpikir bahwa penanganan tekanan darah tinggi membuat mereka tidak bisa menikmati hidup mereka, misalnya karena keharusan menjaga makanan dan mengalami efek samping dari obat. Memang benar bahwa sering kali akan diperlukan waktu untuk menurunkan tekanan darah tinggi ke tingkat yang normal. Namun dengan merancang cara penanganan bersama dengan dokter, tekanan darah penderita dapat dikelola dengan mudah sambil tetap menikmati hidup. Konsultasikan kepada dokter untuk merancang penanganan yang sesuai untuk Anda.

Umumnya darah tinggi dikelola dengan cara-cara utama seperti berikut ini:
  1. Menjaga berat badan. Berat tubuh yang berlebihan dapat menjadi pemicu risiko tekanan darah tinggi. Berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat adalah dua cara utama menjaga kestabilan berat badan. http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/you-are-what-you-eat.html
  2. Berhenti merokok. Merokok merusak jantung dan tekanan darah, serta membuat tekanan darah naik.
  3. Diet rendah lemak dan garam. Selain banyak mengonsumsi buah dan sayuran segar, Anda disarankan untuk menghindari makanan berkadar garam dan lemak yang tinggi.
  4. Obat-obatan. Obat-obatan umum digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi. Dosis dan kombinasi obat-obatan ini berbeda bagi tiap orang. Obat yang umumnya digunakan adalah:
  • Beta-blockers. Yaitu golongan obat yang mencegah tubuh memproduksi hormon stres bernama adrenalin. Selain membuat pembuluh darah menyempit, adrenalin membuat detak jantung lebih kencang. Jadi, dampak adrenalin adalah naiknya tekanan darah.
  • Diuretik: obat-obatan ini membuat tubuh mengurangi kadar cairan dalam tubuh dengan mengeluarkan garam berlebihan.
  • Obat-obatan calcium channel blockers, alpha-blockers, dan ACE inhibitors: berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah.

Mitos 5: Pengobatan Sudah Tidak Berguna

Orang mengira bahwa tekanan darah tinggi tidak dapat dikelola dengan program apapun. Hal ini adalah pemahaman yang salah. Tekanan darah tinggi dapat dikelola agar tidak menjadi sumber penyakit dengan cara sebagai berikut:
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233