Translate

Kamis, 10 November 2016

👾~Saat mau 'KELUAR' Susahnyaaa...~👾
(Tips Mencegah Konstipasi)
by: BBC Journalist 
Konstipasi adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas,  atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Penderita bisa mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda.
Ada yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa memengaruhi rutinitas sehari-hari.
Gejala utama konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan frekuensi yang lebih jarang dari biasanya (kurang dari tiga kali dalam seminggu). Sementara sejumlah tanda-tanda umum yang menyertai gejala utama meliputi:
  • Harus mengejan saat buang air besar.
  • Proses buang air besar terasa tidak tuntas.
  • Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpal.
  • Ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil.
  • Terasa ada yang mengganjal pada rektum.
  • Sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah.
  • Perut terasa kembung.
  • Mual.
  • Tidak nafsu makan.
Periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala konstipasi disertai kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, muntah, serta pendarahan pada rektum.

Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem pencernaan. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama, kolon atau usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja menjadi keras dan kering.
Penyebab konstipasi adalah :
  • Gaya hidup atau perilaku atau kebiasaan :
    • Sering menunda BAB di saat tmbul keinginan untuk BAB, sehingga tinja semakin lama berada di usus dan semakin mengering dan mengeras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
    • Kurang minum.
    • kurang aktif bergerak atau berolahraga.
    • Efek psikologis seperti cemas, depresi, trauma masa lalu berkaitan dengan aktivitas BAB.
    • Rasa tidak leluasa menggunakan toilet.
  • Pola makan
    • Kurang atau tidak pernah konsumsi serat (sayur,buah,kacang-kacangan,sereal,dll).
    • Konsumsi makanan tinggi lemak atau banyak konsumsi makanan produk susu (kue, dll).
    • Makan tidak teratur seperti diet yang tidak sesuai.
    • Terlalu kurus atau terlalu gemuk.
  • Gangguan pada kolon (usus besar) dan rektum (anus).
  • Penyakit atau kondisi medis lain, misalnya diabetes, prolaps rektum, penyumbatan atau penyempitan usus, kanker usus besar, stroke, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya suplemen kalsium, suplemen zat besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik untuk pengobatan epilepsi, serta antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia dan penyakit kejiwaan lainnya. Jika penyebabnya memang obat, konstipasi biasanya akan reda saat Anda berhenti meminum obat tersebut.
  • Konstipasi pada kehamilan.

Konstipasi Pada Bayi dan Anak-anak

Konstipasi juga sering dialami oleh bayi dan anak-anak dengan gejala yang mirip dengan orang dewasa. Tetapi ada beberapa gejala lain yang mungkin akan dialami oleh anak-anak dan bayi, seperti sering mengeluarkan bercak-bercak di celana karena tinja yang menumpuk di rektum, tinja atau kentut berbau busuk, serta cenderung terlihat lemas, rewel atau murung.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah:
  • Pola makan yang buruk, misalnya bayi yang minum susu terlalu banyak atau anak-anak yang makan dengan porsi berlebihan, kurang minum air putih, atau kurang asupan seratnya.
  • Sering menahan keinginan buang air besar, contohnya karena terlalu asyik bermain.
  • Merasa tertekan saat latihan menggunakan toilet, misalnya karena diajari terlalu dini atau karena orang tua yang terlalu sering menasihati.
  • Perubahan rutinitas, seperti cemas karena hari pertama masuk sekolah.
  • Rasa cemas atau tidak nyaman saat menggunakan toilet, contohnya karena trauma saat latihan.
  • Adanya kelainan, misalnya karena anus dan rektum bayi tidak terbentuk secara sempurna atau adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Segera bawa anak Anda ke dokter jika mengalami konstipasi. Penanganan dengan obat pencahar untuk anak sering dianjurkan oleh dokter.
Konstipasi dan Kehamilan

Konstipasi juga sering dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak hormon progesteron wanita. Peningkatan hormon yang berfungsi sebagai pelemas otot ini membuat otot usus sulit berkontraksi dan mendorong kotoran keluar.

Pencegahan dan Komplikasi Konstipasi

Di samping mengubah pola makan dan gaya hidup, Anda juga bisa mengurangi risiko konstipasi dengan tidak mengabaikan keinginan untuk ke toilet dan mengatur jadwal buang air besar agar bisa dilakukan dengan leluasa dan nyaman.

Konstipasi jarang menyebabkan komplikasi. Namun jika dialami dalam jangka panjang, konstipasi dapat menyebabkan wasir (ambeien), impaksi feses (menumpuknya tinja kering dan keras di rektum), sobeknya kulit pada anus, serta prolaps rektum (sebagian usus yang mencuat keluar dari anus akibat mengejan).

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki aktivitas BAB dan mengurangi terjadinya konstipasi/sembelit, di antaranya :
  • Konsumsi air minimal 2 liter perhari atau 8 gelas per hari, dianjurkan minum air sulingan Bioglass 2+.
  • Konsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, kacang-kacangan, sereal, dll.
  • Kurangi atau hindari konsumsi makanan tinggi lemak.
  • Melakukan aktivitas fisik dan olahraga rutin seperti jalan, jogging, lari, sepeda atau olahraga atau senam.
  • Jangan menunda jika timbul keinginan untuk BAB (mulas).
  • Kondisikan diri Anda senyaman mungkin saat BAB, seperti .posisi duduk, toilet, dll.
  • Hindari konsumsi obat pencahar yang terlalu sering, karena dapat menyebabkan konstipasi juga nantinya. Untuk proses BAB yang lebih lancar dan alami, minumlah Soshin secara rutin.
Jika setelah melakukan upaya di atas belum juga membantu, maka sebaiknya konsultasikan kondisi Anda secara langsung kepada doter, agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang jika dibutuhkan.
Info produk & pemesanan produk:
Rosa Ong/Philips Onggowidjaja/Pinky Kittyshop
0813 2181 0330
Widi/Yeremia
0896 5279 5233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar