Translate

Jumat, 04 November 2016

👾~GINJAL Sehat untuk HIDUP Sehat~👾
by: BBC Journalist

Ginjal adalah sepasang organ berbentuk menyerupai  kacang merah yang berada di kedua sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya di bawah tulang rusuk manusia. Ginjal yang seukuran kepalan tangan orang dewasa ini memiliki fungsi:
  • Menyaring ampas metabolisme tubuh, hasil sampingan dan cairan berlebih dari darah.
  • Menjaga keseimbangan kadar garam dan mineral dalam tubuh.
  • Menghasilkan renin, yaitu enzim yang membantu mengatur tekanan darah.
  • Menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
  • Menghasilkan senyawa eritropoetin yang berfungsi menstimulasi produksi sel darah merah.
  • Mengatur kadar senyawa kimia dalam tubuh yang akhirnya membantu jantung dan otot-otot bisa berfungsi dengan baik.

Ketika ginjal mengalami gangguan atau rusak, sisa-sisa metabolisme tubuh dan cairan berlebih bisa tertimbun di dalam tubuh hingga akhirnya menyebabkan terjadinya pembengkakan pada bagian pergelangan kaki, muntah-muntah, merasa lemas, sesak napas, dan kurang tidur. Penyakit ginjal merupakan kondisi yang berbahaya yang mana jika tidak ditangani, ginjal bisa berhenti berfungsi. Jika ginjal berhenti berfungsi, akibatnya bisa mematikan.
 
Penyakit Ginjal Akut
Penyakit ginjal akut adalah kondisi ginjal yang secara tiba-tiba berhenti berfungsi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani mengakibatkan kadar garam dan unsur kimia yang abnormal di dalam tubuh. Keadaan ini membuat organ lain terpengaruh dan tidak bisa bekerja dengan baik. Berikut ini adalah gejala yang umumnya muncul akibat penyakit ginjal akut, antara lain:
  • Mual dan muntah.
  • Dehidrasi.
  • Sakit perut dan sedikit nyeri pinggang belakang.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kebingungan.
  • Penimbunan cairan di beberapa bagian tubuh atau edema.
 
Berikut ini adalah orang-orang yang berisiko mengalami penyakit ginjal akut.
  • Sudah pernah mengalami gangguan ginjal atau penyakit kronis lain seperti gagal jantung, penyakit hati, atau diabetes.
  • Berusia di atas 65 tahun.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Mengalami infeksi parah atau sepsis.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Penyumbatan pada saluran kencing.
Penyakit ginjal akut disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.
  • Volume darah dalam tubuh berkurang. Bisa terjadi karena perdarahan, diare, atau muntah yang disertai dehidrasi parah.
  • Gangguan dengan pembuluh darah. Kondisi yang terjadi karena inflamasi atau terhambatnya pembuluh darah utama yang memasok aliran darah ke ginjal, misalnya karena vaskulitis (radang dinding pembuluh darah yang memblokir aliran darah).
  • Darah yang dipompa jantung lebih sedikit dari normal. Bisa terjadi karena gagal jantung, gagal fungsi hati, atau sepsis.
  • Beberapa obat-obatan juga bisa berdampak kepada pasokan darah menuju ke ginjal atau bereaksi terhadap ginjal secara langsung.
Untuk memastikan diagnosis terhadap penyakit ginjal akut, dokter perlu melakukan tes urine dan tes darah. Dokter akan mengukur kadar kreatinin (produk limbah kimia yang dihasilkan oleh otot-otot tubuh) di dalam darah, yang seharusnya rendah kadarnya karena dibuang oleh ginjal sehat. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan obat yang Anda konsumsi untuk mengetahui penyebab dasar dari kondisi yang dialami.
Pengobatan terhadap penyakit ginjal akut sangat bergantung kepada faktor yang menyebabkan munculnya kondisi ini sejak awal. Dengan mengobati penyebab dasarnya, sebagian besar pasien berpotensi dapat sembuh dari penyakit ginjal yang dialami. Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengobati penyakit ginjal akut ringan:
  • Mengobati infeksi yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal akut.
  • Menyarankan untuk menambah konsumsi cairan untuk menghindari dehidrasi yang dapat memperparah penyakit ginjal akut yang diderita.
  • Menghentikan konsumsi obat-obatan yang  mungkin menjadi penyebab terjadinya penyakit ginjal akut.
  • Melakukan tes darah untuk mengawasi kadar kreatinin dan garam.

Jika penyebab dari penyakit ginjal akut tidak diketahui dengan pasti, dokter akan menyarankan Anda menemui dokter spesialis ginjal (nefrologi) atau dokter spesialis urologi. Berikut beberapa kondisi yang mewajibkan penderita penyakit ginjal akut untuk dirawat di rumah sakit.
  • Terdapat risiko terhambatnya saluran kencing, misalnya disebabkan oleh penyakit prostat.
  • Penyebab dasar penyakit ginjal akut memerlukan pengobatan secepatnya. Kebanyakan orang perlu dirawat bukan karena penyakit ginjal akut, tapi karena kondisi yang menjadi penyebab dasarnya.
  • Kondisi pasien memburuk dan memerlukan tes darah dan tes urine secara rutin untuk mengawasi kinerja ginjal mereka dan memiliki komplikasi.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang muncul akibat penyakit ginjal akut.
  • Gagal ginjal kronis. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ginjal akut bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis.
  • Edema paru. Kondisi terjadinya penumpukan cairan di dalam paru-paru.
  • Asidosis metabolik. Kondisi tingkat keasaman darah yang tinggi. Pada umumnya menyebabkan mual dan muntah, mudah mengantuk, dan sulit bernapas.
  • Kadar kalium tinggi di dalam darah. Bila dibiarkan hal ini akan membuat otot-otot menjadi lemah, lumpuh, dan gangguan detak jantung.

Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) adalah kondisi penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan bersifat permanen. Gejala dari gagal ginjal kronis sendiri cukup umum, seperti sesak napas, mual, dan kelelahan. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari sedang mengalami kondisi ini hingga mencapai stadium lanjutan.
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan urine dan darah secara teratur jika merasa termasuk kelompok orang yang berisiko mengalami gagal ginjal kronis, seperti:
  • Orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
  • Orang yang menderita diabetes.
  • Orang yang memiliki keluarga pengidap gagal ginjal kronis.
Beberapa penyebab gagal ginjal kronis lainnya adalah:
  • Inflamasi pada ginjal.
  • Infeksi pada ginjal.
  • Gangguan ginjal polikistik.
  • Penyumbatan yang disebabkan oleh batu ginjal atau gangguan prostat.
  • Kegagalan pertumbuhan ginjal pada janin saat masih dalam kandungan.
  • Lupus eritematosus sistemik.
Pengobatan yang dilakukan pada pasien gagal ginjal kronis bertujuan mengurangi gejala, memperlambat dan menghentikan perkembangan penyakit, serta mencegah munculnya kondisi lain yang lebih serius. Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan gagal ginjal kronis.

Pada sebagian orang, gagal ginjal kronis bisa menyebabkan berhentinya fungsi ginjal hampir sepenuhnya dan menjadi ancaman nyawa, atau disebut dengan istilah gagal ginjal stadium akhir (established renal failure/ERF). Satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan prosedur cuci darah untuk membantu pasien bertahan hidup.

Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya gagal ginjal kronis:
  • Pola makan sehat.
  • Menghindari merokok dan minuman keras.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Mewaspadai dan menangani dengan benar penyakit diabetes.

Infeksi Ginjal


Infeksi ginjal adalah berpindahnya bakteri dari kandung kemih menuju ke salah satu atau kedua ginjal yang kemudian menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini biasanya hasil dari komplikasi infeksi saluran kemih.

Gejala yang muncul akibat infeksi ginjal terjadi sangat cepat dan hanya berselang beberapa jam setelah bakteri mencapai ginjal, antara lain:
  • Lebih sering buang air kecil dan terasa sakit.
  • Bau urine tidak seperti biasanya.
  • Perut bagian samping atau punggung akan mengalami rasa sakit atau tidak nyaman.
  • Mual dan muntah.
  • Demam atau terasa menggigil.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Diare.
Berikut adalah gejala infeksi ginjal pada anak-anak:
  • Susah makan dan/atau sering muntah.
  • Anak menjadi rewel.
  • Badan terasa lemas.
  • Sakit perut.
  • Mengompol.
  • Hematuria atau munculnya darah dalam urine.
  • Bau urine tidak seperti biasanya.
  • Pertumbuhan anak menjadi tidak normal.
  • Sakit kuning.
  • Bakteri E. coli (bakteri yang berada di kotoran manusia) menjadi penyebab infeksi ginjal yang paling umum.
Diagnosis terhadap infeksi ginjal bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik oleh dokter disertai dengan hasil tes urine. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan Anda, serta pemeriksaan fisik (suhu tubuh dan tekanan darah). Lalu tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah kita menderita infeksi saluran kemih. Dari pemeriksaan fisik dan tes urine inilah dokter bisa menyimpulkan diagnosisnya.
Pada sebagian besar kasus infeksi ginjal yang terjadi bisa sembuh tanpa perlu menginap di rumah sakit. Dengan mengonsumsi banyak cairan akan membantu membuang bakteri dari dalam ginjal dan menghindari terjadinya dehidrasi. Usahakan untuk mengosongkan kandung kemih ketika Anda buang air kecil. Anda perlu beristirahat setidaknya dua minggu sebelum kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Langkah pengobatan yang diberikan untuk penderita infeksi ginjal adalah:
  • Pemberian antibiotik. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi ginjal yang Anda alami. Butuh waktu setidaknya dua minggu bagi Anda untuk bisa pulih sepenuhnya. Pastikan untuk menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter.
  • Mengonsumsi obat pereda rasa sakit. Infeksi ginjal akan menyebabkan munculnya rasa sakit dan demam. Dokter biasanya meresepkan obat pereda rasa sakit dan demam seperti parasetamol untuk mengatasinya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mengharuskan Anda dirujuk ke rumah sakit, seperti:
  • Infeksi ginjal cukup parah dan antibiotik perlu diberikan melalui infus.
  • Jika terjadi infeksi ginjal kambuhan.
  • Infeksi ginjal terjadi pada anak-anak.
  • Infeksi ginjal pada pria perlu penanganan khusus, karena jarang sekali kondisi ini terjadi pada pria.
  • Infeksi ginjal menyebabkan Anda mengalami dehidrasi cukup parah.
  • Infeksi ginjal terjadi ketika Anda sedang hamil dan demam.
  • Infeksi ginjal terjadi ketika usia Anda di atas 65 tahun.
  • Infeksi ginjal pada penderita diabetes, penyakit ginjal kronis, atau ginjal polikistik.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
Berikut ini beberapa kemungkinan komplikasi akibat infeksi ginjal:
  • Abses ginjal. Munculnya cairan nanah di dalam jaringan ginjal.
  • Sepsis. Masuknya bakteri ke dalam aliran darah.
  • Gagal ginjal. Ginjal tidak bisa berfungsi normal kembali.
  • Pielonefritis emfisematosa. Kerusakan jaringan ginjal parah yang terjadi dengan sangat cepat.
  • Komplikasi pada kehamilan. Infeksi ginjal pada wanita hamil akan meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi lahir dengan bobot di bawah rata-rata.

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah terbentuknya batuan kecil dan keras dari penimbunan mineral dan garam pada salah satu atau kedua organ ginjal. Gejala batu ginjal tidak akan dirasakan oleh seseorang yang memilikinya selama batu masih di dalam ginjal atau batu ginjal yang terbentuk berukuran sangat kecil. Anda tidak akan merasakan rasa sakit saat buang air kecil.

Gejala batu ginjal baru akan terasa ketika batu berukuran lebih besar keluar dari ginjal menuju ke ureter dan menyebabkan terjadinya gesekan dengan dinding ureter. Akibat gesekan ini, dinding ureter mengalami iritasi atau bahkan luka dan akhirnya urine bisa bercampur darah. Berikut beberapa gejala batu ginjal lain yang mungkin menyertai:
  • Nyeri pada bagian perut, punggung bawah, pinggang, dan selangkangan.
  • Mual dan muntah.
  • Kesulitan untuk beristirahat.
  • Terasa sakit saat buang air kecil.
  • Sering buang air kecil.
  • Warna urine keruh.
  • Bau urine menyengat.

Terbentuknya batu ginjal diakibatkan oleh penumpukan unsur-unsur (misalnya kalsium, amonia, asam urat, atau sistin) di dalam tubuh. Kondisi medis lain juga bisa meningkatkan kadar unsur-unsur ini di dalam urine.

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menyarankan Anda melakukan beberapa tes. Tes urine akan diperlukan untuk memeriksa infeksi dan batuan yang terdapat di dalam urine. Tes darah juga akan dilakukan untuk memastikan ginjal Anda berfungsi dengan baik.
Untuk mengetahui lokasi pasti dari batu ginjal, dokter akan menyarankan beberapa tes pencitraan seperti CT scan, sinar X, dan USG.
Obat pereda rasa sakit akan diberikan pada penderita batu ginjal dengan ukuran kecil. Untuk mengatasi gejala mual dan muntah, dokter akan meresepkan obat antiemetik. Dokter juga akan menyarankan Anda untuk minum banyak air untuk mengatasi urine yang berwarna keruh.
Pada batu ginjal yang lebih besar dan memerlukan penanganan di rumah sakit, berikut ini beberapa prosedur yang biasanya diterapkan:
  • Ureterorenoskopi. Pengangkatan batu ginjal dengan memakai ureteroskop.
  • Bedah terbuka. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan pada permukaan kulit untuk mengangkat batu ginjal.
  • ESWL atau extracorporeal shock wave lithotripsy. Prosedur penghancuran batu ginjal dengan memakai gelombang energi.
  • PCNL atau percutaneous nephrolithotomy. Prosedur penghancuran dan pengangkatan batu ginjal dengan nephroscope.
Salah satu komplikasi paling umum dari batu ginjal adalah munculnya kembali kondisi ini di masa mendatang. Faktor risiko yang meningkatkan kambuhnya batu ginjal adalah:
  • Kurang mengonsumsi serat.
  • Hanya punya satu ginjal yang berfungsi.
  • Terdapat riwayat keluarga dengan penyakit batu ginjal.
  • Pernah dioperasi pada bagian sistem pencernaan.
  • Terlalu sering mengonsumsi suplemen mengandung vitamin D dan kalsium.
Untuk mencegah batu ginjal, Anda disarankan untuk minum air putih secukupnya. Cara ini bisa membantu mencegah dehidrasi dan juga mengencerkan urine. Selain itu, Anda sebaiknya membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

Ginjal Polikistik

Ginjal polikistik merupakan penyakit keturunan berupa munculnya kista, kantong berisi cairan, di dalam ginjal. Tapi, kista pada ginjal polikistik juga bisa muncul di organ hati atau bagian lain dalam tubuh. Berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul akibat ginjal polikistik:
  • Hipertensi.
  • Sakit kepala.
  • Sakit pinggang atas.
  • Darah dalam urine.
  • Perut membesar.
  • Sering buang air kecil.
  • Gagal ginjal.
Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh satu atau beberapa gen yang cacat di dalam tubuh. Penyakit ini kemudian diturunkan dalam satu keluarga sehingga cacat genetika sudah ada sejak lahir. Cacat genetika bisa berasal dari salah satu atau kedua orang tua.
Ginjal polikistik merupakan penyakit turunan, maka untuk menentukan diagnosis dokter akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga Anda. Selain itu dokter juga akan meminta Anda lakukan tes darah dan tes urin. Untuk mengetahui ukuran dan jumlah kista ginjal yang dimiliki seseorang, terdapat beberapa tes yang akan disarankan oleh dokter, seperti USG, CT scan, dan MRI.
Pengobatan yang dilakukan pada penyakit ginjal polikistik bertujuan untuk mengatasi tanda, gejala, dan komplikasi yang muncul akibat kondisi ini. Pengobatan yang dilakukan adalah:
  • Obat untuk hipertensi.
  • Obat-obatan untuk rasa sakit (sakit kepala, punggung).
  • Antibiotik untuk infeksi saluran kemih.
  • Diet rendah garam.
  • Obat diuretik yang berfungsi membuang cairan berlebih di dalam tubuh.
  • Operasi untuk mengeringkan kista atau meredakan rasa tidak nyaman.
  • Dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal pada penyakit ginjal polikistik yang sangat parah.
Berikut ini adalah komplikasi yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik:
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Gagal ginjal.
  • Munculnya kista dalam organ hati.
  • Aneurisme otak.
  • Perdarahan atau pecahnya kista.
  • Anemia.
  • Batu ginjal.
  • Kambuhnya infeksi saluran kemih.
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah jantung.
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233
👾~STROKE... Menyerang Setiap Detik~👾
by : BBC Journalist
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati.

Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat. Semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Stroke juga merupakan penyakit pembunuh terbanyak di Indonesia.

Orang-orang yang usianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua puluh lima persen stroke terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun, termasuk anak-anak.
Orang-orang yang merokok, kurang olah raga, dan memiliki pola makan yang buruk juga rentan terhadap stoke. Selain itu orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur atau fibrilasi atrium dan diabetes, juga lebih rentan terhadap stroke.

Gejala stroke

Ingatlah gejala stroke berikut ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat :
  • Face, wajah penderita mencong atau tidak simetris.
  • Arm, lengan penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, karena itu mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya.
  • Speech, bicara penderita tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walau mereka terlihat sadar
  • Time, saat stroke menyerang, WAKTU adalah NYAWA.
Segera hubungi rumah sakit jika Anda melihat orang-orang di dekat Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Diagnosa stroke yang lebih akurat dapat ditegakkan melalui foto atau pencitraan otak. Pencitraan otak gunanya untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian otak mana yang terserang, dan seberapa parah stroke yang terjadi.

Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua:

  • Stroke iskemik, terjadi jika pasokan darah terhenti akibat penggumpalan darah.
  • Stroke hemoragik, terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Ada juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.
Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke berat.
Untuk mencegah penggumpalan darah, kita dianjurka mengenakan Pendant MCI atau disenter Bioglass 2+.
Komplikasi stroke
Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai komplikasi, dan beberapa di antaranya dapat membahayakan nyawa si penderita :
  • Hidrosefalus atau tingginya produksi cairan serebrospinal.
  • Disfagia atau kesulitan menelan.
  • Trombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki.

Metode pengobatan stroke

Pengobatan stroke tergantung dari jenis stroke dan area otak mana stroke terjadi.
Pada umumnya stroke diobati dengan obat-obatan dan latihan (fisioterapi).
Obat yang biasa digunakan adalah obat penurun tekanan darah, penurun kadar kolesterol dan obat untuk menghilangkan pembekuan darah.
Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di arteri.

Pencegahan stroke

Stroke dapat dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika Anda makan makanan sehat , berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan minum alkohol sesuai takaran. http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/you-are-what-you-eat.html
Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan juga bisa mengurangi risiko terkena stroke. Pada sebagian orang, obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah serta obat untuk menjaga kadar normal gula darah juga penting untuk mencegah terjadinya stroke.

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Kamis, 03 November 2016

👾~5 MITOS seputar HIPERTENSI~👾
by : BBC Journalist
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tekanan darah tinggi (HIPERTENSI) membuat penyakit ini sering diabaikan.
Padahal, tekanan darah tinggi yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan banyak komplikasi berbahaya, dan tak jarang berakibat fatal.
 
Mitos 1: Tekanan Darah Tinggi Bukan Masalah Besar
 
Tekanan darah merujuk kepada tekanan di dinding pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Darah yang terpompa oleh jantung mengalir melalui pembuluh darah yang secara fleksibel dapat mengembang dan menyempit. Tekanan darah tinggi atau hipertensi  terjadi ketika darah Anda menekan dinding pembuluh darah terlalu keras.

Penyakit ini sering disebut sebagai pembunuh diam-diam. Kecuali memeriksakannya, tidak ada gejala khusus yang membuat Anda tersadar sedang mengidap tekanan darah tinggi. Padahal kondisi ini menjadi sumber penyebab beragam penyakit berbahaya seperti stroke, penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan organ-organ penting lainnya.
http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/11/stroke.html
Mitos 2: Jika Salah Satu Bilangan Tekanan Darah Normal, Berarti Tidak Ada Masalah
 
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Tekanan darah diukur dengan melihat dua bilangan, di bawah dan di atas alat pengukur yang bernama tensimeter. Kedua angka tersebut adalah:
  • Tekanan darah diastolik: bilangan di bawah yang menunjukkan tekanan darah bawah saat jantung sedang beristirahat sementara, di antara dua denyut jantung. Bilangan yang muncul diinterpretasikan sebagai berikut:
90 atau lebih: tekanan darah tinggi/hipertensi.
80-89: prehipertensi.
79 atau di bawahnya: tekanan darah normal.
  • Tekanan darah sistolik: bilangan di atas yang menunjukkan tekanan darah atas pembuluh arteri dari denyut jantung.
150 atau lebih: hipertensi pada usia lebih dari 60 tahun.
140 atau lebih: hipertensi.
120-139: prehipertensi.
119 atau di bawahnya: tekanan darah normal.
Masalahnya adalah sering kali orang-orang hanya menaruh perhatian pada bilangan sistolik dibanding diastolik. Padahal menurut para pakar, jantung Anda justru lebih dapat menoleransi bilangan sistolik yang tinggi dibanding bilangan diastolik.

Tekanan darah juga dapat naik turun seiring dengan perubahan aktivitas dan cenderung berubah dengan pertambahan usia Anda. Ketika usia Anda menua, tekanan darah sistolik cenderung naik, sementara tekanan darah diastolik cenderung turun.
Konsultasikan kepada dokter jika tekanan darah Anda cenderung di atas normal.

 Mitos 3: Tekanan Darah Tinggi Tidak Dapat Dicegah
 
Anda berpeluang mengidap tekanan darah tinggi jika ada anggota keluarga yang sudah lebih dulu terdeteksi. Namun bukan berarti kondisi ini tidak dapat dicegah. Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola tekanan darah, bahkan jika Anda memiliki banyak faktor risiko:
  • Berhentilah merokok dan hindari menjadi perokok pasif atau sering terpapar asap rokok.
  • Berolahraga secara teratur. Bergerak aktif atau lebih baik, berolahraga 20-30 menit tiap hari.
  • Batasi atau jika memungkinkan, hindari konsumsi minuman keras.
  • Jaga berat badan tetap normal dengan paduan olahraga secara teratur dan pola makan sehat.
  • Batasi konsumsi garam yang banyak terkandung dalam makanan ringan.
  • Tangani stres. Stres membuat tubuh Anda memproduksi bahan kimia yang bisa membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdenyut lebih kencang.
Anda juga dapat berkonsultasi kepada dokter tentang langkah-langkah pencegahan ini segera setelah anggota keluarga Anda ada yang terdeteksi mengidap tekanan darah tinggi.

Mitos 4: Penanganan Tekanan Darah Tinggi Mengambil Alih Hidup Penderitanya
 
Banyak yang berpikir bahwa penanganan tekanan darah tinggi membuat mereka tidak bisa menikmati hidup mereka, misalnya karena keharusan menjaga makanan dan mengalami efek samping dari obat. Memang benar bahwa sering kali akan diperlukan waktu untuk menurunkan tekanan darah tinggi ke tingkat yang normal. Namun dengan merancang cara penanganan bersama dengan dokter, tekanan darah penderita dapat dikelola dengan mudah sambil tetap menikmati hidup. Konsultasikan kepada dokter untuk merancang penanganan yang sesuai untuk Anda.

Umumnya darah tinggi dikelola dengan cara-cara utama seperti berikut ini:
  1. Menjaga berat badan. Berat tubuh yang berlebihan dapat menjadi pemicu risiko tekanan darah tinggi. Berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat adalah dua cara utama menjaga kestabilan berat badan. http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/you-are-what-you-eat.html
  2. Berhenti merokok. Merokok merusak jantung dan tekanan darah, serta membuat tekanan darah naik.
  3. Diet rendah lemak dan garam. Selain banyak mengonsumsi buah dan sayuran segar, Anda disarankan untuk menghindari makanan berkadar garam dan lemak yang tinggi.
  4. Obat-obatan. Obat-obatan umum digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi. Dosis dan kombinasi obat-obatan ini berbeda bagi tiap orang. Obat yang umumnya digunakan adalah:
  • Beta-blockers. Yaitu golongan obat yang mencegah tubuh memproduksi hormon stres bernama adrenalin. Selain membuat pembuluh darah menyempit, adrenalin membuat detak jantung lebih kencang. Jadi, dampak adrenalin adalah naiknya tekanan darah.
  • Diuretik: obat-obatan ini membuat tubuh mengurangi kadar cairan dalam tubuh dengan mengeluarkan garam berlebihan.
  • Obat-obatan calcium channel blockers, alpha-blockers, dan ACE inhibitors: berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah.

Mitos 5: Pengobatan Sudah Tidak Berguna

Orang mengira bahwa tekanan darah tinggi tidak dapat dikelola dengan program apapun. Hal ini adalah pemahaman yang salah. Tekanan darah tinggi dapat dikelola agar tidak menjadi sumber penyakit dengan cara sebagai berikut:
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233


👾~Cure VERTIGO Now...~👾
by : BBC Journalist
Vertigo merupakan suatu gejala dengan sensasi diri sendiri atau sekeliling terasa berputar yang terjadi secara tiba-tiba. Serangan vertigo bervariasi, mulai dari pusing yang ringan dan muncul secara berkala hingga yang parah dan berlangsung lama. Serangan yang parah bisa terus berlangsung selama beberapa hari sehingga penderitanya tidak bisa beraktivitas dengan normal.
Gejala Yang Menyertai Vertigo
Gejala lain yang berhubungan dengan vertigo adalah kehilangan keseimbangan. Tanda-tanda ini akan memicu pengidap vertigo mengalami kesulitan berdiri atau berjalan, mual, muntah, berkeringat, kadang disertai nistagmus (gerakan mata yang tidak normal) dan pusing.

Harap konsultasikan ke dokter jika vertigo Anda tidak kunjung sembuh. Dokter biasanya akan menanyakan gejala Anda, melakukan pemeriksaan sederhana, serta menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama apabila frekuensi vertigo termasuk sering dialami, sehingga diagnosis vertigo bisa dipastikan.

Berbagai Penyebab Vertigo

Vertigo, berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi dua:
  1. Vertigo sentral: gangguan pada saraf otak
  2. Vertigo perifer: gangguan pada kanalis semisirkularis telinga, penyebab paling sering dari vertigo. Hipotesis lainnya adalah akibat adanya perubahan tekanan pada bagian telinga dalam, infeksi, maupun BPPV (benign paroxysmal positional vertigo). BPPV timbul ketika partikel kalsium kecil berkumpul di kanal telinga dalam. Gangguan ini akan memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh.

Sementara penyebab umum lainnya meliputi:
  • Vertigo Posisi Paroksismal Jinak atau istilah umumnya Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BBPV) – vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala tertentu.
  • Migrain – sakit kepala tidak tertahankan.
  • Penyakit Meniere – gangguan yang menyerang telinga bagian dalam.
  • Vestibular neuronitis, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam.
  • Gangguan pada otak, misalnya tumor.
  • Obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga.
  • Trauma atau luka di kepala dan leher.

Pengobatan dan Pencegahan Vertigo

Vertigo sendiri termasuk gejala dan bukan penyakit. Karena itu, cara mengatasi vertigo tergantung pada penyakit yang menyebabkannya.

Sebagian kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan. Hal ini mungkin terjadi karena otak berhasil beradaptasi dengan perubahan pada telinga bagian dalam.
Ada juga beberapa penyebab vertigo yang membutuhkan langkah pengobatan khusus. Di antaranya adalah:
  • Manuver Epley untuk menangani BBPV.
  • Obat-obatan, seperti prochlorperazine dan antihistamin. Namun, obat-obatan ini biasanya hanya efektif untuk tahap awal dan sebaiknya tidak digunakan jangka panjang.
  • Terapi rehabilitasi vestibular guna membantu otak untuk beradaptasi dengan sinyal membingungkan dari telinga yang jadi penyebab vertigo, sehingga frekuensinya berkurang.
Selain penanganan dari dokter atau ahli terapi, kita juga bisa melakukan sejumlah cara untuk mengurangi atau mencegah gejala-gejala vertigo. Langkah-langkah tersebut meliputi:
  • Menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh.
    • Gerakkan kepala secara perlahan-lahan.
    • Hindari gerakan kepala mendongak, berjongkok, atau tubuh membungkuk.
  • Segera duduk jika vertigo menyerang. Jika tetap berdiri, maka Anda berisiko kehilangan keseimbangan, terjatuh, dan mengalami luka serius. Untuk membantu menjaga keseimbangan, penderita dianjurkan untuk mengenakan Pendant MCI.
  • Saat sedang tidur:
    • Hindari berbaring miring bertumpu pada sisi kepala yang mengalami vertigo.
    • Berbaringlah dengan kepala yang lebih tinggi dari tubuh, misalnya dengan menggunakan dua bantal yang ditumpuk.
    • Bergeraklah perlahan-lahan saat bangun di pagi hari. Ambil waktu sejenak sebelum Anda bangkit dan berjalan dari tempat tidur.
    • Gunakan penerangan yang baik jika Anda terbangun dari tempat tidur di malam hari.
  • Kenalilah pemicu vertigo Anda dan lakukan latihan yang dapat mengurangi keluhan vertigo Anda. Otak Anda akan menjadi terbiasa dan malah menurunkan frekuensi kambuhnya vertigo. Lakukan latihan ini dengan meminta bantuan orang lain.
  • Bagi Anda yang juga menderita penyakit Meniere, batasi konsumsi garam dalam menu sehari-hari.
Selain manuver Epley dan latihan Brandt-Daroff yang umum diusulkan dokter, ada satu alternatif manuver lain yang bisa dilakukan. Ada sebagian penderita vertigo yang merasakan manfaat dari metode Half Somersault atau Foster Maneuver berikut ini :
  • Cobalah untuk berlutut dan menatap langit-langit beberapa detik.
  • Membungkuklah dengan kepala berada di antara kedua lutut dan dahi menyentuh lantai. Pertahankan posisi ini kurang lebih selama 30 detik hingga serangan vertigo berhenti.
  • Miringkan kepala Anda 30 detik ke sisi telinga yang merasakan vertigo.
  • Kemudian angkat kepala Anda dengan cepat hingga posisinya sejajar dengan punggung sementara lutut dan kedua tangan Anda masih menyentuh lantai. Pertahankan kepala Anda berada pada kemiringan 45 derajat selama 30 detik.
  • Tegakkan kepala sambil terus dimiringkan ke sisi yang terkena vertigo. Berdirilah secara perlahan-lahan.
  • Ulangi 15 menit kemudian jika gejala masih terasa.
Periksakan diri sebelum Anda melakukan penanganan vertigo secara mandiri untuk mengetahui jenis vertigo. Anda pun lebih siap menghadapi serangan vertigo pada saat berada di lokasi lain.
Untuk menjaga stamina.
Untuk menjaga keseimbangan & agar peredaran darah ke otak lancar.
Untuk mengatasi pusing yang datang mendadak.


Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Rabu, 02 November 2016

KISTA...
Hambatan Untuk Memiliki Keturunan?
by : BBC Journalist

Hal yang paling menakutkan bagi tiap wanita adalah
ketika dirinya tidak bisa memiliki keturunan.
Selama ini yang beredar di masyarakat, sulit memiliki keturunan erat kaitannya dengan wanita yang terdiagnosis memiliki kista pada indung telurnya (ovarium). Benarkah demikian?
Pendapat tersebut tidak selamanya benar. Jenis kista ovarium ada banyak dan beberapa di antaranya dapat memengaruhi kesuburan Anda seperti:
  • Kista endometrioma yang disebabkan oleh endometriosis.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang ditandai oleh banyaknya kista kecil pada ovarium. PCOS juga bisa mengganggu siklus menstruasi dan tingkat hormon Anda.
Meski begitu, kesempatan untuk hamil masih ada jika Anda memiliki dua jenis kista di atas. Namun untuk memperoleh kehamilan, dibutuhkan penanganan yang tepat.
Selain itu, ada pula jenis kista yang umumnya tidak memengaruhi kesuburan Anda seperti :
  • Kista fungsional, yang umum terjadi selama siklus menstruasi. Kista jenis ini tidak memengaruhi kesuburan Anda. Kehadirannya justru menunjukkan bahwa Anda sedang subur.
  • Kista dermoid, yang mengandung jaringan manusia lainnya, seperti rambut, kulit, atau gigi, dan bukan cairan seperti kista lainnya.
  • Kista cystadenomas, yang tumbuh dalam indung telur dan muncul dari permukaan indung telur. Kista jenis ini butuh perawatan khusus, namun tidak memengaruhi kesuburan.
Kesuburan hanya akan terganggu jika kista jenis ini bertumbuh sangat besar.
Pengidap Endometrioma dan PCOS Masih Bisa Hamil
Jika Anda mengidap kista endometrioma dan PCOS, dan berkeinginan untuk memiliki anak, katakan kepada dokter agar Anda bisa dirujuk ke dokter kandungan. Dengan menjalani sejumlah perawatan, pengidap endometrioma dan PCOS bisa berkesempatan menjadi ibu:
  1. Perawatan kesuburan untuk endometrioma. Jalur operasi bisa dilakukan melalui teknik laparoskopi jika Anda memiliki endometrioma ringan. Setelah menjalani operasi, kemungkinan Anda untuk hamil sangat besar. Namun jika kista sudah parah, kemungkinan Anda untuk hamil adalah sekitar 35 hingga 65 persen setelah operasi. Dokter pun akan memberikan saran untuk melakukan tes darah. Gunanya untuk menilai kapasitas ovarium Anda dalam menghasilkan telur yang sehat.Sebisa mungkin, Anda sebaiknya segera mencoba untuk hamil setelah menjalani operasi. Dikhawatirkan, jika menunggu jeda waktu yang terlalu lama, endometriosis dan kista bisa muncul kembali.
  2. Perawatan kesuburan untuk PCOS :
  • Langkah awal yang akan ditawarkan untuk Anda adalah minum obat kesuburan yang bisa merangsang ovulasi. Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dan menyeimbangkan hormon kewanitaan, Anda dianjurkan mengonsumsi Glucola.
  • Obat diabetes juga bisa membantu, terutama bagi Anda yang mengalami obesitas http://distributor-mci-resmi.blogspot.co.id/2016/10/diet-nyaman-ala-mediteranian-by-bbc.html. Namun bila Anda mengalami obesitas, dianjurkan untuk mengurangi berat badan dulu secara alami dengan Soshin.
  • Selain mengonsumi obat-obatan, pembedahan juga bisa diterapkan dengan teknik pengeboran ovarium laparoskopi (LOD). Hal ini dilakukan jika obat-obatan tidak bermanfaat.Jika setelahnya Anda hamil, perawatan tambahan akan Anda jalani untuk menghindari komplikasi, terutama yang berkaitan dengan berat badan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes kehamilan, atau pra-eklampsia. Dengan kondisi seperti ini, Anda juga harus berhati-hati karena risiko mengalami keguguran pun lebih tinggi.
Kista memang bisa ditangani agar tidak menghalangi Anda untuk memiliki keturunan. Makin dini kista terdeteksi, makin kecil kemungkinan kesuburan Anda untuk terganggu. Perhatikan selalu kesehatan tubuh, seperti mengurangi konsumsi makanan berlemak, olahraga secara teratur dan menjaga berat badan tubuh sehat agar terhindar dari kista.

Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233