Vitiligo,
'Black to White' Michael Jackson
by : BBC Journalist
Mungkinkah Anda masihberpikir warna kulit
yang cerah adalah impian semua orang?
Namun, bagaimana rasanya jika warna kulit
‘eksotik’ Anda tiba-tiba lenyap? Itulah yang dialami oleh penderita Vitiligo.
Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan
hilangnya warna kulit dan dapat menyerang bagian tubuh mana saja, termasuk
rambut, rongga mulut, bahkan mata.
Pada kondisi normal, warna kulit, rambut dan
mata ditentukan oleh pigmen yang disebut melanin. Sementara pada penderita
vitiligo, sel-sel yang membentuk melanin berhenti berfungsi atau mati. Itulah
sebabnya muncul bercak-bercak putih pada kulit yang terus meluas.
Pasti dunia pernah bertanya-tanya,
apa yang menyebabkan perubahan dramatis warna kulit Michael
Jackson, The King of Pop. Pertanyaan tersebut terjawab pada tahun 1993 saat MJ
diwawancaraioleh Oprah Winfrey,
MJ mengakui bahwa ia sebenarnya telah terserang vitilgo.
Itulah sebabnya ia selalu mengenakan penurup lengan ataupun
sebagian punggung lengannya.
Vitiligo merupakan penyakit kronis yang dapat
menyerang segala usia, tetapi sebagian besar penderita mulai terserang sebelum
berusia 20 tahun.
Meskipun vitiligo dapat menyerang orang
dengan berbagai jenis dan warna kulit, namun gejalanya akan lebih jelas
terlihat pada orang dengan warna kulit gelap.
Berdasarkan bagian tubuh yang terserang, vitiligo
terbagi atas beberapa tipe:
- Vitiligo generalisata, merupakan vitiligo yang menyerang banyak
bagian tubuh secara simetris
kanan dan kiri. Sekitar 90% penderita mengidap vitiligo tipe ini.
- Vitiligo segmental, yaitu vitiligo yang menyerang 1 sisi tubuh saja dan cenderung terjadi pada usia muda, berkembang dalam satu atau dua tahun kemudian berhenti.
- Vitiligo lokalisata (fokal), yaitu vitiligo yang menyerang satu atau beberapa area tubuh.
Bagaimana penyakit ini berkembang (menyebar) sangat
sulit diprediksi. Kadang-kadang plak berhenti terbentuk tanpa pengobatan. Sementara
pada banyak kasus, kehilangan pigmen menyebar dan terjadi pada sebagian besar
kulit.
Meskipun tidak menular dan tidak berbahaya, vitiligo
dapat membuat penderitanya merasa kurang percaya diri, bahkan sampai mengalami
stress.
Saat ini terapi vitiligo hanya bertujuan untuk
memperbaiki penampilan kulit, namun tidak dapat menyembuhkan penyakit.
Gejala vitiligo
Gejala utama vitiligo adalah kehilangan warna (pigmen)
yang nampak sebagai bercak warna pucat atau putih pada kulit. Perubahan warna
biasanya muncul pertama kali pada area kulit yang terpapar sinar matahari,
misalnya tangan, kaki, lengan dan bibir. Berikut gejala-gejala vitiligo
selengkapnya:- Perubahan warna kulit.
- Munculnya uban secara dini.
Terjadi perubahan warna rambut menjadi putih atau berwarna abu pada rambut
kepala, bulu mata, alis atau janggut (biasanya terjadi sebelum usia 35
tahun).
- Kehilangan warna pada jaringan di
bagian dalam mulut dan hidung (membran mukosa).
- Kehilangan perubahan warna pada
lapisan dalam bola mata (retina).
- Adanya perubahan warna berbentuk plak di sekitar ketiak, navel, genital dan rektum.
Vitiligo
terjadi ketika sel pembentuk melanin (melanosit) mati atau berhenti memproduksi
melanin (pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut dan mata). Sayangnya
belum diketahui kenapa sel tersebut bisa gagal berfungsi atau mati. Namun
setelah diselidiki ada sejumlah faktor yang berperan, di antaranya:
- Penyakit yang menyerang sistem
imun (autoimun) dan menghancurkan melanosit pada kulit.
- Riwayat keluarga (keturunan).
- Kejadian pencetus misalnya terbakar matahari atau paparan dengan bahan kimia industri.
- Tekanan sosial atau psikologis.
- Kanker kulit dan terbakar
matahari.
- Masalah mata misalnya inflamasi
atau peradangan pada iris (iritis).
- Pendengaran berkurang.
- Efek samping karena pengobatan misal kulit kering dan gatal.
Vitiligo dapat didiagnosis melalui
pemeriksaan fisik. Selanjutnya jika dokter menduga Anda mengalami vitilgo, maka dokter akan menanyakan
riwayat medis Anda, memeriksa dan mencoba menyingkirkan kemungkinan masalah
medis lainnya misalnya dermatitis atau psoriasis. Dokter akan menggunakan lampu
yang memancarkan sinar UV untuk menyinari kulit guna membedakan apakah yang Anda
alami adalah vitiligo atau bukan. Selain itu biopsi kulit dan pemeriksaan
apusan darah bisa dilakukan.
Dokter
juga bisa merekomendasikan pasien untuk memeriksakan diri ke spesialis mata
guna memeriksa adanya peradangan pada mata (uveitis). Dokter juga bisa
menyarankan aAda memeriksakan diri ke dokter spesialis THT untuk memeriksa
fungsi pendengaran, karena orang dengan vitiligo memiliki risiko tinggi
mengalami gangguan pendengaran.
Penanganan vitiligo
Penanganan vitiligo
terutama ditujukan untuk memperbaiki estetika dengan mengembalikan warna kulit
seperti semula, namun tidak menjamin terhentinya penyakit. Tindakan yang biasa
dilakukan adalah :
1. Pemberian obat
oles :
·
Obat oles kortikosteroid untuk mengontrol inflamasi.
·
Obat
pimecrolimus atau tacrolimus. Salep yang mengandung takrolimus atau pimekrolimus
(inhibitor kalsineurin) efektif untuk pasien dengan lesi yang sedikit khususnya
pada bagian wajah dan leher. Pengobatan ini memiliki efek samping yang lebih
sedikit daripada kortikosteroid dan bisa digunakan bersama dengan sinar
ultraviolet B (UVB).
·
Lotion depigmentasi (tannin lotion) untuk
mengembalikan warna kulit yang asli. Apabila
vitiligo menyerang sebagian besar kulit tubuh, penderita dapat diberikan lotion
yang Pemberian mengandung hydroquinone yang akan melunturkan pigmen
kulit normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan bercak vitiligo.
2. Menyarankan penderita agar menghindari
paparan sinar matahari langsung. Untuk mencukupkan kebutuhan penderita akan
vitamin D, dokter akan memberikan suplementasi vitamin D, dikombinasikan dengan
kortikosteroid atau fototerapi (terapi cahaya).
3. Terapi cahaya dipilih jika bercak vitiligo
sudah meluas dan tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan
cahaya ultraviolet A (UV A) atau B (UV B) untuk mengembalikan warna kulit yang
terserang vitiligo. Paparan UVA yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko
kanker kulit sementara paparan UV B akan menurunkannya.
4. Terapi laser, seperti halnya fototerapi, prosedur
ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada bercak-bercak vitiligo.
Namun terapi laser hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil
kulit tubuh.
5. Operasi cangkok kulit (skin grafting), dalam
prosedur ini kulit yang sehat diambil untuk melapisi bagian kulit yang kehilangan
pigmen. Operasi ini dapat dilakukan apabila bercak-bercak vitiligo hanya
menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
6. Tato (mikropigmentasi), di mana dokter akan melakukan implantasi pigmen ke
kulit pasien. Terapi ini paling efektif di sekitar bibir khususnya pada orang
berkulit gelap.
Komplikasi vitiligoVitiligo yang tidak ditangani akan berkembang dan mengakibatkan beberapa komplikasi, di antaranya :
1. Stress sosial atau psikologis.
2.
Kulit
terbakar matahari atau bahkan kanker kulit.
3.
Masalah
pada mata, seperti peradangan pada iris (iritis).
4.
Gangguan
pendengaran.
5.
Efek
samping pengobatan, misalnya kulit kering atau gatal.
Rutin minum air sulingan Bioglass, membantu proses metabolisme dan detoksifikasi.
Mengenakan pendant MGI membantu melancarkan aliran darah, sehingga efek samping akibat vitiligo dapat terbantu.
Rutin minum Glucola/Glucola Gold, karena kandungan Glutathione-nya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Info selengkapnya tentang produk untuk membantu mencegah dan mengatasi vitiligo:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233