Translate

Rabu, 16 November 2016


👾~Just SAY NANO, NOT Mercury~👾
By: BBC Journalist

Apa itu Merkuri (Mercury)?

Merkuri (Mercury) atau air raksa adalah salah satu logam berat. Unsur kimianya adalah Hg (Hydrargyrum). Merkuri biasa kita temukan di dalam termometer atau alat pengukur tekanan darah. Merkuri berwujud cairan berwarna perak, namun jika dituangkan permukaan datar tidak melebar.

Walapun dikenal memiliki toksisitas (sifat beracun) yang sangat tinggi, namun merkuri merupakan material yang sangat penting:
 
1.      Bidang perindustrian:
a.      Dalam industri khlor alkali, merkuri digunakan untuk menangkap logam Natrium (Na) melalui proses elektrolisa larutan garam NaCl (Natrium Klorida).
b.     Dalam industri kertas, digunakan senyawa FMA (fenil merkuri asetat) untuk mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan.
c.      Dalam industri cat, merkuri digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur sekaligus sebagai komponen pewarna.
2.      Bidang pertanian: merkuri digunakan sebagai fungisida (antijamur), Contohnya senyawa metil merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NH-CHHNHCN), metal merkuri siano (CH3-Hg-CN), metil merkuri asetat (CH3-Hg-CH2-COOH) dan senyawa etil merkuri klorida (C2H5-Hg-Cl).
3.     Bidang pertambangan: merkuri digunakan untuk membentuk amalgam, contohnya pada proses pengolahan bijih emas, merkuri digunakan untuk mengikat dan memurnikan emas.
4.     Bidang kedokteran: merkuri digunakan sebagai campuran penambal gigi yang berlubang.
5.     Bidang penelitian: merkuri digunakan sebagai pengisi thermometer, barometer, pengatur tekanan gas dan peralatan listrik.
Dan, manfaat yang sangat menarik kaum wanita... Merkuri digunakan sebagai pemutih kulit instant.
 
Merkuri & Kecantikan

Penggunaan merkuri untuk memutihkan kulit sudah dilakukan oleh wanita Mesir Kuno dan China Kuno. Saat itu, pastinya belum ada penelitian mengenai bahaya merkuri bagi kesehatan. Sampai di abad ke-20 inilah, efek berbahaya dari penggunaan merkuri dipublikasikan.
Meskipun tidak separah efek merkuri yang tertelan, namun efek merkuri yang dioleskan ke permukaan kulit dalam jangka panjang tidak kalah merugikan. Walaupun cuma dioleskan, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu masuk ke sistem saraf dan mengakibatkan gangguan emosi, gangguan otak, gagal ginjal, cacat janin dan keguguran.
 
Efek Merkuri Pada KULIT?
 
Merkuri memang seolah memudarkan flek.
Namun bila pemakaian dihentikan, flek akan semakin hitam dan kulit menjadi kusam (efek rebound).
Ada pula yang mengalami purging, kulit menjadi berjerawat,
beruntusan disertai gatal, bentol dan merah-merah.
Bila ditambahkan sebagai campuran lipstick, bibir akan menjadi berwarna gelap.
Ciri kosmetika yang mengandung merkuri? Gampang, biasanya produk kosmetika yang mengandung merkuri menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat dan jarang yang mempunyai nomor POM

Apakah krim yang Anda gunakan mengandung merkuri?
 Krim kuning yang mengandung merkuri, setelah dipanaskan dengan setrikaan
menimbulkan noda kehitaman.
 
Tips Memilih Produk Kecantikan Yang Aman
 
Produk kecantikan yang aman pasti yang alami... misalnya:
1.      Nano Spray, karena Nano Spray hanya memanfaatkan air. Siapa yang alergi air?

2.     Glucola Gel, karena hanya mengandung bahan-bahan alami. Glucola Gel juga tidak menjanjikan kulit yang lebih putih, melainkan kulit yang lebih cerah. Ingat, pigmen (zat warna kulit) sama sekali tidak bisa diubah, karena bersifat keturunan/bawaan lahir.
 
3.      Glucola Serum yang menutrisi kulit, sehingga kulit lebih bercahaya.
 
 

Info produk & pemesanan :

Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Senin, 14 November 2016

👾~Ayo, Tangkal Radiasi Gadget~👾
by: BBC Journalist

 

 Hasil penelitian terbaru dari WHO mengungkapkan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot dan kloroform.
Padahal, bagi pelajar, mahasiswa dan para pekerja kantor, ponsel dan komputer telah menjadi barang yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Banyak di antara kita yang bekerja dengan duduk berjam-jam sambil menatap layar monitor sepanjang hari. Hal tersebut tentu memberikan dampak negatif bagi tubuh.

Menatap layar komputer secara terus menerus dapat mengubah bentuk retina. Mata Anda juga jadi tegang ketika Anda terus melihat monitor selama 8 jam per hari.

Namun tenang, ada beberapa langkah sederhana yang dapat anda lakukan untuk melindungi mata dari radiasi, dilansir dari Boldsky, berikut ini:
 
Bagi Pengguna Komputer
 
1. Mengatur kondisi pencahayaan ruangan dan kecerahan layar komputer
Periksa kondisi cahaya di ruang kerja Anda. Cahaya terang yang berlebihan atau cahaya redup mungkin jadi penyebab ketegangan mata.
Atur kondisi ideal pencahayaan interior sehingga mata kamu bisa bekerja tanpa merasa tegang. Setelah itu turunkan kecerahan layar komputer (brightness). Layar komputer yang terlalu cerah akan membuat mata jadi berair.

2. Kalibrasi pengaturan tampilan dan jaga jarak dengan layar monitor
Sesuaikan pengaturan kecerahan dan kontras monitor sesuai dengan tingkat kenyamanan mata Anda. Setelah seluruh tampilan sudah dipastikan, anda juga perlu menjaga jarak dengan layar monitor.Itulah sebabnya, saat bekerja dianjurkan untuk menggunakan desktop dibandingkan laptop atau tablet.

3. Berkedip
Kalau kita sedang asyik di depan komputer biasany lupa untuk berkedip sehingga membuat mata menjadi kering. Ahli mata mengatakan bahwa berkedip bisa membantu mata untuk mencegah iritasi. Berkediplah sesering mungkin untuk melembabkan mata Anda.

4. Alihkan mata dari layar komputer
Radiasi komputer dapat merusak mata anda. Jadi, cobalah beberapa saat untuk mengalihkan mata dari layar komputer dengan menutup mata dan melakukan pijatan ringan di sekitar mata. Lakukan putaran-putaran searah jarum jam di sekitar mata selama 10x putaran, kemudian ulangi lagi tetapi berlawanan arah jarum jam.

Cara ini ini bertujuan agar mata anda menjadi lebih rileks dan tidak kaku. Daripada terus-menerus melihat monitor, lebih baik untuk melihatnya sekali dalam setiap 15 menit.

5. Gunakan antiradiasi pada layar komputer
Layar komputer juga sebaiknya menggunakan antiradiasi untuk memaksimalkan mata terhindar dari radiasi. Selain itu, anda juga dapat menggunakan kacamata sekalipun kondisi mata sangat baik. Tidak ada salahnya menggunakan kacamata gaya (non minus) untuk melindungi mata dari radiasi komputer.

6. Istirahat sejenak
Sering beristirahat membantu mata bersantai setelah mengalami ketegangan di depan layar monitor. Jangan pernah bekerja selama berjam-jam tanpa pernah istirahat sejenak.

7. Lakukan pemeriksaan rutin
Pemeriksaan rutin banyak membantu dalam mencegah masalah penglihatan tertentu yang merupakan hasil dari radiasi komputer.


Bagi Pengguna Ponsel
 

Ponsel memancarkan gelombang frekuensi radio dimana tubuh kita nggak sanggup menyerap radiasi dari gelombang tersebut dan akan kesulitan untuk memprosesnya, sehingga dapat memicu beberapa gangguan organ. Satu studi menemukan bahwa 10 tahun penggunaan ponsel bisa meningkatkan resiko terkena kanker tumor hingga 290 persen. Menariknya, meningkatnya pertumbuhan tumor tersebut terjadi di sisi kepala yang paling sering bersentuhan dengan ponsel.
Jadi, penting bagi kita untuk menjaga kondisi tubuh dari bahaya radiasi ponsel. Berikut adalah 10 tips berguna bagi Anda yang sehari-hari tidak terlepas dari aktivitas yang menggunakan ponsel.

1. Jauhkan ponsel dari kepala

Headset bluetooth merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi paparan radiasi, mengingat alat satu ini bisa membuat pengguna menjaga jarak dari sumber radiasi. Tips ini memang sering didengar, namun cukup jarang dipraktekkan. Jika kamu malas menggunakan headset bluetooth, maka sebaiknya jangan menelepon terlalu lama dan gunakan loud speaker di awal-awal percakapan, ketika tingkat radiasi yang dipancarkan ponsel sedang tinggi-tingginya.
Hindari meletakkan ponsel di dekat kepala saat tidur.

2. Jangan gunakan di daerah minim sinyal

Ketika penerimaan sinyal jelek banget, ponsel akan merespon dengan meningkatkan kekuatan pancaran sinyal yang diterima. Sebaiknya kamu tidak terlalu sering melakukan panggilan telepon di tempat yang penerimaan sinyalnya terbatas seperti tempat parkir bawah tanah, daerah terpencil yang jauh dari menara operator seluler, atau di dalam mobil (bahkan ketika mobil berhenti).

3. Berhati-hati di sekitar anak

Mengingat tubuh anak masih dalam proses perkembangan, mereka jauh lebih rentan dibanding orang dewasa terhadap efek negatif dari radiasi elektromagnetik. Orang tua harus menunda keputusan mereka memberikan anak ponsel pribadi, hingga saat di mana hal tersebut memang benar-benar dibutuhkan dan membatasi waktu anak untuk menggunakannya.

4. Hindari membeli alat anti-radiasi

Ada beberapa toko dan laman Internet yang menawarkan alat yang bisa melindungi ponsel dari radiasi elektromagnetik. Sayangnya, kebanyakan alat tersebut fungsinya tidak sesuai yang disebutkan. Hal ini telah dibuktikan melalui serangkaian ujian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Prancis (ANSES). Contohnya stiker anti-radiasi yang biasa ditempelkan di belakang ponsel tersebut sama sekali nggak punya efek mengurangi radiasi.

5. Usahakan baterai penuh

 Pastikan ponselmu terus memiliki daya baterai yang cukup. Ketika indikator menunjukkan bahwa baterai mulai low, maka ponsel akan bekerja semakin keras untuk menangkap sinyal dari tower pemancar, yang berarti tingkat radiasi bakal semakin tinggi. Jadi saat kondisi ini sebaiknya kamu cukup berkomunikasi dengan sms atau chatting dan jangan menggunakan telepon.

6. Jangan menelepon sembil menyetir

 Jangan melakukan panggilan ketika sedang berada di balik kemudi. Gerakan konstan berarti ponsel juga terus berusaha membuat kontak dengan menara pemancal sinyal terdekat, terus menerus, sembari meningkatkan frekuensi, hal ini berdampak pada tingginya tingkat radiasi. Namun dengan demikian bukan berarti kamu disarankan mengirimkan pesan teks ketika sedang berkendara. Sebaiknya kamu tidak melakukan apapun ketika mengemudi untuk alasan keselamatan.

7. Minimalisir penggunaan

 Bicara lebih sedikit lewat telepon maka kamu juga akan mengurangi kadar radiasi. Hal ini mungkin emang sulit bagi beberapa orang, tapi akan lebih baik untuk berbicara langsung dengan yang bersangkutan dari pada lewat telpon. Awalnya mungkin kamu akan kesulitan, namun lambat laun kamu akan menyadari ketenangan ekstra yang didapat ketika tidak harus segera merespon panggilan atau pesan yang masuk.

8. Ponsel rendah radiasi

 Gunakan ponsel dengan tingkat radiasi rendah. Ada banyak laman di Internet yang sudah membuat daftar lengkap 10 atau 20 ponsel terbaik dengan tingkat radiasi rendah, kamu bisa memilih salah satu di antaranya. Memang, ini tidak akan membuat kamu bebas dari radiasi elektromagentik, namun setidaknya bisa menurunkan resiko terkena penyakit berbahaya seperti tumor atau kanker.

9. Gunakan cara lama

Tidak ada salahnya menggunakan cara lama sembari bernostalgia dengan melakukan panggilan via telepon rumah. Mereka yang berusia di bawah 20 tahun mungkin akan menolak mentah-mentah usulan ini, namun telepon yang tersambung lewat jalur darat tidak memancarkan radiasi pada tubuh. Lakukan ini sesering mungkin untuk mencegah otak terkena radiasi yang berbahaya.

10. SMS

 Kirimlah pesan singkat berupa teks jika keadaan memang memungkinkan. Fungsi pengiriman pesan akan membuat ponsel melakukan kontak minimal dengan menara operator seluler dan itu membuat tingkat radiasi yang dipancarkan lebih kecil. Selain itu, memang jauh lebih baik ketika ponsel berada jauh dari tubuh.

Jangan lupa mengenakan Pendant MCI untuk menangkal radiasi.
Taruh Bioglass Mini di 4 sudut kamar untuk menghasilkan energi kuantum penangkal radiasi.



 


Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233





👾~Gastritis (MAAG) ~👾
by: BBC Journalist

Gastritis (maag), bisa disebut sebagai ‘penyakit sejuta umat’... karena siapa saja bisa mengalaminya, baik ringan maupun berat.
Mungkin Anda pernah galau saat perut Anda tiba-tiba terasa perih, sakit seperti terbakar, mual, muntah, kembung atau terasa penuh setelah makan? Itu adalah sebagian dari gejala gastritis, yang sering dikenal dengan sakit maag. Gejala lain yang mungkin timbul adalah:



  • Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung.
  • Hilang nafsu makan.
  • Cepat merasa kenyang saat makan.
  • Perut kembung.
  • Cegukan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Gangguan saluran cerna.
  • BAB dengan tinja berwarna hitam pekat dan muntah darah, bila luka di lambung sudah parah.

  • Apa sebenarnya GASTRITIS atau sakit maag?
    Gastritis adalah radang/cedera pada lambung (maag). Istilah “maag” berasal dari bahasa Belanda, “de maag”, yang artinya lambung. Jadi sakit maag artinya sakit lambung.
    Berdasarkan jangka waktu perkembangannya, gastritis terbagi 2 :
    akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahan-lahan).


    Apa penyebab GASTRITIS?


    Gastritis dapat disebabkan oleh :

    • Infeksi bakteri H. pylori.
    • Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin) secara berkala.
    • Stress.
    • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
    • Reaksi autoimun.
    • Refluks empedu.
    • Pertambahan usia.
    • Penyakit tertentu, seperti : Crohn, HIV/AIDS, anemia pernisiosa.
    • Muntah kronis.
    Iritasi lambung bisa disebabkan oleh makanan, obat, alkohol, produksi asam lambung yang berlebihan akibat stress, kebiasaan makan tidak teratur dll.
    Gejala gastritis sendiri muncul saat dinding lambung yang teriritasi ‘menolak’ makanan yang masuk.

    Diagnosis GASTRITIS
    Sejumlah hal akan dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis GASTRITIS, mulai dari menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan pemeriksaan fisik, hingga melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan lanjutan tersebut di antaranya:
    • Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. pylori.
    • Endoskopi guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung. Pemeriksaan ini terkadang dikombinasikan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan pada daerah yang dicurigai mengalami radang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium). Metode biopsi juga bisa diterapkan oleh dokter untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori.
    • Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.
    • Pemeriksaan tinja untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.
    • Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.


    Tangani GASTRITIS sampai tuntas 
    Supaya gastritis ga bikin galau, biasanya penderita dianjurkan:
    • Mengatur jadwal dan porsi makan, makanlah dengan porsi kecil dengan jadwal lebih sering dari biasanya. Selain itu, hindari makanan berminyak, asam, atau pedas.
    • Mengelola stress. Kalau stress karena kurang penghasilan, MCI adalah solusi yang tepat.
    • Menghentikan alkohol & rokok.
    • Mengonsumsi obat sesuai rekomendasi dokter.
    • Minum air sulingan Bioglass 2+ secara rutin untuk menstabilkan asam lambung dan menjaga stabilitas cairan tubuh.
    Tangani GASTRITIS segera sampai tuntas, karena gastritis kronis dapat menimbulkan komplikasi :
    • Tukak lambung.
    • Pendarahan di dalam lambung.
    • Kanker lambung.
     




    Info produk & pemesanan :
    Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
    0813 2181 0330
    Widi/Yeremia
    0896 5279 5233

    Sabtu, 12 November 2016

    👾~Bayi Kuning (JAUNDICE)~👾
    Apakah Berbahaya?
    by: BBC Journalist
     
    Penyakit kuning bisa menyerang bayi yang baru lahir. Tanda-tanda bayi kuning yaitu kulit dan bagian putih mata si kecil berwarna kuning. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan biasanya dapat pulih dengan sendirinya dalam hitungan minggu. Meski begitu, kondisi ini bisa saja membahayakan si kecil. Maka pahami perbedaan tanda-tandanya.

    Tanda-tanda lain penyakit kuning pada bayi adalah urine berwarna kuning pekat padahal air seni bayi baru lahirnya harusnya tidak berwarna, tinja berwarna pucat serta telapak tangan dan kaki yang menguning.

    Mengapa Bayi Kuning Bisa Terjadi?

    Kondisi ini terjadi karena bayi memiliki kelebihan bilirubin (unsur kuning) pada darahnya.  Bayi baru lahir memiliki jumlah sel darah merah yang tinggi sehingga memicu produksi bilirubin. Bilirubin sendiri terbentuk ketika sel-sel darah merah yang tua dihancurkan.

    Bilirubin merupakan pigmen kuning dalam darah dan tinja. Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah mulai hancur secara alami. Setelah bilirubin mengelilingi tubuh, maka akan masuk ke organ hati, empedu, usus halus, hingga dikeluarkan  saat buang air besar.

    Sebenarnya bayi telah memiliki bilirubin sejak dia berada dalam kandungan. Namun dalam kandungan, tubuh ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi melalui plasenta. Setelah lahir bayi tidak bisa melakukannya karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna. Hal ini menghambat proses pembuangan bilirubin yang seharusnya dikeluarkan saat buang air kecil dan besar. Kondisi ini disebut penyakit kuning fisiologis.
    Bayi akan mulai menguning sekitar 24 jam setelah lahir dan akan memburuk setelah empat hari, setelah itu kembali membaik ketika berusia sekitar seminggu.
    Namun, meski lebih jarang terjadi, bayi kuning bisa juga disebabkan oleh:
    • Infeksi pada darah bayi.
    • Infeksi virus atau bakteri.
    • Pendarahan internal.
    • Kerusakan hati.
    • Kekurangan enzim.
    • Sel darah merah bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak.
    • Ketidakcocokan status rhesus dan golongan darah ibu dan bayi
    • Ada masalah pada sistem pencernaan bayi.
    Bayi yang berisiko terkena penyakit kuning antara lain bayi yang dilahirkan prematur (lahir sebelum 37 minggu), bayi yang dilahirkan dalam kondisi memar dan bayi yang kesulitan mengonsumsi ASI.

    Untuk memastikan kadar bilirubin, perlu dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan tersebut dilakukan beberapa hari pertama sejak bayi lahir. Hal ini untuk mencegah efek yang berbahaya dan mengancam keselamatan bayi.
    Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal seharusnya di bawah 5 mg/dL. Namun, tidak sedikit bayi baru lahir yang memiliki kadar bilirubin melebihi kadar tersebut. Untuk sebagian kasus jaundice ringan pada bayi baru lahir, tidak dibutuhkan terapi atau tindakan medis.
    Jaundice ringan dapat menghilang dengan sendirinya sekitar 2-3 minggu. Meski demikian, untuk jaundice sedang hingga berat, perlu mendapat penanganan intensif oleh dokter di rumah sakit.
    Perlu tindakan segera jika kadar bilirubin lebih 10 mg/dL untuk usia kurang dari 1 hari, lebih dari 15 mg/dL untuk bayi usia 1-2 hari, lebih dari 18 mg/dL untuk usia 2-3 hari, dan lebih dari 20 mg/dL untuk usia lebih dari 3 hari.

     

    Jika Bilirubin Terlalu Tinggi

    Kadar bilirubin yang terlalu tinggi pada darah si Kecil bisa menembus ke otak dan menjadi racun bagi sel-sel otak. Kondisi ini dinamakan bilirubin ensefalopati akut.

    Berikut adalah gejala-gejala yang mungkin muncul:
    • Demam.
    • Muntah.
    • Kemampuan mengisapnya buruk.
    • Lesu.
    • Sulit bangun tidur.
    • Leher dan tubuh melengkung ke belakang
    • Kulitnya makin kuning.
    • Sering rewel dan gelisah.
    Jika bayi Anda menampakkan tanda-tanda di atas, segera hubungi dokter agar si Kecil mendapat penanganan dini dan terhindar dari kerusakan permanen pada otak atau kernicterus.
    Apa Yang Dapat Anda Lakukan?
     
    Selain penanganan medis dengan fototerapi, Anda juga bisa mencegah kenaikan bilirubin dengan cara memberinya asupan yang cukup. Asupan tersebut bisa membantu bayi mengeluarkan bilirubin pada tubuhnya. Anda bisa menyusuinya dengan ASI sebanyak 8 hingga 12 kali tiap 24 jam. Atau jika Anda memberikan susu formula, pastikan Anda memberikannya sesuai waktu yang ditentukan. Biasanya susu formula diberikan sekitar 6 hingga 10 botol tiap 24 jam.
    Anda juga harus lebih ekstra memerhatikannya. Cek kondisi bagian putih bola mata atau kulitnya dua kali sehari untuk melihat apakah sudah kembali normal atau bertambah parah.
    Hindari mengatasi bayi kuning dengan cara menjemurnya di matahari. Penanganan terbaik hanya bisa didapat di rumah sakit. Jika tiga hari setelah dilahirkan kulitnya lebih kuning, segera hubungi dokter.

    Penanganan Bilirubin Tinggi
    Bayi kuning akibat bilirubin tinggi dengan kadar sedang hingga berat harus segera mendapat penanganan. Jika tingkat bilirubin sangat tinggi hingga mencapai 25 md/dL harus segera dilakukan penanganan medis, jika tidak bilirubin dapat menyebabkan tuli, lumpuh otak atau cerebral palsy, dan kerusakan otak lainnya. Bayi kuning dengan kadar bilirubin tinggi juga harus diwaspadai sebagai tanda lain dari suatu kondisi medis seperti infeksi atau gangguan tiroid.

    Selain kulit dan mata tampak kuning, bayi kondisi jaundice berat umumnya tampak sering mengantuk dan kesulitan menyusu. Padahal jika bayi kurang menyusu, maka kondisi jaundice akan lebih sulit diatasi.
    Tindakan awal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat bilirubin normal pada bayi baru lahir yaitu dengan terapi sinar (fototerapi). Bayi akan ditempatkan di bawah sinar khusus yang tampak biru kehijauan. Sinar tersebut diharapkan akan membantu mengubah molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan melalui urine dan tinja. Selama proses tersebut, bayi hanya diperbolehkan menggunakan popok dan pelindung mata.
    Untuk alternatif terapi, Ibu dan Ayah dapat menempelkan Bioglass 2+ di dada anak, dan akan lebih baik menggunakan senter LED.
    Usia Baby J baru seminggu saat kulitnya menguning akibat Jaundice. Untung ada Bioglass2+. Semalaman Babby J tidur dengan Bioglass 2+ di dada, warna kuning pun berkurang.
    Transfusi immunoglobulin merupakan langkah lanjutan untuk penanganan bayi kuning, terutama yang disebabkan perbedaan golongan darah bayi dan ibu, yang membuat bayi memiliki lebih banyak antibodi yang berasal dari ibunya sehingga menyebabkan pemecahan sel darah lebih banyak.
    Meski tergolong jarang, jika bayi yang mengalami jaundice berat tidak menunjukkan respons terhadap terapi lain, maka perlu dilakukan transfusi pergantian darah. Tindakan ini berupa pengambilan sebagian kecil darah dari bayi, kemudian diganti dengan darah donor, ini dilakukan secara berulang. Dengan cara ini, diharapkan darah bayi sesudah transfusi akan lebih bebas dari kadar bilirubin yang tinggi dan antibodi ibu.
    Bilirubin normal merupakan salah satu tanda kondisi bayi sehat. Bagi Anda atau kerabat yang baru memiliki momongan yang mencurigai bilirubin terlalu tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
    Info produk & pemesanan :
    Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
    0813 2181 0330
    Widi/Yeremia
    0896 5279 5233