KHUSUS PRIA DEWASA....
Sering ‘terbangun’ di malam hari & mengalami
masalah saat buang air kecil?
Mungkin Anda mengalami gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)
atau Pembesaran Prostat Jinak.
Apa itu Prostat? Apa pula BPH? Apa gejalanya dan bagaimana
penanganannya?
Bagaimana produk MCI membantu memberikan solusi bagi
penderita BPH?
Ikuti sampai selesai ya :-D
#bioglassmci#glucolamci#bisnismasadepan#incomeekstra#keluargasehat#betterlifewithmci#
Info & pemesanan produk : Rosa Ong/Philips Onggowidjaja
0813 2181 0330
Kebanyakan pria yang saya temui tidak mengenal prostat,
padahal prostat adalah salah satu kelenjar yang sangat penting bagi kejantanan
pria. Jadi, apa itu PROSTAT?
PROSTAT adalah salah satu kelenjar pada organ reproduksi
pria yang berfungsi:
- Menghasilkan cairan sperma (semen) dan memberikan nutrisi bagi sperma.
- Mengatur penyaluran air kencing atau air mani.
- Memompa sekresi air mani saat pria mengalami ejakulasi.
Kondisi ini akan menekan saluran kemih, sehingga muncul
gejala BPH.
BPH sendiri merupakan salah satu gangguan pada prostat yang
sering dialami oleh pria yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Penyebab pasti BPH masih belum diketahui. Faktor yang
disinyalir berperan adalah bertambahnya usia dan hormon DHT
(Dehidrotestosteron). Dengan bertambahnya usia, prostat diduga makin sensitif
terhadap rangsangan hormon DHT (Dehidrotestosteron). Risiko ini diperberat bila
penderita merokok atau memiliki kadar kolesterol tinggi.
Gejala BPH yang paling umum adalah gangguan buang air kecil
yang akrab disebut LUTS (Lower Urinary Tract System), meliputi:
- Sulit buang air kecil, bahkan penderita harus mengejan saat buang air kecil.
- Air kencing lemah atau bahkan menetes.
- Sekalipun sudah kencing namun kandung kemih terasa masih belum kosong atau terkadang masih menetes di celana.
- Urgency, atau tidak bisa menahan buang air kecil, sehingga bisa tiba-tiba mengompol.
- Nocturia, atau sering terbangun di malam hari karena tidak bisa menahan buang air kecil.
Selain itu BPH sering diikuti dengan gejala lain
seperti penurunan libido.
Penegakan diagnosa BPH dapat dilakukan melalui beberapa
prosedur:
- DRE (Digital Rectal Examination), atau metode colok dubur, di mana dokter (Urolog) akan merasakan ada massa yang keras lewat perabaan.
- TRUS (Trans Rectal Ultra Sonography).
- Pemeriksaan PSA (Prostatic Specific Agent) melalui cek darah di laboratorium.
- Uroflowmetri, untuk mengukur pancaran air seni saat berkemih.
- Test urine bila dokter mencurigai gejala yang dirasakan oleh pasien bukan disebabkan oleh BPH, melainkan oleh sebab lain seperti gangguan ginjal atau infeksi saluran kemih.
Penanganan BPH dapat dilakukan melalui beberapa prosedur:
1.
Pembedahan :
- Pemotongan sebagian jaringan prostat lewat urethra, yang dikenal dengan istilah TURP (Trans Urethral Resection of the Prostate).
- Pembuangan sebagian jaringan prostat melalui urethra menggunakan laser.
- Prostatektomi, yaitu operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh jaringan prostat.
- Pemanasan dengan microwave atau radiofrekuensi.
- Biasanya tindakan operasi akan menimbulkan efek samping berupa :
- Pendarahan
- Impotensi
- Urgency (desakan ingin berkemih) atau inkontinensia urin (tidak bisa menahan kencing)
- Frequency (sering kencing).
- Golongan alfa blocker yang bekerja merelaksasi otot di sekitar prostat, sehingga jepitan pada urethra berkurang. Biasanya menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, hidung mampet, sakit kepala, lelah dan gangguan ejakulasi.
- Golongan 5-alpha reductase inhibitor, yang bekerja menghambat pembentukan hormon Dehidrotestosteron (penyebab BPH). Biasanya menimbulkan efek samping berupa gangguan ereksi, penurunan libido dan penurunan jumlah semen.
3.
Pemantauan/watchful waiting, bila keluhan masih ringan
dan tidak mengganggu aktivitas penderita.
Mengingat efek samping dari berbagai prosedur pengobatan,
banyak penderita beralih untuk menerapkan terapi herbal, yang nyaris tidak
menimbulkan efek samping. Terapi herbal yang dimaksud bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita dengan cara:
- Meningkatkan daya tahan tubuh penderita. #glucolagoldmci#bioglassmci#
- Memperbaiki sistem hormonal penderita. #glucolagoldmci#
- Menekan efek peradangan dan menyembuhkan peradangan. #glucolagoldmci#colagen#glutathione#
- Melancarkan proses buang air kecil dan memperbaiki kerja organ reproduksi. #glucolamci#greentea#
- Mengurangi faktor risiko yang pemperberat gejala, di antaranya dengan menyeimbangkan kadar kolesterol dan kadar gula darah. #glucolamci#greenteamci#soshinmci#
Semoga bermanfaat dan terima kasih atas share artikel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar