Translate

Kamis, 17 November 2016

👾~Myom & Kehamilan~👾
by: BBC Journalist
 Ladies and Moms... ternyata organ reproduksi wanita itu ga cuma Ms. V aja loh...
Tapi ada juga rahim dan indung telur... sampai meliputi sistem hormonal yang menyempurnakan semua identitas kewanitaan.
 
Apakah itu Myom?

Seperti dilansir dari myoma.uk, Myom adalah tumor jinak yang tumbuh pada rahim, tepatnya pada jaringan otot rahim.
Myom dikenal juga dengan sebutan fibroid, leimyomata, dan fibromyoma.
Myom bisa tumbuh secara tunggal atau soliter, bisa juga membentuk gumpalan yang terdiri dari beberapa myom. Ukurannya pun beragam, dari seukuran uang koin hingga sebesar buah jeruk, bahkan hingga seukuran bayi berusia 7 bulan.


 Menurut anticancer.net :
-         15-20 % wanita di usia pubernya sudah terdiagnosa memiliki Myom.
-         20- 40% wanita memiliki myom yang tumbuh dengan cepat,  sehingga pada usia 35 tahun, keberadaan myom sudah mengganggu kesehatan rahim.
-        70-80% wanita mengalaminya pasca menopause.
 
 Ladies tahu kan bedanya tumor dengan kanker?
Kanker bisa berasal dari sel tumor, tapi tidak semua tumor berpotensi menjadi kanker.

Meski tidak bersifat kanker, tapi myom yang besar bisa menjadi masalah, karena gejala yang ditimbulkannya:
-        Pendarahan yang banyak atau pendarahan di luar siklus menstruasi.
-        Panjangnya waktu menstruasi melebihi siklus normal, lebih dari 2-7 hari.
-        Membesarnya perut, karena myom bisa tumbuh hingga seukuran bayi berusia 7 bulan!
-        Rasa sakit pada bagian belakang kaki (betis atau paha), meski  penderita tidak melakukan aktivitas yang berat.
-        Rasa sakit ketika berhubungan suami istri.


 Masihkan Ada Harapan Bagi Penderita Myom Untuk Hamil?

Myom memang mempengaruhi kehamilan, namun bukan berarti ia menghilangkan kesempatan  untuk hamil sama sekali. Menurut pemaparan myoma.co.uk, dampak yang ditimbulkan sangat bergantung dari tipenya, yang dilihat dari ukuran serta letak pertumbuhan tumor jinak ini:
1.      Intramural myoma, yaitu fibroid atau myom yang tumbuh di area leher rahim, terkadang bisa menghambat masuknya sperma ke dalam rahim. Kesempatan Anda untuk hamil mungkin menurun, namun Anda masih bisa mendapatkan kesempatan itu.
2.      Subserosal myoma, yaitu fibroid yang tumbuh di luar rahim, dapat mengganggu rongga rahim atau menekan tuba fallopi (saluran telur) dan menghalangi sel sperma bertemu dengan sel telur.
3.      Submucosal myoma, jenis yang paling sulit untuk diobati dan sangat mungkin merusak harapan Anda untuk mendapatkan keturunan. Fibroid yang tumbuh di dalam dinding rahim ini bahkan dapat menyumbat tuba fallopi sepenuhnya, sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel sperma tidak dapat masuk. 
4.      Myom yang tumbuh dan besar dapat mendesak janin yang ada dalam rahim sehingga penderita dapat mengalami hamil anggur.
5.     Myom juga adalah salah satu pemicu kelahiran premature karena ukuran rahim yang terlalu kecil untuk menampung bayi dan myom sekaligus. Sayangnya dokter tidak dapat mengambil myom pada wanita hamil dengan alasan dapat membahayakan bayi dalam rahim. Untungnya, myom tidak dapat menyebabkan malformasi atau gangguang kromosom pada bayi.

 Bagaimana mencegah atau menghentikan pertumbuhan Myom?

Myom dapat dicegah dengan menghindari perilaku-perilaku yang  merangsang pertumbuhan Myom, di antaranya: aborsi, penggunaan pil kontrasepsi yang terlalu lama, terpapar radiasi ultraviolet, pembentukan kista pada rahim yang tidak esgera ditangasnsi dan peradangan rahim yang tidak terdeteksi.

Intinya, Ladies harus selalu memeriksakan kesehatan rahim ke dokter, karena tindakan penghilangan Myom dapat berisiko:
-        Myomectomy, dengan operasi ini sudah dipastikan myom terangkat dari rahim. Tetapi, tidak ada jaminan myom benar-benar mati. Bagi wanita yang ingin hamil, usahakan agar segera hamil, karena penghilangan Myom akan meningkatkan kesuburan sampai 70%.
-        Hysterectomy, dengan operasi ini, myom dipastikan tidak akan tumbuh lagi. Karena operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat uterus. Hysterectomy mengakibatkan wanita memasuki masa menopause lebih awal. Kemungkinan kecil mereka juga bisa memiliki anak.
-        Uterine Fibroid Embolization (Embolisasi Myom), merupakan cara medis baru untuk mengangkat myom. Embolisasi myom terbukti berhasil mengecilkan myom hingga akhirnya mati. Namun, metode ini mempunyai efek samping yang sangat merugikan bagi wanita. Menopause akan terjadi lebih cepat dan ada kemungkinan wanita yang memilih operasi ini mengalami kemandulan.

Efek samping dari tindakan pengangkatan myom adalah salah satu faktor yang membuat penderita menghindari operasi. Untuk mengatasnya, mengapa kita tidak mencoba cara yang dilakukan oleh teman kita ini? Dijamin aman.
 
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar