Translate

Rabu, 19 Oktober 2016

Glucola Vs. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
by: BBC Journalist


Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit tidak menular yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Adanya peningkatan gula darah merupakan gejala umum yang tidak bisa terkontrol pada penderita diabetes dan akhirnya akan membawa ke dampak yang lebih serius bagi tubuh. Dilihat dari penyebabnya, DM terbagi menjadi dua tipe yakni, tipe 1 yang disebabkan keturunan dan tipe 2 yang disebabkan gaya hidup. Secara umum, dari semua penderita diabetes di dunia sekitar 80% menderita diabetes tipe 2
Di Indonesia, angka kejadian DM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. WHO memperkirakan pada tahun 2030 angka kejadian DM dapat mencapai 21,3 juta jiwa (Depkes, 2009). Melalui peringatan Hari Diabetes Nasional setiap tanggal 18 April ini, diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat akan penyakit DM dimulai dari pencegahan, pengenalan ciri, pemahaman faktor risiko, hingga penanganan lebih lanjut. Dengan pemahaman upaya promotif hingga kuratif tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang disebabkan DM.  
Upaya preventif yang dapat dilakukan agar terhindar dari DM yakni dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan berolahraga sehingga seluruh fungsi tubuh dapat berjalan optimal. Selain itu, pantau juga gula darah secara rutin untuk deteksi awal dan upaya kuratif dini.


Beberapa waktu lalu, saat sedang bercerita tentang Glucola, seorang Ibu penderita Diabetes Mellitus (kencing manis) bertanya, “Itu Glucola apakah aman untuk penderita Diabetes Mellitus seperti saya? Glucola itu kan MANIS”.

Mari kita bahas apa itu Glucola...

GLUCOLA, meskipun terdengar mirip dengan GLUKOSA* , namun sama sekali berbeda :

รจ GLUCOLA berasal dari 2 kata, yaitu GLUtathione + COLAgen, yang merupakan 2 ingredients utama dalam GLUCOLA.

รจ GLUKOSA =  gula darah yang biasa dihitung kadarnya sebagai acuan untuk menentukan apakah seseorang berisiko Diabetes Mellitus.

Jadi, Glucola tidak akan mempengaruhi kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus, sebaliknya justru sangat bermanfaat, karena manfaat kedua ingredients utama dalam Glucola :

-          Glutathione :
  • Menjaga kadar gula darah di angka normal.
  • Membantu proses metabolisme karbohidrat dan lemak, sehingga sangat baik untuk meningkatkan stamina.
  • Membantu proses pembentukan hormon.
  • Membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
  • Dll.

-          Colagen, merupakan protein pembentuk jaringan tubuh (kulit, sendi, otot, tulang dan gigi) : 
  • Meningkatkan daya tahan tubuh, daya tahan tubuh penderita DM biasanya lebih rentan karena tubuh penderita mengalami kesulitan menyimpan cadangan energi.
  • Membantu menjaga stabilitas jaringan tubuh, sehingga tidak mudah terjadi cedera. Dengan konsumsi kolagen, risiko cedera bagi penderita DM berkurang.
  • Membantu sintesa asam amino proline, glysine dan lysine.
  • Membantu memperlancar peredaran darah.
  • Dll.

Jadi, justru penderita Diabetes Mellitus sangat dianjurkan mengonsumsi GLUCOLA.

PM me for info 0813 2181 0330

#sehat itu mudah#diabetes bukan akhir dari segalanya#kadar gula darah#glucolamci#keluargasehat#bisnisasik#bisnismasadepan#bandungjuara#bbcteam#incomeekstra#

 
*) Mengenal Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus adalah penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis (kelebihan kadar gula darah menahun) dan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Secara umum, Diabetes Mellitus diklasifikasikan menjadi 2 :
  • Diabetes Mellitus tipe 1 (IDDM = Insulin Dependent Diabetes Mellitus), di mana sel beta pankreas sudah tidak bisa memproduksi hormon insulin sama sekali. Umumnya disebabkan oleh faktor keturunan, sehingga sangat mungkin menyerang anak-anak.
  • Diabetes Mellitus tipe 2 (NIDDM = Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus), biasanya terjadi karena kurangnya produksi insulin atau penderita mengalami resistensi insulin. Biasanya dikarenakan gaya hidup tidak sehat (pola makan tinggi gula & lemak serta kurang aktivitas fisik). Meski umumnya menyerang mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun, namun sekarang tidak jarang menyerang anak-anak juga. Jumlah penderita DM tipe II mencangkup sekitar 90% dari jumlah seluruh penderita DM (Guyton & Hall, 2006). 



Penderita DM kronis biasanya akan mengalami berbagai komplikasi, di antaranya yang paling sering adalah :
  • Retinopathy Diabetic, yaitu kerusakan kornea mata akibat kelebihan kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama. Bila diabaikan bisa berakibat kebutaan.
  • Neuropathy Diabetic, yaitu kerusakan saraf, yang biasanya disertai dengan gejala kesemutan atau kehilangan respon rasa sakit (baal), serta luka yang sukar sembuh serta meningkatkan risiko terjadinya infeksi (Silverman et al, 2002). Bila diabaikan, berisiko gangren (pembusukan jaringan luka pada kaki yang sukar sembuh), yang berakibat amputasi.
  • Nefropati, yaitu kerusakan ginjal akibat diabetes menahun. Bila diabaikan, pada tahap tertentu penderita harus melakukan cuci darah.

Kondisi hiperglikemia pada pasien DM II diduga dapat memicu terjadinya gangguan pada respon tubuh dan proses metabolisme kolagen (Bjelland et al, 2002). Diabetes Mellitus dapat menyebabkan periodontitis (peradangan jaringan gusi), melalui respon inflamasi yang berlebihan terhadap mikroflora yang berada pada jaringan periodontal. pembentukan AGEs terjadi selama kelebihan kadar glukosa (Lamster et al, 2008).

Kapan Anda harus waspada dengan Diabetes?

1.  Bila ada keluarga terdekat Anda menderita Diabetes Mellitus.
2. Anda mengalami gejala klasik DM :
  •   Polyuria : Sering buang air kecil, dan bila air seni dibiarkan akan dikerubuti semut.
  •  Polydipsia : Sering haus, ini merupakan efek dari seringnya buang air kecil.
  • Polyfagia : Sering merasa lapar, karena tubuh tidak bisa menyimpan cadangan energi.
3. Hasil cek laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah sesaat dan setelah puasa di atas angka normal.

Agar Anda terhindar dari Diabetes Mellitus, khususnya DM tipe 2, Anda dianjurkan untuk menjalankan pola hidup sehat :
  1.  Mengurangi lemak, kolesterol dan makanan dengan kadar gula berlebih. Kurangi asupan lemak dan bakar lemak lebih banyak dengan Soshin.
  2.  Berolah raga teratur.
  3. Menjaga stamina dengan rutin minum Glucola setiap hari.

Sementara bagi para penderita Diabetes Mellitus, sangat dianjurkan untuk memeriksakan kadar gula darah secara rutin dan memeriksakan kondisi kesehatan secara keseluruhan kepada dokter Anda.

#sehat itu mudah#diabetes bukan akhir dari segalanya#kadar gula darah#glucolamci#keluargasehat#bisnisasik#bisnismasadepan#bandungjuara#bbcteam#incomeekstra#
 
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233



Tidak ada komentar:

Posting Komentar