Translate

Jumat, 21 Oktober 2016


You Are What You Eat...

Mungkin Anda punya riwayat penyakit jantung?
 
Mulai dari sekarang kurangi jenis-jenis makanan #junk food ya!. Tapi sebelum membahas lebih jauh tentang #junk food, kita harus tahu dulu apa pengertian junk food.

 
Pengertian
 
Secara harfiah, junk food ialah makanan sampah atau makanan rongsokan. Sebab, tidak mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh, bahkan cenderung memberi peluang terhadap risiko penyakit.
Biasanya, yang menjadi sasaran junk food adalah fast food (makanan cepat saji), yang biasanya menawarkan rasa lezat sehingga membuah ketagihan si pemakan. Namun, banyak ahli gizi yang menyatakan bahwa tidak semua fast food itu termasuk junk food. Sebab, di antara makanan cepat saji ada juga yang masih mengandung gizi. Misalnya burger yang di dalamnya ada daging, sayur, roti dan lain-lain.
 
Jadi, suatu makanan dianggap junk food apabila menimbulkan berbagai problem penyakit karena disebabkan banyak mengandung lemak tinggi dan dikonsumsi secara berlebihan. Dengan demikian, setiap makanan (bukan hanya fast food) berpotensi sebagai junk food bila mengandung lemak yang tinggi dan dikonsumsi berlebihan.
 
junk food mengandung lemak jenuh. Sebagai hasil olahan industri  makanan, junk food biasanya banyak mengandung minyak jenuh. Oleh sebab itu, harga menjadi sangat murah dan pada saat dipanaskan dapat bertahan pada temperatur tinggi. Bahanya, lemak jenuh tidak hanya dapat meningkatkan kolesterol, tetapi juga berpeluang besar untuk terkena obesitas. Apabila kondisi ini terjadi pada seseorang, akan memperbesar risiko terkena gangguan kesehatan.
banyak dari ahli kesehatan berkesimpulan bahwa maraknya penyakit-penyakit mematikan yang menimpa masyarakat saat ini karena dipicu oleh keberadaan junk food. Kesalahan pola makan yang lebih tertuju pada makanan-makanan junk food seperti kentang goreng, ayam goreng tepung (fried chicken), dan pizza yang termasuk kategori makanan yang tinggi lemak, protein, dan kalori.

Biasanya, bila sering mengonsumsi junk food  akan membuat pasokan kalori meningkat sekaligus mudah mengalami kegemukan, sehingga membahayakan kondisi tubuh. Kesalahan pola makan ke arah junk food tersebut merupakan cerminan pergeseran pola hidup masyarakat yang diliputi kesibukan, mobilitas tinggi dan serba praktis.

 
Tinggi kalori
 
Apabila dikonsumsi secara berlebihan, junk food dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas (kegemukan), diabetes mellitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), pengerasan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan lain sebagainya. datangnya penyakit ini disebabkan junk food mengandung kalori, lemak jenuh, dan bumbu-bumbu dengan kandungan garam yang tinggi. Hal inilah yang menimbulkan rasa lezat dilidah. Ini sangat tidak baik untuk kesehatan. Sebab, lemak, kalori dan kandungan zat-zat yang ada di dalamnya melebihi batas yang seharusnya, komposisi makanan sehat itu harus seimbang.

 
Kolesterol Tinggi
 
Umumnya junk food mengandung kolesterol dan gula yang tinggi. Sedangkan kandungan yang dibutuhkan tubuh justru sedikit sekali, seperti vitamin, mineral, dan protein. Selain mengandung kolesterol dan kalori tinggi yang perlu di khawatirkan dari junk food adalah zat pengawet dan zat aditif lainnya yang berbahaya bagi tubuh.
 
Pada dasarnya, makanan-makanan junk food sudah melalui proses berulang. Proses ini menyebabkan kandungan gula sederhana pada makanan junk food mudah diserap tubuh --> Akibatnya Junk food juga termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi. Indeks glikemik tinggi akan memicu produksi insulin terus-menerus dan dikonsumsi dalam waktu yang lama akan meningkatkan risiko #diabetes serta penyakit degeneratif seperti jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit berbahaya lainnya.
 
Jenis makanan ini mengakibatkan rasa ketagihan. Rasa ketagihan ini diperoleh dari perasaan nikmat akibat gula darah yang lekas naik. Lalu, muncul efek craving (perasaan ingin selalu ngemil) saat gula darah turun cepat. --> Risiko #OBESITAS (kegemukan) meningkat.
 
Junk food juga miskin akan serat. Padahal dalam keadaan sehat, serat sangat dibutuhkan untuk menjaga siklus pembuangan (BAB) secara teratur, mengimbangi asupan kalori yang terlalu banyak, dan memudahkan sistem pencernaan.
 
Apabila pola makan yang tinggi kalori dan kurang serat ini terus dikonsumsi, tubuh akan mengalami #obesitas.
Buat para emak yang doyan sekali dengan jenis makanan seperti yang dijelaskan di atas, mulai sekarang patut berhati-hati, lebih baik dikurangi daripada menimbulkan dampak buruk bagi Anda.

 
Ingat, 'You Are What You Eat'
 
Lindungi kesehatan Anda sedini mungkin dengan pola makan sehat dan konsumsi #Soshin dan jangan lupa rutin berolah raga.
 
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar