👾~Myom & Kehamilan~👾
by: BBC Journalist
Ladies and Moms... ternyata organ
reproduksi wanita itu ga cuma Ms. V aja loh...
Tapi ada juga rahim dan indung telur...
sampai meliputi sistem hormonal yang menyempurnakan semua identitas kewanitaan.
Apakah itu Myom?
Seperti dilansir dari myoma.uk, Myom adalah tumor jinak yang
tumbuh pada rahim, tepatnya pada jaringan otot rahim.
Myom dikenal juga dengan sebutan fibroid, leimyomata, dan
fibromyoma.
Myom bisa tumbuh secara tunggal atau soliter, bisa juga
membentuk gumpalan yang terdiri dari beberapa myom. Ukurannya pun beragam, dari
seukuran uang koin hingga sebesar buah jeruk, bahkan hingga seukuran bayi
berusia 7 bulan.
- 15-20 % wanita di usia pubernya sudah terdiagnosa
memiliki Myom.
- 20- 40% wanita memiliki myom yang tumbuh dengan
cepat, sehingga pada usia 35 tahun,
keberadaan myom sudah mengganggu kesehatan rahim.
- 70-80% wanita mengalaminya pasca menopause.
Kanker bisa berasal
dari sel tumor, tapi tidak semua tumor berpotensi menjadi kanker.
Meski tidak bersifat kanker, tapi myom yang besar bisa menjadi
masalah, karena gejala yang ditimbulkannya:
-
Pendarahan yang banyak atau pendarahan di luar siklus
menstruasi.
-
Panjangnya waktu menstruasi melebihi siklus normal,
lebih dari 2-7 hari.
- Membesarnya perut, karena myom bisa
tumbuh hingga seukuran bayi berusia 7 bulan!
-
Rasa sakit pada bagian belakang kaki (betis atau
paha), meski penderita tidak melakukan
aktivitas yang berat.
- Rasa sakit ketika berhubungan suami istri.
Myom memang mempengaruhi kehamilan, namun bukan berarti ia menghilangkan
kesempatan untuk hamil sama sekali.
Menurut pemaparan myoma.co.uk, dampak yang ditimbulkan sangat bergantung dari
tipenya, yang dilihat dari ukuran serta letak pertumbuhan tumor jinak ini:
1.
Intramural myoma, yaitu fibroid atau myom yang tumbuh
di area leher rahim, terkadang bisa menghambat masuknya sperma ke dalam rahim.
Kesempatan Anda untuk hamil mungkin menurun, namun Anda masih bisa mendapatkan
kesempatan itu.
2. Subserosal myoma, yaitu fibroid yang tumbuh di luar
rahim, dapat mengganggu rongga rahim atau menekan tuba fallopi (saluran telur)
dan menghalangi sel sperma bertemu dengan sel telur.
3.
Submucosal myoma, jenis yang paling sulit untuk
diobati dan sangat mungkin merusak harapan Anda untuk mendapatkan keturunan.
Fibroid yang tumbuh di dalam dinding rahim ini bahkan dapat menyumbat tuba
fallopi sepenuhnya, sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel sperma tidak
dapat masuk.
4.
Myom yang tumbuh dan besar dapat mendesak janin yang
ada dalam rahim sehingga penderita dapat mengalami hamil anggur.
5. Myom juga adalah salah satu pemicu kelahiran premature karena
ukuran rahim yang terlalu kecil untuk menampung bayi dan myom sekaligus.
Sayangnya dokter tidak dapat mengambil myom pada wanita hamil dengan alasan
dapat membahayakan bayi dalam rahim. Untungnya, myom tidak dapat menyebabkan malformasi
atau gangguang kromosom pada bayi.
Myom dapat dicegah dengan menghindari perilaku-perilaku
yang merangsang pertumbuhan Myom, di
antaranya: aborsi, penggunaan pil kontrasepsi yang terlalu lama, terpapar
radiasi ultraviolet, pembentukan kista pada rahim yang tidak esgera ditangasnsi
dan peradangan rahim yang tidak terdeteksi.
Intinya, Ladies harus selalu memeriksakan kesehatan rahim ke
dokter, karena tindakan penghilangan Myom dapat berisiko:
- Myomectomy, dengan operasi ini sudah dipastikan myom terangkat
dari rahim. Tetapi, tidak ada jaminan myom benar-benar mati. Bagi wanita yang
ingin hamil, usahakan agar segera hamil, karena penghilangan Myom akan
meningkatkan kesuburan sampai 70%.
-
Hysterectomy, dengan operasi ini, myom dipastikan
tidak akan tumbuh lagi. Karena operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat
uterus. Hysterectomy mengakibatkan wanita memasuki masa menopause lebih awal.
Kemungkinan kecil mereka juga bisa memiliki anak.
-
Uterine Fibroid Embolization (Embolisasi Myom), merupakan
cara medis baru untuk mengangkat myom. Embolisasi myom terbukti berhasil
mengecilkan myom hingga akhirnya mati. Namun, metode ini mempunyai efek samping
yang sangat merugikan bagi wanita. Menopause akan terjadi lebih cepat dan ada
kemungkinan wanita yang memilih operasi ini mengalami kemandulan.
Efek samping dari tindakan pengangkatan myom adalah salah satu
faktor yang membuat penderita menghindari operasi. Untuk mengatasnya, mengapa
kita tidak mencoba cara yang dilakukan oleh teman kita ini? Dijamin aman.
Info produk & pemesanan :
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233
Tidak ada komentar:
Posting Komentar